Forty Two

616 113 55
                                    

Happy Reading^^



















...

Tok

Tok

Tok

Jongin yang sedang bergemul dengan alam mimpi tampak tidak terganggu dengan suara ketukan pintu.

"Jongin" panggil ayahnya di luar kamar.

Jongin anteng memejamkan mata dengan memeluk bantal guling. Dengan samar Jongin tersenyum, terlihat seperti.. Menikmati mimpinya:

Jongin yang sedang berbaring di ranjang tersenyum menatap Kyungsoo yang duduk di atas pinggangnya. Kyungsoo membalas senyuman dan mendekat mencium bibir Jongin. Kyungsoo melumat duluan sampai akhirnya Jongin pun ikut melumat dengan lembut. Jongin menyentuh bokong Kyungsoo dan menekannya pada asetnya. Kyungsoo mencium lebih mendominasi, Kyungsoo menurunkan ciuman pada leher Jongin dan menjilatinya disertai hisapan kecil membuat Jongin melenguh nikmat. Kyungsoo semakin menurunkan ciuman lalu dia mainkan puting dada Jongin yang polos itu, menggigitinya lembut membuat Jongin mendongak mengelus kepala Kyungsoo. Kyungsoo berhenti mencumbu, dia duduk tegak dan bergerak membuka atasannya menyisakan bra hitam yang ia kenakan. Nafas Jongin memberat. Kyungsoo mengarahkan dua tangan ke belakang membuka kaitan bra, Jongin meremas paha Kyungsoo siap untuk melihat payuda--

"Jongin, bangun!"

Jongin langsung membuka matanya lebar.

"Nak" ayahnya menepuk pipi Jongin.

Jongin perlahan menatap ayahnya dan merengek. "Ah~~ kenapa Ayah membangunkanku~~" Jongin bergerak tengkurap dan menendang-nendangkan kakinya ke ranjang. "Hampir saja~~ kenapa~~" Jongin mengacak rambutnya.

Tn. Kim menatap bingung. "Kau bermimpi?"

"Iya~~"

Tn. Kim perlahan menahan senyum. "Mimpi vulgar, ya..?"

Jongin berhenti mengeluarkan suara rengekan. Dia mengangkat kepalanya menatap ayahnya. "Tidak, kok" bohongnya.

"Wajahmu merah, tuh"

"Tidak" Jongin kembali menenggelamkan wajahnya di bantal.

"Bangun, cepat. Kita ke Bucheon nanti pukul sepuluh"

Jongin kembali mengangkat kepalanya. "Kenapa mengajakku?"

"Nenekmu menanyakanmu saat Ibu mengunjunginya, beliau ingin bertemu denganmu"

Jongin berdecak. "Aku malas ke Bucheon"

"Jongin, Nenekmu merindukanmu"

"Nenek selalu berdongeng tentang masa lalu, itu membosankan. Apalagi Ibu selalu menyuruhku untuk mendengarkan Nenek sampai selesai, selalu melarangku pergi ke mana-mana kalau Nenek belum selesai bercerita"

"Jongin, kau 'kan jarang-jarang pergi ke kampung halaman Ibumu, jadi apa salahnya kau meluangkan waktu untuk Nenekmu di hari liburmu?"

Yes. It's Me! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang