7 - First Date

146 22 3
                                        

Hallo semua ! Maaf baru upload lagi karena kesibukan belakangan ini.
Insya Allah saya akan upload setiap seminggu sekali kalau tidak yah mungkin dua Minggu sekali. Mohon maaf atas ketidaknyamanan ini teman-teman.

Saya harap teman-teman tidak bosan dengan cerita dari Kutu Buku ya. Semoga teman-teman selalu gemar dan senang dengan kisah dari Kutu Buku.

Semoga teman-teman semua selalu berada dalam kondisi sehat wal Afiat dan selalu bahagia. 😁✌️

******

Daud pulang ke rumah dengan lelah. Ia langsung menghempaskan tubuhnya diatas ranjang tidurnya. Ibunya sedang beristirahat sehingga Daud langsung ke kamarnya tanpa perlu memberitahu kedatangannya. Daud menatap langit-langit kamar.

Arini

Cewek gila yang belakangan ini menjadi musuhnya dan yang menyakiti hati sahabatnya. Justru menjadi pacarnya. Daud merasa kasihan dan sedih pada Ilham. Apa yang akan dilakukannya nanti jika tahu ternyata Daud dan Arini berpacaran ? Daud tidak berani membayangkan maupun memikirkannya.

Walaupun dia jadian dengan Arini hanya karena dia dipaksa, akan tetapi tetap saja ia merasa tidak nyaman dengan statusnya kini yang sudah menjadi pacar Arini.

'Apa gue akhiri aja ya ?'

Tapi, apa yang akan Arini lakukan pada bukunya ? Jujur, Daud melakukan ini karena ia ingin bukunya kembali. Hanya itu saja. Ia tidak menginginkan hal lain. Tapi bagaimana dengan Ilham ? Bagaimana dengan perasaan Ilham ? Apa yang akan dikatakan para murid di sekolah jika tahu Daud dan Arini berpacaran ? Daud mengacak-acak rambut dengan kesal. Ia tidak bisa memikirkan maupun membayangkannya.

Daud menyembunyikan dirinya di balik selimut dengan masih mengenakan baju sekolah. Baru saja ia hendak menutup mata untuk tidur demi mengalihkan pikirannya yang berlarian pada Arini. Tiba-tiba smartphone-nya berdering.

Daud melepaskan diri dari selimutnya dan mengambil smartphone-nya yang sedang di charger atau diisi ulang. Daud menatap layar smartphone-nya. Nomor asing. Daud berpikir sejenak. Ia tidak pernah memberikan nomornya pada orang asing. Siapa ya ? Pikir Daud bingung. Daud menjawab panggilan masuk itu dengan berharap bahwa itu bukan penipu atau peretas.

"Daud Sayang !" Seru Arini dari balik telepon dengan nyaring hampir memecahkan gendang telinga Daud.

Daud menghembuskan napas berat. Ternyata si Ratu gila.

"Apa ?" Balas Daud dengan malas.

"Iih kalau pacar nelepon tuh harusnya senang tahu !" Gerutu Arini. "Apalagi pacar lo cantiknya luar biasa."

"Lo aja kali yang merasa cantik."

"Iiih lo tuh nyebelin banget. Lo lagi ngapain sih lesuh amat deh."

"Gue mau tidur. Lo ganggu gue."

"Mana gue tahu ? Ya kali gue cenayang ? Bodoh ah ! Pokoknya lo simpen nomor gue ya. Ingat, jadiin nomor kontak favorit biar lo tahu kalau yang hubungin lo nanti adalah pacar lo yang cantik luar biasa ini. Kalau perlu, Arini my love mungkin ?"

Daud hampir tersedak mendengar kepercayaan diri Arini yang berlebihan.

"Lo terobsesi banget ya dengan diri lo sendiri ? Dasar aneh."

"Biarin kan gue tetap cantik."

"Terserah lo. Sudah, gue mau tidur. Lo jangan ganggu gue."

"Oke pacar. See you tomorrow at school honey !"

Daud langsung mematikan panggilan Arini. Jujur, ia merinding mendengar dirinya disebut Honey. Daud tidak bisa mengerti mengapa Arini semudah itu dan seringan itu mengatakan hal-hal sensitif seperti itu.

KUTU BUKU (TELAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang