Assalamualaikum teman-teman ! Saya baru saja memposting di wattpad saya cerita lanjutan dari Kutu Buku 😁
Siapa yang sudah rindu dengan kisah Arini dan Daud ? Sebagaimana janji saya, kita bertemu selalu dengan mereka di hari Sabtu 😁
So tanpa perlu membuang waktu berlama-lama mari kita sama-sama menyelam ke dalam ceritanya 😁
******
Beberapa jam kemudian Daud datang di depan pagar rumah Arini. Daud mengirimkan pesan chat pada Arini dengan singkat memberitahukannya bahwa dia sudah berada di depan rumahnya. Tanpa perlu menunggu lama karena Arini telah bersiap-siap sedaritadi, dengan hati berbunga-bunga Arini keluar rumah setelah pamit dengan kedua orangtuanya. Arini sengaja berbohong bahwa dia ingin pergi jalan-jalan sebentar dengan temannya.
Walaupun sebenarnya sesugguhnya ia memang pergi jalan-jalan bersama temannya namun tanpa memberitahu siapa yang bersamanya. Arini yang berpakaian santai dan sederhana menyambut Daud yang telah menunggunya di dekat penjual bakso pedagang kaki lima di depan rumah Arini yang besar dan mewah.
“Baby! I’m here!” Seru Arini kencang sambil berlari dengan merentangkan kedua tangannya dan berniat untuk memeluk Daud.
Namun seperti biasa, Daud dengan sigap menahan dahi Arini dan menekannya mundur.
“Bukan muhrim.”
Arini mengusap keningnya dengan bibir cemberut.
“Kapan sih gue bisa meluk lo? Bilangnya bukan muhrim terus tapi nyatanya mau aja dicium.”
“Ciuman lo waktu itu juga kebetulan. Tiba-tiba sekali.”
Arini nyengir. “Tapi lo suka kan?”
Daud bersemu merah dan memalingkan wajah dengan malu.
“Jadi, lo mau jalan kemana?” Tanya Daud mengalihkan topik sensitif antara dirinya dan Arini tentang ciuman yang dibaginya waktu itu.
Arini berpikir sejenak. “Kita pergi ke kafe atau kedai dekat sini aja. Gue mau cerita dengan lo.”
Daud mengangguk mengiyakan.
“Oke.”Lalu kemudian dia berjalan duluan. Namun setelah cukup jauh melangkah Daud baru sadar sedaritadi Arini tidak mengikutinya. Alhasil dia menoleh kebelakang dan mendapati Arini memandanginya dengan raut wajah kesal bercampur ngambek.
“Kenapa diam di tempat sih?”
Arini menghentakkan kaki dengan kesal dan dengan manja berkata.
“Gandeng tangan gue.” Pintanya manja.
Daud tertawa terkekeh. Ia menghampiri Arini dan menarik tangan Arini dengan lembut.
“Baik tuan putri Arini.” Goda Daud.
Arini tersenyum dan memeluk sebelah lengan Daud dengan hangat.
“Makasih kutu buku gue.”
Mereka kemudian mengunjungi sebuah kafe estetik yang terletak di dekat perumahan Arini.
“Lo mau pesan apa?” Tanya Daud sambil memperlihatkan menu pada Arini.
“Gue ngikut pesanan lo aja.”
“Kenapa?”
Dengan senyum jahil Arini menjawab.
“Biar serasi aja.”
Daud mendengus geli dan menyebutkan pesanannya pada pelayan yang mengantarkan menu. Setelah mengatakan pesanannya, pelayan itupun pergi.
“Kenapa sih ngajak gue keluar malam-malam?” Tanya Daud basa-basi.
![](https://img.wattpad.com/cover/242915939-288-k317685.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
KUTU BUKU (TELAH TERBIT)
Novela JuvenilDaud Putra Fajar adalah siswa kelas 12 IPA 4 yang terkenal kaku, dingin, serius, dan sangat membosankan. Akan tetapi satu hal yang sangat menonjol selain sifat menyebalkannya yang terkesan anti sosial. Ia memiliki kecerdasan diatas rata-rata. Para s...