Enchanting Goddess

1.3K 49 2
                                        

By the way guys, ini partnya hmm rada 21+ dari awal ampek akhir sesuai judul. Jadi mending kalau emang ngga suka ngga usah baca hehe. Cause I want to reveal how is the real character of Rose.  

February, 2021

Kalau ada yang bilang cowok kalau udah nikah kelakuannya bakalan semaunya sendiri karena merasa udah dapet, Rose bakal ngasih poin 50 : 50 tergantung dari situasi yang terjadi pada dirinya sendiri.

Dan malam ini kayaknya Rose berada di 50 persen setuju banget sama kata - kata di atas melihat tingkah laku dari Suaminya yang lagi melayani sang Istri pertama dan melupakannya sebagai Istri kedua.

"Jeff, Sakura bentar lagi ulang tahun. Kamu mau kado dia apa?" Tanya Rose sembari melirik Jeffrey yang lagi duduk berselonjor di sebelahnya dan masih asik menatap sebuah benda berwarna coklat muda tersebut.

"Terserah. Kamu yang lebih ngerti dari aku" Rose menghela nafasnya bukan karena jawaban Jeffrey yang literally Rose udah tahu banget Lelaki itu bakalan jawab kayak gitu. Tapi, lebih ke kelakuan Jeffrey yang setidaknya tuh noleh kalau diajak ngomong gitu loh. 

Oke anggap aja kali ini Rose emang keliatan caper banget ke Jeffrey. But is it wrong that she wants her husband to pay attention to her? She wants to cuddle up with her husband tonight. Is that too much?

Rose kembali menghela nafasnya berat kemudian membangkitkan dirinya dari tempat tidurnya, meninggalkan Suaminya yang seakan tak peduli dengan kepergiannya itu dan lebih memilih asik dengan dunia lelaki itu sendiri.

"Let's see how you could hold it on" Rose tersenyum miring menatap kaca yang ada di depannya dengan menyemprotkan parfum yang ada di genggamannya kemudian berpindah memakai pelembab bibir serta beberapa skincare lainnya.

Tak sampai situ, Wanita itu membuka lemari yang ada di walk-in-closet meneliti beberapa pakaian yang ada di sana sampai tangannya itu mengambil salah satu kain di sana kemudian mengganti pakaiannya dengan kain itu.

"Panas banget ngga sih, Jeff?" Tanya Rose dengan melangkahkan kaki jenjangnya itu kembali menuju ke ranjangnya yang masih berada seorang lelaki berkacamata yang masih sibuk sendiri.

"Ngga kok. Aku udah setting suhu paling rendah tadi" Rose menganggukan kepala menatap Jeffrey yang lagi - lagi tak menatapnya membuatnya memilih membuka kimono yang menutupinya dan membuangnya asal.

"Ups, sorry, Babe. I didn't mean it" Rose segera menghampiri Jeffrey yang terkena lemparan kimononya yang menyebabkan lelaki itu tertimpa buku yang sedang lelaki itu baca "Sorry" Rose tersenyum sembari mengambil pakaiannya.

"Gotcha" Rose tersenyum miring menatap jakun Jeffrey yang bergerak turun ke bawah menatap salah satu bagian tubuhnya yang memang dapat terlihat jelas di mata lelaki tersebut.

Uhuk!

"Eh, are you okay, Jeff?" Rose refleks duduk di pangkuan Jeffrey untuk membantu menenangkan lelaki itu dengan menepuk - nepuk punggung Jeffrey yang masih setia terbatuk - batuk sedari tadi.

"Minum dulu, minum" Rose membalikkan badannya mengambil sebuah gelas yang ada di meja sampingnya yang kemudian Ia serahkan pada Jeffrey yang langsung menghabiskan air yang ada di gelas itu.

"Eh! Maaf, Jeff!" Rose tersentak ketika gelas yang diserahkan Jeffrey kepadanya tumpah karena ketidaksiapannya untuk menerima "Haduh, maaf ya. Aku ngga sengaja, Jeff" Rose menggigit bibirnya kemudian memindahkan gelas itu kembali ke asal.

"Sini buka bajunya. Basah banget" Rose membalikkan diri kemudian segera mencengkram bagian kaos hitam milik Jeffrey yang diangkat ke atas dan di lepaskan begitu saja "Celana kamu juga basah"

BlissTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang