PERHATIAN KELUARGA IQBAAL

703 85 3
                                    

ternyata bahagia itu sederhana ya, gak perlu makan ditempat mewah dan makanan mahal

Berkumpul dan tersenyum bersama orang-orang yang kita sayang aja udah sangat bahagia ditambah ada calon teman masa depan yang bisa diterima baik oleh keluarga kita.

"Gimana ke Yogya nya kemarin (nam), pasti cape banget ya nemenin ale-ale kerja" Tanya teh ody yang memulai pembicaraan

"Ah enggak juga sih teh, kemarin kita juga sempet jalan-jalan disana"

"Wah asik ya, tapi kamu gak diapain-apain kan sama iqbaal" Tanya ayah iqbaal

"Emang mau iqbaal apain yah" Bukan (nama kamu) yang jawab tapi iqbaal yang baru saja datang dan duduk disamping (nama kamu)

"Ya siapa tau kamu nyakitin (nama kamu) bikin lecet, nelantarin anak ayah, atau gak beliin apa yang (nama kamu) mau" Tutur ayah iqbaal yang seolah-olah dia ayah (nama kamu)

"Ya elah yah over protective banget" Gundam iqbaal

"Ya siap tau kan anak kesayangan ayah ini diterlantarkan dan kalo itu terjadi ayah gak rela y"

"Tenang yah, anak kesayangan ayah ini, aman dan selalu bahagia kalo sama aku" Ucap iqbaal penuh keyakinan

"Bagus kalo gitu" Ucap ayah iqbaal dengan senyum hangatnya

"Tapi perasaan aku kaya calon menantu ayah bukan anak ayah deh" Keluah iqbaal

"Udah-udah kalian ini, makan dulu baru lanjut ngobrol lagi kasian (nama kamu cape“ tugur bunda

Yang lain? Tentu saja hanya menyimak dan tertawa menyaksikan perdebatan antara ayah dan anak

Sedangkan yang didebatkan hanya tersenyum bahagia dan bersyukur  diberi kesempatan untuk berada di keluarga ini yang menyayanginya seperti anak sendiri

Tapi pada kenyataanya makan siang kali dia tidak sesuai harapan bunda yang menyuruh mereka diam saat makan, tapi malah sebaliknya mereka ribut asik ngobrop disela-sela mengunyah makanan,

Bagaimana dengan bunda? Tentu saja dia juga ikut nimbrung dan melupakab teguranya tadi, rasa kehangatan keluarga kecil ini sangat terasa saat seperti ini apa lagi iqbaal yang selalu menjadi korban layaknya anak laki-laki yang sangat terhina ingin menikahi seorang putri dari kerajaan besar

"Selama liburan tuh anak gak bikin mood kamu rusak kan (nam)" Tanya teh ody menatap tajam kearah iqbaal

"Ya elah iqbaal gak sejahat itu kali teh" Lagi lagi iqbaal yang jawab

"Gak ko teh, aman semuanya" Ucap (nàma kamu) menyakinkan

"Oh ya baal udah ada rencana kemana gitu abis nikah" Tanya mas adi tiba-tiba yang bikin pipi (nama kamu) memanas

"Iya tuh bener, kalian harus pikirin mau bulan madu kemana?" Ucap ayah iqbaal yang menyetujui pertanyaan menantu laki-lakinya itu

"Gak tau deh,lagian nikah juga belum udah ngomongin kaya gitu" Ucap iqbaal yang cuek sambil memasukan makanan kedalam mulutnya begitu juga (nama kamu) yang gak tau harus jawab apa

"Emang kamu gak bulan madu gitu?" Tanya teh ody

"Mau lah" Ucap iqbaal langsung yang setelah menelan makanan nya dan disambung minum setelah menjawab
"Tapi kita belum ngomongin itu, dan belum kepikiran kesitu" Lanjut iqbaal

"Kalo gitu anak ayah mau pergi ke negara kemana?" Tanya ayah iqbaal yang matanya menuju (nama kamu)

"Kalo aku sih........"

"Ayah nanya anak ayah bukan kamu baal" Sela ayah iqbaal, dan itu berhasil membuah iqbaal kesal

"Terserah iqbaal aja kalo aku yah" Ucap (nama kamu) santai dengan tangan yang mengelus pundak iqbaal meredakan kekesalan nya tadi "tapi kalo boleh aku pengen didalam negeri aja yah" Melirik iqbaal sekilas dan tersenyum kearah ayah iqbaal

"Kalo gitu kamu list aja mau kemana biar nanti iqbaal yang urus" Kata ayah santai

Sedangkan iqbaal hanya memutar matanya malas

"Udah ah, yu kekamar" Ajakan iqbaal berhasil membuatnya ditatap tajam oleh semuanya, dan iqbaal paham apa yang ada dipikiran mereka itu
"Biar (nama kamu) tidur dulu, aku gak akan macam-macam cuman mau nganterin doang" Akhirnya mereka bernafas lega begitupun (nàma kamu)

"Y udah sana gih kamu istirahat ya sayang, calon manten jangan sampai sakit" Ucap bunda

"Nanti aku mau bantuin bunda dulu beresin ini" Ucap (nama kamu)

"Udah gak usah (nam) biar teh ody aja" Sambung teh ody

"Udah sana anak ayah istirahat aja" Kalo udah ayah yang ngomong mana ada yang berani nolak, begitupun iqbaal yang tersenyum sangat bahagia karena perlakuan keluarga nya ke (nama kàmu) sangat manis tanpa dibuat-buat.

Akhirnya (nama kamu) dan iqbaal pamit kekamar sedangkan (nama kamu) berjalan dibelakang iqbaal tanpa ada niat untuk berjalan disisinya, iqbaal juga paham

"Yu masuk" Kata iqbaal yang memasuki kamar terlebih dahulu dan menuju sebuah lemari besar miliknya itu dan mengambil beberpa baju dan meletakan nya di ujung ranjang dan (nam kamu ) hanya duduk ditepi ranjang dan memperhatikan gerak-gerik iqbaal.

"Ini kaos dan hoodie buat kamu pakai" Memisahkan hoodie dan kos milik nya untuk (nama kamu) "kamu pakai punya aku ga papa kan?" Tanya iqbaal memastikan lagi

"Iy ga papa ko, makasih ya" Ucap (nama kamu)

"Iy sama-sam sayang, aku mandi duluan ya, kamu tiduran aja dulu" Ucap iqbaal yang langsung pergi setelah mendapatkan anggukan dari (nama kamu) iqbaal juga tak lupa mencium kening (nama kamu)

Setelah iqbaal memasuki kamar mandi (nama kamu) mengambil bantal dan merebahkan tubuhnya menghadap hoodie yang iqbaal letakan tadi, posisi (nama kamu) sekarang tidak sejajar dengan ranjang

Senyum (nama kamu) selalu tercetak jelas diwajah gadis ini, setiap hari iqbaal selalu memberikan kebahagian dan perhatiin yang sangat manis.

Niatnya cuman mau tiduran saja tapi semakin lama kenyamanan itu datang dan membuat mata sudah tidak tahan untuk segera tertutup menghantarkan kealam mimpi apa lagi dengan aroma kamar yang mempunyai ciri khas seorang iqbaal ramdhan

1menit - 5menit akhirnya (nama kamu) tidur dengan memeluk bantal iqbaal dengan nyaman, sedangkan iqbaal yang baru saja keluar dari kamar mandi terlihat tersenyum kearah (nama kamu) yang sudah tidur sangat nyaman.

"Rasanya pengen banget tidur disamping kamu sambil meluk kamu, ah tapi sayang kita belum sah" Gundam iqbaal yang melihat tidur (nàma kamu) sangat nyaman dan menenangkan hati itu

Tanpa aba-aba iqbaal membenarkan posisi tidur (nama kamu) agar sejajar dengan ranjang, iqbaal juga menyalakan AC tak lupa menyelimutinya

"Selamat tidur ya sayang, aku sayang kamu" Mengecup kening (nama kamu) "aku keluar dulu sebentar" Pamit iqbaal seolah-olah (nama kamu) mendengar itu semua

Setelah itu iqbaal meninggalkan (nama kamu) yang tertidur nyenyak

Dapur

"Bunda" Panggil iqbaal yang udah duduk di kursi meja makan

"Iya de" Sahut bunda yang kini duduk disamping iqbaal "(nama kamu) mana?" Tanya bunda

"Udah tidur bun, kaya nya kecapean banget"

"Oh ya udah"

"Bunda, bisa gak sih pernikahanya dipercepat?" Tanya iqbaal tiba-tiba tentu saja bunda bingung

IQBAAL SUAMIQUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang