Yes. It's Me!

Thirty Eight

Happy Reading^^

...

Kyungja menatap berharap pada pria yang merupakan pemilik Café itu. Pria itu sedang membaca dokumen mengenai data tentang dirinya.

"Jadi kau berusia dua puluh lima?"

"Ne"

"Kau pernah berkuliah dan berhenti?"

"Ne"

Pria itu mengangguk. "Baiklah, kuterima kau bekerja di sini tapi sebagai pekerja magang. Suatu saat nanti aku akan mengangkatmu sebagai pekerja tetap, tapi itupun tergantung hasil kerjamu"

Kyungja tersenyum dan membungkuk. "Kamsahamnida"

"Kau bisa mulai bekerja besok"

"Ne" Kyungja tersenyum senang. 'Akhirnya'

...

Kyungsoo menggendong ranselnya bersiap akan pulang. Kyungsoo menoleh ketika merasakan seseorang menghampirinya dan berhenti di sampingnya, Bobby.

"Kyungsoo, maaf, tapi sepertinya kita tidak bisa pulang bersama, tiba-tiba aku ada urusan"

Kyungsoo mengangguk. "Tak apa, aku bisa pulang bersama Sehun"

Bobby tersenyum. "Baiklah, aku duluan"

Kyungsoo mengangguk lagi dan menatap Bobby yang berjalan keluar kelas, lalu dia alihkan tatapan pada Aerin yang masih duduk di bangkunya bersama yang lainnya, perempuan itu sedang menatapnya. Aerin menyeringai padanya dan menyusul keluar kelas. Kyungsoo mengernyit cukup dibuat bingung.

"Hun"

"Eo?"

"Ayo pulang"

"Iya, ayo"
.
.
.
.
.
"Kyung, aku rasa ada yang aneh dengan Bobby"

"Maksudmu?"

"Maksudku, bukankah dia sangat ingin pulang bersama denganmu? Lalu saat kau mengiyakan kenapa dia tiba-tiba membatalkannya?"

"Kan dia bilang ada urusan, lagipula aku tidak peduli"

Sehun diam, perasaannya tidak enak. "Kyung, kita pulang lewat jalan pintas saja"

"Memangnya kenapa?"

"Aku merasa akan ada hal buruk yang terjadi jika kita pulang lewat jalan biasa"

"Kau ini kenapa? Tiba-tiba seperti ini"

"Aku serius, Kyung. Perasaanku benar-benar tidak en--"

Drrtt~~

Kyungsoo melirik saku celana Sehun. "Ponselmu"

"Ah" Sehun merogoh saku celananya mengambil ponsel dan segera menggeser tombol hijau tau telepon itu dari pacarnya. "Halo, Lu"