Assalamualaikum teman-teman ! Saya baru saja memposting di wattpad saya cerita lanjutan dari Kutu Buku 😁
Kisah Daud dan Arini merupakan kisah remaja yang terjebak dalam hubungan asmara cinta anak SMA. Akan tetapi latarbelakang keduanya berbeda. Arini merupakan anak seorang gubernur atau sultan di suatu daerah di Indonesia sedangkan Daud merupakan siswa tercerdas dan terkenal dingin. Mereka tidak pernah bisa cocok jika dilihat dari latarbelakang mereka. Hingga kemudian, sesuatu mengikat mereka berdua dan lambat laun asmara bersemi diantara mereka berdua.
Seperti apakah kisah mereka berdua? Seseru apa? Sebagaimana janji saya, kita bertemu selalu dengan mereka di hari Sabtu 😁
So tanpa perlu membuang waktu berlama-lama mari kita sama-sama menyelam ke dalam ceritanya 😁
******
Hari yang dinanti akhirnya tiba, Olimpiade Sains Nasional tingkat SMA akan segera dilangsungkan. Daud, Mika, dan Hakim telah tiba di Jakarta Pusat tempat dilangsungkannya perlombaan. Mereka istirahat sejenak di hotel sebelum berkumpul dengan para perwakilan dari masing-masing sekolah di seluruh Indonesia. Daud mendapatkan kamar bersama kepala Sekolah sedangkan Hakim bersama pak Arif, si guru Matematika. Sementara itu Mika mendapatkan kamar sendiri sehingga ia bebas.
Mika membawa Diandra ikut menemaninya dan telah diizinkan oleh kepala sekolah untuk ikut. Mereka mempersiapkan diri dengan beristirahat. Kepala sekolah sedang asyik makan ditemani Hakim. Mika dan Diandra asyik mengobrol. Namun Daud malah sibuk mengerjakan banyak soal-soal yang dicarinya di internet.
Pak kepala sekolah yang melihat aktivitas Daud tersenyum kagum dan menggeleng ampun akan siswanya yang begitu tekun bahkan pada saat persiapan olimpiade akan dimulai beberapa waktu lagi. Pak kepala sekolah menghampiri Daud dan menepuk pundaknya dengan hangat.
“Makan dulu Daud. Kamu bersemangat sekali.” Pujinya kagum.
“Biar sebentar saja pak.” Balas Daud sopan.
“Kamu harus makan supaya kuat dalam menghadapi lawan-lawanmu.”
Daud mengangguk. Mungkin makan tidak akan membuatnya lengah. Ia pun setuju dan mengambil sekotak nasi dos. Daud makan sambil menatap keadaan kota Jakarta dibalik kaca hotel. Sedaritadi dia dan Hakim tidak bicara. Mereka bahkan tidak saling memandang.
Tiba-tiba gawai Daud berdering. Daud mengambil gawainya dan melihat pemanggilnya. Arini. Senyum terkembang di bibir Daud.
“Haloooo saaaayaaanngggg!” Seru Arini nyaring seakan ingin membuat gendang telinga Daud pecah. Seperti biasa.
“Apa sih?” Balas Daud ketus merasa tidak nyaman dengan seruan Arini.
“Ih pacar telepon tuh harusnya senang tahu!”
“Lo bukannya buat gue senang. Lo berusaha menghancurkan telinga gue.”
Terdengar tawa Arini di seberang panggilan dengan renyah. Daud selalu suka mendengar tawa Arini yang begitu menyenangkan.
“Ngomong-ngomong, gue dan Rena sedang dalam perjalanan loh.”
“Kesini?”
“Iya.”
“Ngapain?”
“Buat dukung lo.”
“Nggak perlu. Gue bisa sendiri tanpa kehadiran lo.”
“Ih sombong amat! Awas lo ya kualat dengan omongan lo sendiri.”
“Lo doain gue kalah?”
KAMU SEDANG MEMBACA
KUTU BUKU (TELAH TERBIT)
Novela JuvenilDaud Putra Fajar adalah siswa kelas 12 IPA 4 yang terkenal kaku, dingin, serius, dan sangat membosankan. Akan tetapi satu hal yang sangat menonjol selain sifat menyebalkannya yang terkesan anti sosial. Ia memiliki kecerdasan diatas rata-rata. Para s...