23 - Ikatan

83 16 7
                                    

Assalamualaikum teman-teman!
Hari Sabtu adalah hari kita berjumpa dengan Arini dan Daud 🤗

Siapa yang sudah rindu dengan kisah dari Kutu Buku kesayangan kita? Kisah dari Arini dan Daud?

Pasti semua sudah penasaran kan??? Yuk yuk ayo teman-teman kita menyelam ke dalam ceritanya 😁✌️

******

Bel pulang sekolah berbunyi. Arini dengan semangat langsung menyambar tas-nya dan hendak berlari keluar ketika dengan tiba-tiba bu Yuna kembali datang ke kelasnya dan mencegatnya.

“Eh mau kemana kamu Arini?” Tegur bu Yuna sembari memegang salah satu pergelangan tangan Arini.

Arini nyengir dan memberi tanda damai.

“He he peace bu guru cantik. Arini mau ketemu pacar.”

Bu Yuna menggeleng. “Daud tidak ada di kelasnya.”

Arini mengerutkan kening. “Loh kenapa bisa?” Tanyanya heran.

Bu Yuna tampak bingung. “Loh kamu nggak tahu?” Balas bu Yuna bertanya.

Arini menggeleng. “Nggak bu Yuna. Arini nggak tahu.”

“Kamu nggak tahu kalau Daud pergi dengan Camelia tadi?”

Sontak Arini terkejut. Ia tidak pernah memikirkannya.

Camelia? Kenapa dia bisa dengan Camelia?

Emosi memuncak di ubun-ubun Arini dan dia mengepalkan tangan dengan kesal.

Arini tidak peduli dia jadi pusat perhatian teman-temannya. Ia hanya memikirkan satu hal.

Daud dan Camelia.

Arini kembali ke bangkunya dan diam dalam amarah.

Rena yang duduk di sampingnya mengamatinya dengan perasaan simpati.

“Sabar ya Rin.” Kata Rena lembut.

Arini mendecak kesal. “Gue akan hajar tuh cewek.”

Rena merasa ngeri. “Sebaiknya jangan deh kanjeng ratu. Lo mau ribut?”

“Gue mau membunuh.”

Rena memekik ngeri dengan cara yang berlebihan sehingga membuat seisi kelas menoleh padanya.

“Jangan kanjeng ratu. Nanti lo bisa masuk penjara.”

Arini menatapnya dengan tajam. “Lo teman gue kan?”

Rena mengangguk. “Tentu saja.”

“Bantuin gue ngeroyok Camelia yuk!”

Rena dengan cepat membalas.

“Nggak deh kanjeng ratu kalau yang satu itu gue nggak ikut.”

Arini cemberut. “Lo emang teman palsu. Malas gue berteman dengan lo. Lo hanya ingin manfaatin gue aja. Udah deh mending lo pergi aja dari tempat duduk gue.” Gurau Arini sengaja terdengar serius.

Rena dengan cepat membalas. “Iya gue minta maaf kanjeng ratu. Yok kita keroyok.”

Arini tersenyum senang. “Nah gitu dong. Itu baru teman gue.”

Rena hanya dapat menghembuskan napas berat.

Tak lama kemudian mereka semua pulang. Kecuali Arini dan Rena yang tidak langsung pulang melainkan menghampiri bu Yuna dan bertanya.

“Bu Yuna tadi lihat Daud dimana bu?” Tanya Arini tanpa basa-basi dan terdengar menginterogasi.

“Tadi ibu lihat mereka berdua di perpustakaan. Sepertinya sedang mengerjakan PR.” Jawab bu Yuna.

KUTU BUKU (TELAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang