Twelve

946 166 11
                                    

Happy Reading^^























...

Kyungsoo menutup resleting ranselnya setelah memasukkan buku-buku mata pelajaran yang akan dipelajari hari ini. Dia gendong ranselnya dan lekas keluar kamar. Saat melewati dapur dia berhenti sejenak menatap punggung ibunya yang sedang mencuci piring. Kyungsoo remas tali ransel.

"Aku berangkat" ucapnya.

Ibunya berhasil menoleh padanya, tanpa menunggu balasan dari sang ibu, Kyungsoo langsung berjalan begitu saja. Dia keluar rumah setelah memakai sepatu. Di sepanjang jalan menuju halte bus Kyungsoo terus diam menatap sepatunya memikirkan perkataan kakak kelasnya saat setelah bermain di timezone semalam.

"Kau tidak ada niatan untuk memaafkan Ibumu?"

Kyungsoo pejamkan mata dengan menghembuskan nafas.

"Ini juga pasti sulit untuk Ibumu. Setidaknya jika kau memaafkannya Ibumu bisa kembali seperti dulu, dan kalian akan hidup hangat kembali. Kau membenci Ayahmu, 'kan? Ini saatnya untukmu menikmati kebersamaan dengan Ibumu sebelum Ayahmu bebas"

Kyungsoo buka matanya kembali, tak terasa dia sudah sampai di halte. Ada beberapa siswa-siswi yang sedang menunggu bus juga. Dia bergabung dan berdiri bersidekap dada. Pikirannya melayang pada kejadian semalam.

Semalam dia dan seniornya bermain game tembak-tembakan dengan memakai kacamata membuat mereka serasa berada di dalam permainan. Betapa memalukan dirinya jika kembali diingat-ingat. Kyungsoo terus memukuli bahu Jongin yang memegang senapan ketika musuh mendekat, Kyungsoo benar-benar takut tertembak. Belum lagi ketika dia main getok palu, memukul binatang yang muncul menggunakan palu, dan saat Kyungsoo terlalu fokus tak sengaja tangan Jongin yang berada di atas binatang itu tergetok oleh Kyungsoo sehingga Jongin berteriak kesakitan. Dan masih banyak lagi.

Tanpa sadar Kyungsoo tersenyum mengingat semua itu. Bus tiba dan Kyungsoo segera masuk.

...

Kyungsoo masuk ke dalam kelasnya, dan ketika dia sudah berada di kelas, pertama yang ia lihat adalah Baekhyun yang sedang berbincang dengan Luhan, Kyungsoo alihkan pandangan dan berusaha tidak melihat. Kyungsoo duduk di bangkunya, Baekhyun yang mendengar kursi di sebelahnya berdecit menoleh dan terdiam. Baekhyun kembalikan pandangan pada Luhan.

"Rasanya tidak nyaman seperti ini" lirih Baekhyun.

"Lalu maunya seperti apa? Ini yang terbaik. Kyungsoo sendiri yang bilang begitu, 'kan? Menurutku, si, sebuah keajaiban Kyungsoo melepaskanmu. Aku ikut senang. Ini yang terbaik untukmu, juga dirinya"

"Tapi kalau seperti ini.. Rasanya kami benar-benar menjadi orang asing"

"Ini baru permulaan. Siapa tau kalian menjadi seperti dulu lagi, tapi tanpa adanya obsesi dari Kyungsoo. Percayakan saja pada Jongin Sunbaenim"

Baekhyun mengangguk. "Tapi ngomong-ngomong.. Kau tidak takut mengobrol denganku di depannya?"

"Dulu, si, iya. Tapi sekarang tidak" menyengir.

"Kok, bisa?"

"Hanya tidak saja setelah akhir-akhir ini dia terlihat dekat dengan Jongin Sunbaenim"

Yes. It's Me! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang