This chapter is continue it from BAB 24 in Opposites Attract!
Desember 2016
Richard keluar dari kamarnya setelah bangun dari tidurnya dan langsung menuju dapur hendak mengambil air minum. Disana Ia melihat seorang gadis sedang memegang panci ditangan kiri dengan ponsel ditangan kanan gadis tersebut dan sedang menatap serius ponsel gadis tersebut.
"Ngapain lo?" Ucap Richard sembari melangkah ke arah dapur untuk mengambil air minum yang terdapat di lemari pendingin dan membuat gadis tersebut langsung mengalihkan perhatihanya pada ponselnya lalu menatap Richard.
"Eh Abang. Ini gue lagi cari tutorial buat bikin bubur. Lo bisa bikin ngga?" Ucap Rose sembari menoleh Richard yang sedang minum.
"Bisa. Gampang kali bikin bubur. Lo ngga bisa?" Ucap Richard setelah menegak air minum kemudian mengembalikan air tersebut ke dalam kulkas. Rose yang mendengarnya hanya mengelengkan kepala menandakan bahwa dirinya tidak bisa yang membuat Richard yang melihatnya hanya menghembuskan nafasnya kasar.
"Oiya gue lupa. Apasih yang bisa dilakuin sama putri manja kek lo" sindir Richard pada adiknya kemudian berjalan mendekati adiknya tersebut. Padahal beberapa bulan yang lalu gadis itu menyombongkan diri bisa memasak pasta tetapi sekarang membuat bubur saja tidak bisa. Aneh.
"Ngga usah bikin kesel deh pagi – pagi, Bang. Gue lagi males ribut. Capek gue habis beres – beres apartemen" Ucap Rose sembari memutar bola matanya malas karena kesal mendengar ucapan sang Kakak. Rose sendiri tadi habis membersihkan apartemennya yang sangat kacau karena ulah Jeffrey sehingga membuat badannya sangat remuk rasanya sekarang dan membuatnya malas jika harus bertengkar dengan Kakaknya.
"Masukin aja itu beras ke Magic com. Terus kasih air yang banyak. Jadi deh bubur. Btw Magic com lo mana?" Jelas Richard sembari mencari keberadaan Magic com yang hendak digunakan untuk membuat bubur tapi sedari tadi matanya tidak menangkap keberadaan benda tersebut.
"Ngga punya. Cuma Jeffrey yang punya. Kalau perlu nanti gue ambilin di apartemen dia" Ucap Rose sembari menggelengkan kepalanya dan Richard hanya terdiam terkejut tidak tahu harus berkata apa kepada Adiknya tersebut.
"Yang bener aja lo?! Kalau lo pengen makan nasi, lo minta Jeffrey gitu? Terus lo kalau malam – malam laper? Jangan bilang itu juga beras punya Jeffrey?!" Tanya Richard beruntun karena tidak percaya ternyata Adiknya tidak mempunyai benda tersebut. Salah satu benda yang dibutuhkan umat manusia untuk mengisi perut mereka agar terbebas dari rasa lapar.
"Iya. Tadi gue ambil beras diapartemen Jeffrey. Mama kan nyuruh beli kitchen set disini. Terus kata Jeffrey Magic comnya satu aja. Kalau malem gue laper, ya gue masak mie lah. Gue kan jarang juga makan nasi. You know that I prefer eat pasta than a rice" Ucap Rose menjawab pertanyaan Richard yang membuat Richard menggeleng tidak percaya dengan perkataan Adiknya.
"Sumpah lo malu – maluin keluarga Orlando aja! Pantes lo kurus mirip spaghetti karena kebanyakan makan pasta" Ucap Richard tidak habis pikir dengan Adiknya tersebut. Mau ditaruh mana harga diri seorang Orlando jika beras dan Magic com saja Ia meminta dan meminjam pada keluarga Abraham.
"Yauda, Ini jadi ngga gue ambilin ngga Magic comnya?" Ucap Rose yang malas meladeni ejekan Kakaknya tersebut. Masih pagi udah ngajak adu mulut, untung Ia lagi malas. Coba kalau tidak, Jeffrey pasti bakal kelaparan karena Rose tidak jadi masak dan malah berantem dengan Kakaknya.
"Ngga usah. Pake panci aja bisa. Lo cuci dulu berasnya. Kasih air terus tirisin, singkirin kalau ada kotoran sampek tujuh kali" Ucap Richard yang memberikan instruksi pada Rose yang langsung dilakukan oleh gadis tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bliss
FanficSequel of Opposite attract Oneshoot story of the moment that aren't mention in Opposite attract. ⚠️ Contain of uwunes 100/10 ⚠️ Some chapter are containing mature content ⚠️ Please be wise reader. You can read this without read opposite attract but...