56

1.6K 296 53
                                        

Sudah 3 hari sejak kepergian Hyunsuk, Mashiho dan Asahi ke rumah Yedam. Mereka kira masalah sudah selesai dan semua sudah bisa berdamai dengan keadaan, tetapi nyatanya Yedam masih belum juga kembali ke asrama. Padahal, besok sore mereka akan melakukan pertandingan selanjutnya.

"Mungkin Yedam masih butuh waktu. Lagian kemaren gue sempet ngobrol sama Ibunya, katanya Ayahnya Yedam lagi ada kerjaan di luar kota, jadi ibunya sendirian di rumah. Mungkin dia sekalian nenangin pikiran sambil nemenin ibunya" ujar Mashiho tiba-tiba saat melihat Hyunsuk dan Asahi sedang diam termenung di ruang tengah. 

"Gue maklum sih. Gimanapun, Yedam masih muda. Dan ini patah hati pertamanya. Pasti dia butuh banyak waktu" timpal Asahi, lalu di tanggapi dengan anggukan setuju oleh Hyunsuk dan Mashiho.

"Bang Hyunsuk, gue mending kasih selimut atau dompet ya ke Yedam?" tiba-tiba Junkyu datang sambil menatap layar ponselnya.

"Masih belum mesen juga lo? Dih keburu basi" malah Jihoon yang menjawab. Dia datang dari arah dapur bersama Jaehyuk.

"Iya abis gue bingung mau pesen yang mana, banyak banget barang bagus yang lagi diskon. Bingung gue" timpal Junkyu sambil memajukan bibirnya. Tanda dia sedang berpikir keras.

"Udah Bang, kasih dompet aja. Lu kira orang baru lahiran apa dikasih selimut?" Jaehyuk ikut membantu menyuarakan pendapatnya.

"Iya juga sih. Yaudah gue pesen dompetnya dulu" kata Junkyu sambil bangkit berdiri dan kembali masuk ke kamarnya.

"Gitu doang? Dia kesini mau nanya gitu doang? Astaga" kata Hyunsuk sambil mengeleng-gelengkan kepalanya, melihat kelakuan Junkyu.

"Eh btw, Yedam kok belum balik sih? Besok kan tanding padahal" tanya Jihoon. Seketika Hyunsuk, Mashiho dan Asahi membeku di tempat.

"Masih kangen-kangenan kali sama Ibunya. Yedam kan anak satu-satunya, pasti Ibunya masih kangen dia. Lagian, hak dia kok mau balik kapan juga kesini, yang penting besok dia dateng pas pertandingan" jawab Yoshi yang baru datang dan bergabung dengan mereka.

"Yoshi huhuhu" batin Asahi, Mashiho dan Hyunsuk sambil menatap Yoshi berkaca-kaca, berterima kasih atas jawaban yang Yoshi berikan.

"Lagian gue seneng kok Yedam belum balik ke asrama, kan 3 harian ini gue jadi bisa deket lagi sama Asahi. Kemaren-kemaren fokus Asahi ke Yedam mulu. Kan gue jadi kangen. Iya ga beb?" timpal Jaehyuk sambil memonyong-monyongkan bibirnya, berlagak akan mencium Asahi.

"Ish apasih" kata Asahi sambil menatap Jaehyuk sinis.

"Dasar homopedia" -Jihoon

"Gak cewe, gak cowo, semua aja lu embat" -Yoshi

Tak lama kemudian, pintu depan asrama terbuka, menampakkan sosok Yedam yang masuk sambil membawa tas jinjing besar di tangannya.

"YEDAM!!!!! KEMANA AJA LO?!" Jihoon berteriak heboh sambil berdiri. 

"Hehe. Sorry Bang, Ayah kemaren kerja di luar kota, jadi gue ga tega ninggalin Ibu sendirian di rumah" jawab Yedam sambil menghampiri yang lain di ruang tengah.

"Asik. Bawa oleh-oleh nih kayanya" -Yoshi

"Iya nih. Ibu nitipin banyak makanan buat kita" -Yedam

"Yaudah siniin Dam, biar gue rapihin di kulkas" kata Mashiho sambil mengambil tas jinjing Yedam dan membawanya ke dapur.

"Welcome home Abang Yedam ganteng tiada tara" ujar Jeongwoo yang tiba-tiba datang bersama Haruto.

"Nih, hadiah dari kita" timpal Haruto sambil memberikan sebuah kotak dengan pita.

"Widih mantap. Niat banget sampe di kotakin. Buka cepet Dam, kali aja hadiah mereka yang ini lebih berguna dibanding hadiah mereka taun kemaren" kata Jihoon. Lalu Yedam mengangguk dan membuka hadiah itu. Begitu terbuka, raut wajah Yedam berubah, tidak bisa digambarkan.

Come To Me || TREASURE (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang