Sequel of Opposite attract
Oneshoot story of the moment that aren't mention in Opposite attract.
⚠️ Contain of uwunes 100/10
⚠️ Some chapter are containing mature content ⚠️
Please be wise reader.
You can read this without read opposite attract but...
Rose tengah menunggu di lobi fakultas mereka dengan duduk di salah satu kursi disana sembari memainkan ponselnya karena Jeffrey tadi berpesan padanya untuk menunggu lelaki itu yang hendak menemui partner proyek. Proyek yang sedang dikerjakan oleh seluruh mahasiswa pada tingkat semester mereka.
Dimana proyek itu melibatkan dua orang mahasiswa untuk bekerja sama dimana selain untuk mencari inovasi terbaru, proyek itu juga ditujukan agar sesama mahasiswa mengenal satu sama lain karena fakultas sudah memilihkan setiap pasangan bagi mahasiswanya dan membuatnya bersedih karena pasangan Rose bukanlah Lelaki kesayangannya.
Rose sendiri juga sudah mengetahui partnernya. Hanya saja Ia belum sempat bertemu dengan orang tersebut mengingat Ia kan orangnya deadliner, jadi ntaran aja. Rose masih ingin bersantai - santai menikmati hidup.
"Roseanne, right?" Sebuah suara mengalihkan perhatian Rose yang lagi enak - enak scroll sosial media lihat yang lucu - lucu di ponselnya jadi menatap orang yang bersuara tersebut.
Seorang lelaki yang tidak Rose kenal berada di hadapannya dengan memakai baju kemeja putih berwarna putih, celana cream dan tas hitam. Tak lupa dengan jaket dan tumblr yang ada di tangan kiri lelaki itu yang kalau tidak ingat dengan Jeffrey sepertinya Rose bakal naksir sama lelaki ini.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Yeah.. Excuse me, But.. have we met before?"
"Ah, I'm Christ. Christopher Watson. Your project partner" Ucap lelaki tersebut sembari mengulurkan tangannya yang disambut dengan senang hati oleh Rose yang mengyunggingkan senyuman. Not bad.
"Such a coincidence that we meet here"
"Yeah right. Such a coincidence! I actually was looking for you by asking a few people about you, but thank God we met here" Balas Rose yang sudah berdiri dari duduknya sejak Christ mengulurkan tangan padanya.
"How do you know me? We've never met before, Right?"
"No one doesn't know about you as the most pretty girl in our faculty, Rose" Muka Rose memerah seketika bahkan hanya mampu tertawa canggung dengan tangan yang menutupi mulut kecilnya itu.
"So? When we can do our project?" Ucap Christ menyela kegiatan gadis yang tampak masih tersipu dengan ucapannya yang tadi yang membuatnya juga ikut tersenyum melihat keanggunan dari gadis di hadapannya ini
"Asap, sooner will be better"
"Rose?"
"Eh, Jeff. Udah selesai?" Rose menghadap ke arah lelaki yang sedang memakai kacamata dengan jaket denim dan kaos hijau neon di dalamnya. Tak lupa ransel hitam yang berada di punggung lelaki yang sedang menganggukan kepala.
"Oiya, Jeff. He's my project partner. Christ. Such a coincidence that I met him when I waited you in here" Ucap Rose memperkenalkan Jeffrey yang kemudian mengulurkan tangan kepada Christ yang juga menyambut uluran tangan Jeffrey.