Hari selasa Sekitar jam 10:00 WIB rombongan sudah sampai tepat dirumah kak joss dan kak dinda, beberpa dari mereka udah pulang, tersisa ririn, zidny, omen, agy, dean, iqbaal, (nama kamu), dan tentu saja sang pemilik rumah yang masih setia berdiri dihalam rumah.
Rencana nya omen yang akan mengantarkan ririn, dan zidny
Sedangkan dean dan (nama kamu) pulang bersama pasangan mereka masing-masing yang siap mengantarkan sampai depan rumah"Gays kita duluan ya" Teriak kak omen yang sudah berada didalam mobil nya tentu saja dengan ririn dan zidny yg duduk dibagian belakang
"Yo hati-hati kalian" Balas kak dinda
Dreet.....
IPhone iqbaal menunjukan 1panggilan telpon masuk"Assalamualikum bun" Ucap iqbaal yang udah memangkat telpon ny tadi
"Waalaikumsallam, de kamu udah nyampe mana?" Tanya bundà disebrang sana
"Udah dirumah ibu nih bun"
"Kamu langsung pulang kan?" Tanya bunda memastikan
"Iya bun, tapi iqbaal nganterin (nama kamu) dulu bun"
"Eh (nama kamu) pulang nya kesini aja"
"Ah bunda kasian (nama kamu) cape biar dia istirahat dulu lah, nanti aja bahas pernikahan nya" Tolak iqbaal karena dia memang benar-benar khawatir
"Ih apaan sih de, bunda gak mau ngajak anak bunda buat ngomongin itu, maksud bunda biar (nama kamu) pulang kesini istirahat disini, bunda udah masak banyak, ada teh ody juga disini"
"Ada teh ody lagi, pasti (nama kamu) gak bakalan istirahat"
"Pokok nya bunda maksa (nama kamu) biar pulang kesini"
"Iya iya nanti iqbaal tanya orang nya dulu" Kadang seorang iqbaal gak bisa menolak permintaan ibu negara
"Sayang kamu pulang kerumah aku aja ya" Tanya iqbaal setelah menjauhkan iPhone nya
"Loh kenapa? " Tanya (nama kamu) yang berada disamping iqbaal
"Bunda minta kamu pulang kerumah, aku udah nolak tapi bunda maksa"
"Iya udah ga pp ko" Ucap (nama kamu) tak lupa dengan senyum menyakinkan
"Maaf ya" iqbaal ngerasa bersalah dan mengelus puncak kepala (nama kamu) tak lupa iqbaal juga mengecupnyà dengan penuh kasih sayang
"Ok bun, ale pulang sekarang" Ucap iqbaal yang kembali ngomong dengan bunda nya
"Ok bunda tunggu, hati-hati ya assalamualaikum"
"Waalaikumsallam"
"Bu kita pulang dulu y, udah ditunggu bunda soal nya" Pamit iqbaal
"Ok hati-hati ya"
Setelah mereka berpamitan iqbaal langsung membawa mobilnya meninggalkan rumah kak joss tentu saja dengan (nama kamu) disamping iqbaal
"Maafin bunda y sayang" Ucap iqbaal yang sekilas melirik (nama kamu) yang masih tetap tersenyum tanpa ada wajah lelah atau terpaksa
"Iya ga pp ko, sans aja kali " Mengelus lengan iqbaal
"Nanti kamu istirahat dikamar aku aja ya, nanti sore atau malam baru aku antar balik"
"Siap bos qu"
Jujur (nama kamu) sangat bahagia mendapatkan perhatian sederhana yang calon suaminya kasih sekarang
Kalo ditanya gimana perasaan (nam kamu) sekarang tentu saja bahagia dan bingung
Bingung dengan takdir yang gak bisa ditebak, niatnya hanya ingin sekedar menolong iqbaal dari kejaran para fans malah iqbaal membalas nya dengan kebahagian yang tak terduga
Emang dulu saat remaja (nama kamu) selalu membayangkan menjadi istri seorang iqbaal ramadhan tanpa ada niat untuk diwujudkan karena itu cuman mimpi sebelum tidur
Tapi tuhan berkata lain, entah kebaikan apa yang udah (nama kamu) lakukan sampai tuhan memberikan takdir sebahagia ini.
"Hy ko bengong sih, sambil senyum-senyum lagi" Perkataan iqbaal berhasil membuyarkan lamunan (nama kamu)
Sedangkan yang melamun hanya tersenyum malu karena ketahuan melamuan sambil senyum-senyum memandang wajah iqbaal
"Tau ko aku ganteng, karena udah terbukti banyak yang tergila-gila sama aku, tapi tenang aja, aku cuman punya kamu" Ucap iqbaal tanpa menoleh sedikit pun
"Ciah ko jadi sombong gitu ya, dan sorry gombalan nya garing kaya ikan asin" Kekeh (nama kamu)
"Kalo aku ikan asin kamu kucing nya dong"
"Bukan Aku penjual nya, kalo ikan asinnya kaya kamu gini kaya nya mahal deh, aku jual aja biar dapat uang banyak dan cepet kaya " Gundam (nama kamu) yang kini menatap lurus kedepan
"Ah kamu tega sama dede ibay" Ucap iqbaal Dengan nada yang dibuat-buat
"Ih apaan sih ngomong nya kaya anak kecil" Kekeh (nama kamu) yang kini menatap iqbaal lekat
"Hahaha" Melirik (nama kamu) dan mengusap pipi (nama kamu) "aku sayang kamu" Dan tersenyum hangat
"Makasih udah sayang sama aku dan makasih udah mau percaya sama aku untuk dijadiin teman hidup kamu" (Nama kamu) yang kini sudah memegang tangan iqbaal dan tersenyum hangat membalas senyuman iqbaal tadi
“sama-sama sayang ku" Mengecup kening (nama kamu) " Kamu masuk duluan aja, aku mau ambil koper dan tas kamu untuk dibawa masuk"
"Tas aku biar dimobil aja"
"Kamu gak mau mandi dan ganti baju gitu" Tanya iqbaal
"Ekhmm kaya nya aku udah gak ada baju bersih deh, dan gak mungkin pake baju baru dibeliin jadi nanti sore aja ya anterin aku balik nya" Pinta (nama kamu)
"Ekhmm jadi ngerasa bersalah, aturan kamu udah nyampe kosan dan istirahat"
"Is ok ga papa ko baale ku" (Nama kamu) selalu berusaha tersenyum untuk menyakinkan iqbaal bahwa dia baik-baik saja "yu keluar, tapi aku bantuin bawa oleh-olehnya ya"
"Ok siap"
Akhirnya mereka keluar dan mengambil koper dan beberapa pepper bag, dan (nama kamu) juga membuka isi tasnya dan mengambil yang sekiranya masih bersih dan bisa dipakai, tapi cuman ada kerudung, rok dan (sensor) hanya (nama kamu) dan tuhan yang tau, tak lupa dia juga memasukan pakain nya ke paper bag dan dibawa masuk
Ternyata kedatangan mereka berdua sudah sangat ditunggu-tunggu apa lagi ini udah saatnya jam makan siang, karena tadi macet jadi cukup ngaret...
"Assalamualaikum" Teriak iqbaal yang sudah memasuk rumah dengan tangan kanan menggenggam tangan (nama kamu) tangan kiri menarik koper dan paper bag pakaian (nama kamu)
"Waalaikumsallam, akhirnya anak bunda datang juga" Ucap bunda yang langsung memeluk {nama kamu) dengan penuh kasih sayang tak lupa menghujani wajah (nama kamu) dengan ciuman yang bertubi-tubi "bunda kangen banget sama kamu" Kembali memeluk (nama kamu)
"Aku juga kangen bunda " Membalas pelukan bunda dengan penuh rasa syukur
"Perasaan yang anak bunda itu ale deh bun disini" Tegur iqbaal yang merasa dianak tirikan
"Bosen kamu mah" Celetuk bunda yang kini melepas pelukanya
Sedangkan (nama kamu) hanya tersenyum tak enak
" Udah gak usah dipikirin, udah yu kita makan udah pada nunggu di meja makan" Ajak bunda "de kamu taroh kopernya dulu terus kita makan"
"Y udah ale ke atas dulu, kamu sama bunda dulu ya" Ucap iqbaal mengelus puncak kepala (nama kamu) dan mendapat anggukan sebagai jawabanya
"Yu sayang"....
Kini iqbaal langsung menuju kamarnya dan menaroh paper bag sekaligus kopernya dan langsung turun untuk bergabung dengan keluarga kecilnya itu yang kini sudah bertambah anggota baru
KAMU SEDANG MEMBACA
IQBAAL SUAMIQU
Romance(Follow Dulu Sebelum Baca) "ya kadang suka ngayal kalo ada seseorang yang melamarnya tiba-tiba dengan keseriusan nya itu semua impian semua wanita, gimana kalo itu semua menjadi kenyataan, kaya nya bakalan bersyukur beribu-ribu syukur"