Good Bye, Australia

603 37 0
                                    

(This part is continuing BAB XXVIII of opposite attract)

May, 2019

"Kamu ngapain sih?" Ucap Rose dengan suara serak khas bangun tidur sembari menoleh ke arah Jeffrey yang tengah berada di sebelahnya dan menopang kepala lelaki tersebut dengan senyum manis menghadapnya.

"Ngelihatin kamu" Ucap Jeffrey yang membuat Rose memutar bola matanya malas kemudian membalikan badannya menatap Jeffrey dengan tatapan sedikit malas. Lihat saja setelah ini Jeffrey akan menggombal.

"Iya tau, Kenapa ngga bangunin aja? Malah ngelihatin doang"

"Cause you know I just loved to see your bareface in the morning that I can't deny it" Ucap Jeffrey sembari mengulurkan tangannya untuk membelai wajah cantik khas bangun tidur Rose yang ada di hadapannya.

Bahkan Jeffrey sudah bangun sepertinya sekitar setengah jam yang lalu dan yang dikerjakannya cuma memandangi makhluk tuhan yang ada didepannya sekaligus memuja keagungan-Nya karena telah menciptakan makhluk cantik di hadapannya kini.

"Can't deny my bareface, Huh?"

"Hmm, especially your beautiful bareface when you were wake up" Ucap Jeffrey yang membuat Rose memutar bola matanya malas. Nah kan? Apa Rose bilang. Pasti Jeffrey mau menggombal. Sudah terlihat jelas gelagatnya.

"Please keep your chessy word, Jeff. It's still too early" Jeffrey tertawa melihat Rose wajahnya kesal padahal Jeffrey tahu Rose pasti sedang terbang. Buktinya pipi Rose sudah merah, mulut bisa berbohong. Tetapi muka tidak bisa.

"Makan yuk, Mama udah masak kayaknya" Ucap Jeffrey yang dibalas dengan anggukan oleh Rose yang membuatnya kemudian bangkit dari tempat tidur lalu membantu Rose yang masih duduk di tempat tidur untuk berdiri dan segera keluar dari kamar.

Jeffrey sebenarnya sudah mencium bau masakan Mamanya ketika Ia bangun tadi, Tetapi wajah Rose yang tertidur di sebelahnya mengalihkan perhatiannya. Jadi Ia lebih memilih untuk menatap wajah Rose dan menunggu gadis tersebut untuk bangun lalu baru memakan masakan Mamanya yang baunya memenuhi indra penciumannya.

"Loh, Rose? Kamu tidur disini semalem?" Ucap Samuel yang tengah berada di meja makan dan melihat Jeffrey dan Rose datang bebarengan dari Kamar Anaknya.

"Iya, Pa. Kamar Rose di pake Bang Richard. Yang satunya di pake Mama sama Papa. Jadi daripada tidur di sofa ya mendingan tidur sama Jeffrey" Ucap Rose yang sudah berada di dekat Samuel yang tengah mengangguk membalas pertanyaanya.

"Ayo duduk, Rose. Sarapannya udah jadi" Ucap Jessica sembari meletakkan makanan terakhir yang Ia masak di meja makan. Setelah beberapa hidangan sebelumnya terlihat sudah memenuhi meja makan.

"Ngga deh, Ma. Rose mau makan di apartemen Rose. Rose kangen masakan Mama. Kayaknya Mama masak deh" Tolak Rose yang sedang rindu masakan Mamanya. Keluarganya memang sangat sibuk jadi ketika ada kesempatan untuk berkumpul bersama Ia tidak akan melewatkannya begitu saja.

"Oh, Yasudah kalau gitu"

"Maaf ya, Ma" Ucap Rose yang merasa tidak enak hati menolak tawaran Jessica yang mengajaknya makan. Tetapi mau bagaimana lagi? Ia juga merindukan masakan Mamanya karena Mamanya itu juga jarang masak. Jadi rindunya double.

"Hey, Is okay, Rose. No needed to feel sorry" Ucap Jessica yang menenangkan Rose karena memang Ia tidak merasa kecewa. Jessica tahu Rose lebih merindukan kehangatan keluarga gadis itu.

"Kesana gih, Keburu makanan kamu dihabisin Abang kamu" Rose tertawa mendengar ucapan Samuel.

"Yaudah kalau gitu Rose pamit ke apartemen Rose dulu. Bye semua" Pamit Rose yang kemudian pergi meninggalkan Apartemen Jeffrey setelah Jeffrey mengusak rambutnya dan berdeham menyahutinya dengan Samuel dan Jessica yang mengangguk.

BlissTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang