Milly berlari dengan isak tangisnya, sama sekali tak berhenti menyalahkan dirinya sendiri. Kenapa ia harus mempercayakan putranya pada orang semacam Pak Tarjo?
"Maaf, Mbak nyari pemilik rumah ini? Kemaren dia dan istrinya ditangkap polisi atas dugaan penganiayaan terhadap anak. Iya, anak kecil gak terawat yang mereka hidupi dan kasih tinggal di kandang kambingnya. Ntah siapa yang melaporkan mereka bahkan anak mereka sampe diambil neneknya."
Jiwa Milly serasa pergi meninggalkan raganya. Wanita itu terduduk di depan mobilnya kemudian menangis meluapkan semua kepahitan hatinya. Yang ada di pikirannya sekarang, bagaimana ia bisa bertemu anaknya?
Saat ia sampai di kantor polisi terdekat, dia disuruh menunggu. Butuh beberapa menit, seorang polisi datang bersama Pak Tarjo dengan baju tahanan. Mata Milly melotot marah, seandainya ia tak dipegang polisi ia sudah berhasil mencakar-cakar wajah mantan supirnya itu. Namun, Milly tetap mengamuk meluapkan amarah. "DIMANA ANAKKU?! DIMANA ANAKKU! BAJINGANN! DIMANA ANAKKU?!!"
Pak Tarjo mengangkat wajahnya. Menatap Milly dengan tatapan kosong, wajah laki-laki itu babak belur, luka dimana-mana karena teraniaya para tahanan lainnya.
"N-non Milly bebaskan saya dan istri saya dari sini maka kami akan beritahu dimana Emil berada," ucap Pak Tarjo cepat. Milly semakin mengamuk, mengeluarkan sumpah serapah untuk laki-laki yang ternyata selama ini mempermainkan kepercayaannya.
*
Emillio mengelap peluh kemudian kembali tersenyum seraya mendorong sepeda Keyla dengan gadis itu berseru senang di atasnya.
"Keyla ayo sekarang gantian. Emil juga mau nyoba sepeda punya Keyla," pinta Emil tetapi Keyla menggelengkan kepala.
"Ish Emil dorong ayo, awas nanti Keyla aduin Mama," seru Keyla. Emil yang napasnya sudah ngos-ngosan dengan keringat membanjiri wajahnya kembali mendorong sepeda Keyla mengelilingi halaman luas rumah orang tua gadis kecil itu.
Sesaat ketika Emil tak sanggup lagi menuruti kemauan Keyla, anak malang itu terduduk di tanah sembari mengatur napasnya yang kepayahan karena penat. Keyla kesal dan turun dari sepedanya lalu menarik tangan Emil untuk kembali mendorong sepedanya dengan dirinya menaiki sepeda itu.
"Emil capek, Keyla." Emil mengeluh tetapi Keyla tetap tak luluh.
Anak kecil nan centil itu bersorak riang saat Emil kembali mendorong sepedanya. Namun, berubah kesal tatkala gerakan Emil yang lambat.
"Emil cepetan dorongnya!" pinta Keyla.
Emil menatap Keyla memelas sembari berdiri di depan anak itu. "Emil coba, ya. Ayo gantian."
"Gak mau," jawab Keyla bersedekap dada. "Siapa suruh Emil gak punya sepeda."
"Emil pinjam punya Keyla," lirih Emil. Namun, Keyla tetap menggelengkan kepala.
Tiba-tiba Keysa datang memanggil Keyla membuat gadis kecil itu menatap Emil. "Karena Keyla mau main boneka sama Kak Keysa, Emil boleh main pakai sepeda Keyla."
Emil menatap berbinar sementara Keyla berlari pergi menghampiri Keysa. Emil senang, dia mencoba belajar mengayuh sepeda pink itu tetapi berkali-kali jatuh karena tak bisa menjaga keseimbangan.
Namun, anak itu tak menyerah dan terus mencoba sampai ia bisa menjaga keseimbangan dan mengayuh sepedanya tanpa perlu dorongan dari siapapun.
Sibuk bermain sendiri, Emil terdiam sebentar. Ia mendongak menatap langit kemudian tersenyum. "Makasih ya Allah karena udah ijinin Emil nyoba bisa pakai sepeda."
"Besok kalau Emil punya Ayah sama Ibu pasti dibeliin kayak Keyla. Emil gak sabar menunggunya ya Allah," gumam anak itu dengan senyum tak luntur sedikitpun dari wajahnya.
Sibuk bermain, anak itu terkejut ketika Keyla datang bersama Keysa yang mendorong tubuhnya.
"Hahahaha rasain," tawa anak yang sudah kelas empat sekolah dasar itu. Keyla sendiri bukannya tertawa, ia malah membantu Emil berdiri.
"Kak Keysa gak boleh gitu. Emil sakit tahu," ucap anak itu.
Keysa menaiki sepeda milik Keyla setelah berhasil menyingkirkan Emil secara kasar. Ia kemudian meminta Keyla ikut di belakang membuat Keyla mengangguk semangat.
Emil pikir, Keysa bisa menaiki dan menjalankan sepeda itu tetapi ternyata anak itu malah meminta dirinya mendorongnya.
"Kalau cuman Keyla, Emil bisa. Kalau kalian berdua, Emil gak bisa. Kalian berat," tolak Emil saat sudah berusaha mendorong dari belakang sepeda itu tetapi sepeda yang dinaiki Keysa dan Keyla tak bergerak sedikitpun.
"Emil dorong. Jangan lemah dong," kesal Keysa diangguki setuju oleh Keyla.
Emil berusaha keras mendorong tetapi tetap saja. Sepeda yang dinaiki dua gadis kecil itu tak bergerak.
"Dasar lemah," cibir Keysa. "Emil lemah. Jangan mau temenan sama Emil, Keyla."
"Siapa suruh Kak Keysa udah besar gak bisa naik sepeda kalah sama Emil," balas Emil diangguki setuju oleh Keyla membuat Keysa naik pitam.
"Kamu berani sama aku?!" bentak Keysa.
Emil menatap gadis itu polos. "Emil cuman takut kalau Allah marah sama Emil. Itu yang Kakek ustad ajarkan. Emil gak boleh takut sama siapapun lagi."
Keysa mendorong tubuh Emil, anak laki-laki itu bangkit kemudian membalas dengan mendorong balik tubuh Keysa hingga jatuh membuat anak itu tak bisa mengontrol amarah. Ditatapnya Keyla yang masih duduk di atas sepedanya kemudian ia bergerak mendorong sepeda Keyla membuat gadis kecil itu berteriak saat sepeda berjalan lalu jatuh dengan dentuman yang begitu karena dia tak bisa menjaga keseimbangan. Keyla menangis keras melihat darah di kedua lututnya.
Teriakan Keyla membuat Dareen yang baru keluar dari mobil terkejut begitupun Jessika yang keluar rumah dengan panik.
Saat Dareen dan Jessika menghampiri Keyla dan bertanya apa yang terjadi, Keysa tanpa pikir panjang menunjuk Emil. "Keyla gak mau minjemin sepedanya sama Emil terus Emil marah dan dorong Keyla sampe jatuh."
Guys, jangan heran Keyla itu plin plan. Dia masih kecil di sini, kadang mihak Emil, kadang juga mihak Keysa.
Dulu pernah di posisi Emil. Umur dua tahun ditinggal ortu sampe 10 tahun dibayangi rasa penasaran gimana bentuk ortu😂 Jangankan iri sama sesama, sama hewan macam ayam yg punya induk dan kucing serta sapi pun pernah ku rasain😅
KAMU SEDANG MEMBACA
EMILLIO
Teen FictionEMILLIO hanyalah anak laki-laki malang yang menjadi korban kesalahan kedua orang tuanya. Author note: -Harap sedia tisu sebelum membaca✔✔ -1-10-2020 Cover by: @Defairalynn_art RANK 1 in #Fiksiremaja [12-05-2021] 1 In #Hurt [...