Ekstra Part 1

548 38 10
                                    

Beberapa minggu ini, Kota Bandung digegerkan oleh kabar yang berhembus bahwa Walikota tercinta mereka, tersandung kasus korupsi, hal ini benar - benar membuat seisi Kota Bandung gempar karena selama ini, Haikal adalah sosok pemimpin idaman bagi warga Kota Bandung, dan mereka tak menyangka bahwa Haikal melakukan korupsi, mereka merasa dibohongi oleh tampang baik Haikal, tapi ternyata ia juga salah satu jenis tikus berdasi di Indonesia. Namun tentu saja, kabar itu tak benar adanya.

2 tahun yang lalu Haikal kembali ke tanah air demi melaksanakan impian terakhir mendiang istrinya. Tapi, ia hanya pulang seorang diri. Adriyan yang telah bersusah payah berusaha melupakan Ayana, kembali dibuat ingat oleh sosoknya saat melihat kehadiran Haikal di rumahnya. Pertahanan yang selama 2 tahun sudah ia bangun sekuat tenaga, pada akhirnya runtuh. Bersamaan hatinya yang kembali patah, ketika mendengar bahwa wanita-nya kini sudah tenang diatas pangkuan Tuhan.

Selama ini, ia terlihat tegar di mata orang lain, namun sebenarnya, malam - malamnya diisi lamunan kenangan - kenangan indah bersama Ayana. Bahkan ia sudah benar - benar mati rasa, tak ingin lagi mengenal sosok wanita di hidupnya, Adriyan yang dulu sempat mencair, kini telah kembali membeku, bahkan lebih beku dari sebelumnya.

"Pah, Om Haikal ga benar - benar ngelakuin itu kan?" tanya Adriyan yang baru saja tiba di kantor pengadilan, Chandra sebagai sahabat sekaligus Wakil Walikota Bandung berada di sini untuk menemani Haikal. Sedangkan Adriyan sudah dibuat penasaran bukan main sampai ia tak sabar mengetahui kebenarannya. Hingga pada akhirnya, setelah menemui dosen pembimbing skripsinya di kampus, ia pergi menyusul Candra disini.

"Engga Yan, itu ada oknum yang berusaha buat nyingkirin Om Haikal doang," jelas Candra, Adriyan menghembuskan nafas lega, bagaimanapun juga Haikal adalah cinta pertama wanita yang ia cintai hingga saat ini.

"Gimana skripsi kamu? Udah jadi?" tanya Candra pada Adriyan, saat ini ia tengah duduk di kursi depan ruangan persidangan, mereka tak masuk karena di dalam cukup penuh dengan wartawan.

"Udah Pah, tinggal tunggu jadwal sidang keluar aja, do'a in ya Pah, semoga lancar," jawab Adriyan.

"Yang namanya orang tua pasti selalu do'a in anaknya lah Yan," ucap Candra sambil menepuk - nepuk bahu Adriyan, tak terasa ia sudah akan bergelar sarjana. Candra tau, 4 tahun belakangan ini, bukanlah tahun - tahun yang mudah bagi Adriyan, ia tau sampai saat ini Adriyan masih terluka. Namun tak bisa ia pungkiri betapa hebatnya anak keduanya ini karena masih bisa melanjutkan hidup dengan baik meskipun jiwanya sudah seperti mati rasa.

Lain lagi dengan sahabat anaknya ini, Raka, ia ditinggal oleh Ayunda untuk kuliah di luar negri, tapi bahkan hidupnya lebih berantakan daripada Adriyan, padahal Raka dan Ayunda masih menjalin hubungan, hanya saja perbedaan zona waktu yang mengharuskan Raka terjaga di malam hari hanya demi bertukar kabar dengan Ayunda. Belum lagi profesi youtuber dan selebgramnya yang masih ia jalani. Alhasil, kuliahnya sedikit terbengkalai, dan saat ini ia baru mulai menyusun skripsi saat teman - temannya yang lain sudah hendak wisuda.

"Kedepannya mau ngapain? Lanjutin perusahaan Papah atau buat cafe sama restoran kaya Abangmu? Atau masuk dunia politik kaya Papah?" tanya Candra kembali.

"Uhmm, kayanya lanjutin perusahaan Papah aja deh, semenjak nikah BangKe kan udah bener - bener lepas dari semua perusahaan Papah dan milih buat bangun cafe sama restoran sendiri, nanti takutnya waktu Papah pensiun, perusahaan Papah terbengkalai, mending aku yang urusin," ucap Adriyan.

1 tahun yang lalu Keylan menikah dengan Bu Silvi, mereka terlibat Cinta Lokasi, saat ini Bu Silvi sudah pensiun dini karena Hamil, eitss tentu saja bukan itu alasannya. Keylan yang kini berubah menjadi makluk bucin itu memaksanya pensiun karena ingin menikmati waktu berdua lebih lama. Kalau keduanya sama - sama bekerja, waktu untuk quality time mereka lebih sedikit bukan?

ADRIYAN AYANA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang