Yes. It's Me!

Thirty Four

Happy Reading^^

...

Semuanya berada di dapur. Para lelaki duduk di kursi makan, para perempuan sibuk menyiapkan sarapan. Jackson menatap Chanyeol dan Baekhyun bergantian sedari tadi dengan menggigiti kuku jempol. Gila, benar-benar gila apa yang dia lihat semalam. Chanyeol benar-benar sudah tidak waras!

Jackson menghela nafas. "Chan"

"Hm?" memainkan ponsel.

"Semalam kau ke mana?"

"Apa maksudmu?" tenang.

"Semalam kau tidak ada di sebelahku"

"Oh.. Aku ke toilet waktu itu. Aku kembali ke tempatku dan tidur"

Jackson mendengus. Jongin tatap bergantian mereka berdua. Jackson dengan kesal berdiri dan menarik tangan Chanyeol, menyeretnya ke halaman belakang.

"Apa-apaan kau" protes Chanyeol.

"Ikut aku" Jackson terus menyeret sampai mereka berada di halaman belakang.

Jongin mengekori mereka.

"Aku melihat kau dan Baekhyun semalam"

Chanyeol menelan salivan. "Melihat apa?"

"Aku melihat kau dan Baekhyun.." gantungnya. "..tidak pakai atasan semalam, sialan. Kau sudah sejauh itu dengan pacarmu? Kau tidak takut kebablasan? Brengsek, jaga batasanmu. Kapan saja hasrat bisa menguasai dan menghilangkan akal sehatmu. Pikirkan masa depan kalian kalau misalkan kau kebablasan dan Baekhyun hamil sebelum usia dewasa. Jangan menyia-nyiakan hidupmu. Masa depan, orangtua, nama baik sekolah, kau harus memikirkan itu semua"

"Kenapa kau berubah bijak seperti ini?"

Jackson menghela nafas. "Ada saatnya aku bercanda, dan ada saatnya juga aku serius. Sekarang aku sedang serius. Aku bicara begini karena aku peduli padamu, dan Baekhyun juga. Memang kau pikir aku dan Nayeon sudah sampai mana? Kami berdua hanya ciuman, paling parah juga hanya sampai leher saja, aku tidak sampai ke dada. Tapi semalam aku melihatmu sedang--" Jackson tidak melanjutkan karena menahan kesal pada Chanyeol. "--sedang.. Meng--" Jackson mengkomat-kamitkan bibirnya. "Aissh"

"Menghisap dada Baekhyun?" Jongin datang menyela mereka. Dia berjalan mengantongi tangan.

Keduanya menoleh.

"Sejak kapan kau di sana?" tanya Jackson.

"Sejak kalian ada di sini"

"Kau mengekori?"

"Ya" Jongin tatap Chanyeol dan menghela nafas. "Benar apa kata Jack, Chan. Kau juga merupakan Putra dari pemilik sekolah. Pikirkan jika kau menghamili Baekhyun, semuanya akan kecewa dan memandangmu rendah serta hina seketika. Hamil di masa SMA itu benar-benar aib. Jaga batasanmu dan tahan dirimu"

Chanyeol diam.

"Kau juga siswa pintar di kelas, ya.. Walaupun aku tetap nomor satu, ehm" sempat-sempatnya sombong. "Intinya, hentikan kebiasaanmu itu"