Thirteen

887 157 16
                                    

Happy Reading^^

















...

Jongin menstandarkan motornya, setelahnya dia buka helm di kepalanya dan menatap rumah di depannya yang terlihat sunyi seperti biasanya, bedanya sekarang rumah ini terlihat gelap. Lampu di luar rumah dibiarkan mati, tidak dinyalakan seperti biasanya. Jongin turun dari motor dan meletakkan helm di jok motor lalu berjalan mendekat pada pagar rumah. Jongin tekan bel dan menunggu, beberapa detik terlewati tapi tak ada respon. Jongin tekan lagi dan masih sama tak ada respon, sampai pada tekanan ke5 Jongin menyerah. Dia ambil ponsel di saku jins dan mendial nomor Kyungsoo.

Tugas kelompoknya selesai tadi petang, dan Jongin baru bisa ke rumah Kyungsoo pada pukul 7.

Ketika sedang menunggu angkatan dari Kyungsoo, pandangannya mendapati ibu Kyungsoo yang berjalan ke arahnya, lebih tepatnya ke rumahnya. Reflek Jongin turunkan tangan di telinga, tidak menyadari telepon yang sudah diangkat oleh Kyungsoo.

"Ahjumma"

Ibu Kyungsoo berhenti di depan Jongin.

"Saya mencari Kyungsoo, tapi dia tidak ada. Apa Ahjumma tau dia di mana?"

"Mana aku tau? Aku saja baru kembali dari luar"

Deg

Jongin menatap ibu Kyungsoo tak percaya dengan jawaban yang terkesan acuh tak acuh terhadap putrinya sendiri. Ibu Kyungsoo masuk ke dalam tidak menghiraukan Jongin yang terlihat tidak puas dengan jawabannya.

"Dia Putrimu" lirih Jongin membuat ibu Kyungsoo mengurungkan niatan memasuki pagar rumah.

Ibu Kyungsoo menoleh.

"Apa Ahjumma tidak mengkhawatirkannya? Atau sekedar untuk menghubunginya bertanya dia sedang di mana?"

Ibu Kyungsoo terdiam menatap Jongin lekat, tak ada respon dari wanita tua itu. Ibu Kyungsoo kembalikan pandangan dan hendak masuk--

"Kyungsoo menangis--" gantung Jongin.

Ibu Kyungsoo kembali urung.

"--Kyungsoo menangis merindukanmu. Saya bisa mengerti kenapa Kyungsoo tidak mengungkapkannya padamu, karena dia masih muda untuk mengenyahkan ego, tapi kalau Ahjumma? Ahjumma seharusnya mau merentangkan tangan untuknya" jeda Jongin. "Kyungsoo kesepian, Ahjumma. Dia butuh Ibunya"

Ibu Kyungsoo menoleh pada Jongin kembali dan tersenyum tipis. "Kau pemuda yang baik"

"Ahjumma--"

"Aku sudah terlanjur seperti ini. Sudah tidak ada harapan lagi mengenai hubunganku dengan Kyungsoo. Semuanya sudah hancur"

"Ahjumma berkata demikian karena Ahjumma tidak pernah mencoba untuk mendekatkan diri lagi pada Kyungsoo--"

"Dia saja membenciku"

"Kyungsoo membenci Ahjumma karena Ahjumma tidak juga melakukan keinginannya seperti mengunjungi Kakaknya. Mereka berdua membutuhkanmu, Ahjumma. Bahkan menurutku mungkin Kakaknya lebih--" gantung Jongin. "--lebih kesepian. Aku tidak bisa membayangkan betapa Kakaknya merindukan Ibunya"

Yes. It's Me! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang