Lingkaran Setan

423 17 6
                                    



18+ 

Word ‼️



Malem ini Rose mengajak ciwi - ciwi buat girls time. Ia merasa sudah lama ngga quality time bareng temen ceweknya. Khususnya buat Mina. Kalau Claudia, sejak kejadian dia ketemu kala acara pertunangannya, Rose sering kontak sama gadis itu nyaris tiap malamnya.

Sekaligus acara penyambutan buat si Selena biar ngga kaku mengingat kalau kata Rose pertemanan mereka kayaknya bakal bertahan lama, dan buat Claudia agak gondok. Kenapa Ia ngga dapet perlakuan sama. Tapi ya gimana, Claudia kan warga lama yang kembali pulang.

Awalnya Rose mau merelakan kamarnya buat kumpul mereka, tapi entah kesambet apaan Yoga mendadak memberikan kamarnya. Usut punya usut katanya Yoga kangen Jeffrey, makanya mau tidur sama Jeffrey. Rose tuh heran, ngga Edgar, ngga Yoga, Mike juga kadang, demen banget nempelin Jeffrey. Lelaki itu bak punya daya tarik tersendiri.

Tapi sayangnya dari tadi kayaknya cowok - cowok itu kayak ngga terima, selalu ada gangguan kayak gini nih. Baru mereka enak ngomong - ngomong, Michael tiba - tiba nyembul di pintu tanpa ketok dulu "Sayang, aku dapet telpon dari Mikaila nih. Dia nyariin kamu"

Mina sontak menyunggingkan senyuman kepada para wanita di sana "Bentar ya, guys" setelahnya kaki Mina langsung bergerak mendekat kearah Michael sebelum badan mungil Mina menghilang di balik pintu sana.

"Bet it's just bullshit"

Rose mengangguk, berpikiran sama dengan si Claudia "That's needless to say" Ucapnya sembari mengambil keripik kentang yang berserakan pada dekat ranjang mengingat ngobrol ngga enak kalau ngga sama nyemil "Sampek mana ya tadi kita?"

Baru mulut Rose mingkem pintu putih di sana diketuk tiga kali sebelum sang pemilik masuk "Sorry, tapi gue dapet telepon dari WO. Gue bener ngga ada maksud buat gangguin lo pada" Ungkap Yoga kala menyadari tatapan death glare dari Rose sama Claudia.

Tanpa banyak bicara Selena langsung turun dari kasur Jalan mendekat ke pintu dan mengambil ponsel dari Yoga gitu aja "Ya, Mrs. Daffia?" Selena berkata sambil menjauh dari sana, diikuti dengan Yoga yang masang senyum canggungnya menutup pintu.

"Ini bentar lagi gantian si Edgar kalau ngga si Jeffrey yang gangguin kita berdua"

Omongan memang sejatinya adalah Doa. Baru berapa detik dari ucapan Rose, bahkan Claudia aja baru bisa ketawa, serta belom sempat mengungkapkan balasan kata, pintu tersebut kembali dibuka oleh seseorang.

"Babe!"

"Apaan?!"

"Bukan lo, Anjing!"

"Oh ya maap" Ucap Rose tak acuh, tidak peduli akan rasa tersentak dari gadis yang tengah menjadi bantal kepalanya. Dimana sedetik kemudian gadis itu lantas tersadar akan kehadiran lelaki yang tengah menunggu jawabnya, membuatnya buru - buru menyingkirkan buah pikirnya.

They might not be more than friends

"Can you just talk what you want?"

"Sempak biru gue mana?"

Claudia mendelik"Ya mana gue tau anjir?! Yang punya lo, kenapa tanya gue?!"

"Ya siapa tau lo pake??? Lo kan suka ngambil sempak punya gue"

Rose yang dari tadi nyimak, ketawa. Beda lagi dengan Claudia yang beneran kehilangan kata menatap pada Edgar. Dari sekian banyak cowok di dunia ini kenapa Claudia harus bersama yang modelan begini? " Cari di koper lo! Gue gak pernah pake punya lo"

BlissTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang