🎵 Trying Again : D.ear x Jaehyun 🎵
30 December 2018
"Why must rain come up at the wrong time?"
Gumaman itu menarik perhatian Jeffrey. Buku yang Ia daritadi ladeni tak berarti lagi. Langkah Jeffrey mulai menyentuh halus benang yang menyelimuti ubin alas ruang, Jeffrey bertekad memotong tiap senti tuk bisa memasukkan tubuh kecil gadis itu dalam dekap besar miliknya "Why it is a wrong time?"
Kepala Jeffrey terasa berat. Dijatuhkannya pada bahu dalam peluknya. Gadis itu tidak berubah, pusat atensi masih milik rintik hujan sepenuhnya. Jeffrey enggan tuk kalah. Karena nyatanya, sifat posesif Jeffrey selalu tamak untuk gadisnya seorang "kan kamu yang bilang sendiri tadi, kenapa kok beberapa hari ini ngga hujan" Tanya Jeffrey, beriringan dengan kecup yang dihantar tepat di leher kekasihnya. Jeffrey ingin memberitahu, lelaki itu butuh diperhatikan.
"But that doesn't mean tonight!" Desis sinis gadis itu keluar. Pertanda Rose benar tak suka akan kuasa dari Tuhannya" kenapa kok harus pas banget sama malem tahun baru! Kenapa ga siang tadi atau ngga diundur besok aja"
Bibir maju itu ditemukan Jeffrey saat potongan akhir kalimat Rose berhenti. Sontak Jeffrey tak dapat untuk menghindari kekeh yang Ia beri. Pun rasa gemas hadir kala labium Jeffrey meluncur tepat di milik sang gadis "Ya kan hujan ngga bisa diatur, Sayang. It depends on the temperature, when the temperature is high, cloud would be melting then the rains automatically downs to the earth"
Kondisi Rose tidak berubah. Pantulan yang diberikan oleh kaca di depannya masih sama, menghasut lelaki itu tuk merubahnya "Aku bikin hot chocolate gimana? It would be good with a little chit chat"
Sayang, usulannya ditolak mentah - mentah. Lengan Jeffrey juga disingkirkan, seakan Rose enggan untuk berurusan dengannya. Telapak kaki Rosenya beranjak menjauhinya. Jatuh telungkup pada benda yang lelaki itu tinggalkan beberapa saat lalu. Jeffrey tidak marah, justru mengerti, ceweknya mungkin memiliki judging sebagai personalitynya. Itinerary yang gadis itu buat tadi siang dengan full excitement harus gagal cuman karena hujan rintik yang belum berhenti sejak sore. Ngga salah, Rose kali ini tampak ngga tertarik apapun.
Mungkin ini kesempatan yang Tuhan kasih kepadanya Jeffrey mendadak teringat, doa yang Jeffrey panjatkan beberapa hari lalu. Kebingungan didera Jeffrey pasca pembicaraannya dengan Edgar berakhir waktu itu.
Flashback on
Hanya ada tatapan sinis yang didapatkan Edgar kala menjatuhkan diri tanpa izin di ranjang Jeffrey. Lama - lama Jeffrey jengah, kenapa orang - orang seenak diri terhadapanya. Dikecualikan Rose. Pun yang dilakukan Rose semena - mena, tapi Jeffrey seakan baik - baik aja Pelet cinta Roseanne memang manjur khasiatnya.
"Gue pacaran sama Claudia"
Detik berjalan, dan sama sekali Jeffrey berkata untuk membalas. Bukan karena tak dengar, informasi yang disampaikan Edgar adalah hal yang menurutnya tak bersangkut paut terhadapnya "Don't you wanna say something??" Pun ketika Edgar coba, sayangnya juga Jeffrey kehilangan seluruh kepintarannya
"Congrats"
Hembusan nafas Edgar, menjadikan Jeffrey tau jikalau bukan itu kata yang diharapkan. Masalahnya, Jeffrey juga malah bertanya - tanya, dikala Edgar memberinya clue sekalipun "How's your girlfriend???" Pikirnya pun kian melayang, Jeffrey tak merasakan adanya korelasi terkait gadisnya. Sampai dimana kesabaran Edgar tlah terkikis habis, dan terpaksa menjelaskan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bliss
FanfictionSequel of Opposite attract Oneshoot story of the moment that aren't mention in Opposite attract. ⚠️ Contain of uwunes 100/10 ⚠️ Some chapter are containing mature content ⚠️ Please be wise reader. You can read this without read opposite attract but...