[#3]

957 80 3
                                    

       Hari ini, akan diadakan upacara Sertijab, dan selama seminggu yang lalu, para anggota pengurus OSIS yang baru setiap pulang sekolah latihan untuk upacara tersebut. Selain itu, karena pada tahun ini akan ada banyak event yang di adakan di SMA Garuda Nusantara, sehingga para anggota pengurus OSIS yang saat ini menduduki kelas 12 masih di minta untuk aktif di kepengurusan OSIS selama 1 semester lagi.

       Ayana dan Ara juga masih bingung, hal apa yang di lakukan Zidan sehingga mereka berdua bisa masuk kepengurusan OSIS tanpa melalui seleksi, hal itu menyebabkan tambah lebih banyak lagi orang yang mencibir Ayana, namun lagi - lagi Ayana hanya menutup telinga, enggan mendengarkan. Toh anggota OSIS yang lain terima - terima saja, ga ada yang protes tuh.

"Wih.. Udah bisa sisirin rambut sendiri neng?" Ucap Ara menyindir. Ayana menatap Ara horor.

"Ini harus banget apa? Pake pantofel gini? Udah lama gw ga pake, ga enak banget rasanya, mending nyeker dah," protes Ayana.

"Sini gue liat, orang punya gue nyaman - nyaman aja." ucap Ara. Ayana melepas sepatunya lalu ia beriakn kepada Ara.

"Ini punya lo padahal ga tinggi - tinggi amat loh, eh bahannya kok ga bagus gini, lo beli di mana?" tanya Ara sambil melihati sepatu Ayana.

"Pasar Malem, harga 100 ribuan tu," ucap Ayana enteng.

"Lo bokap tajir, uang segudang beli sepatu kok di pasar malem ya" ucap Ara heran.

"Yang murah, uang gue adanya segitu." ucap Ayana.

"Lah semalem lo ngasih uang gue 1 juta Ay," timpal Zidan yang daritadi hanya memperhatikan.

"Itu kan dari uang jajan gue, sepatu ini gue beli pake uang hasil kerja gue sendiri," jelas Ayana.

"Endors?" tanya Zidan.

Ayana hanya mengangguk. Padahal Instagramnya yang dulu jadi ladang uang untuknya itu sidah di hack oleh makhluk tak di kenal.

"Itu beneran Ayana? Yaampun ga nyangka gw,"

"Eh, neng Ayana tambah cantik aja."

"Kesambet apa dia pakaiannya rapi gitu?"

"Haha, paling kemarin habis nonton film ruqiyah terus ikut ke ruqiyah" 

"Eh kemarin kok gue ga liat dia ikut seleksi sih?"

Terdengar bisik - bisik orang saat Ayana, Ara dan Zidan berjalan melalui lorong - lorong kelas hendak menuju ke ruang OSIS untuk persiapan sertijab.

"Kok dia bisa jadi pengurus osis sih? Kemarin kan ga ikut seleksi, gue aja yg ikut ga jadi, kok dia bisa jadi ya, enak bener dia, duit banyak,mau jadi pengurus OSIS aja pake acara nyuap,"  ucap seorang laki-laki.

"Itu orang..." Batin Ara gemas.

"Jlebbb banget gila, yakali gue gini aja pake acara nyuap, sabar Ayanaaaa lo harus sabar, ini baru hari pertama. Eh tapi bisa aja Zidan nyuap kan ya? Eh tapi dia kan lagi dihukum gadikasih uang jajan coz pulang pagi terus, sampe ngemis - ngemis minta uang ke gue semalem, yakali dia nyuap, dapet duit dari mana?," Batin ayana

Bugh!! Bugh!!

       Seseorang memukul orang yg mengatai Ayana tadi, hingga yg dipukul jatuh tersungkur lalu ditarik di bagian kerah oleh sang pemukul.

"Apa - apaan lo asal ngehina orang? Kalo ga tau apa - apa gausah bacot deh. Kalo lo ga lulus seleksi OSIS ya berarti lo ga pantes lah!! Ayana kenapa bisa masuk OSIS tanpa seleksi? Ya karena dia lebih pinter dari lo!!" teriak seseorang yg tak lain dan tak bukan adalah Zidan.

"Udah dan, gausah di ladenin, gue gapapa kok, toh dia wajar bilang kaya gitu, gue ga ikut seleksi malah dijadiin pengurus OSIS," lerai Ayana

"Pergi sono!!" usir zidan kepada orang tadi. Orang tadi pun langsung lari terbirit - birit takut di pukul lagi.

"Gimana? Udah siap? Sebentar lagi mulai loh..." tanya Wawan saat mereka sudah sampai di ruang OSIS.

"Udah," jawab Ara singkat.

"Udah, tapi gw kebelet niii, gerogi banget, gw ke kamar mandi dulu ya.." jawab Ayana lalu pergi begitu saja, Ara hanya menggeleng - gelengkan kepalanya heran.

"Eh, tumben ngomong panjang itu bocah," guman Wawan, Ara dan Zidan yang tau kalau Ayana sebenarnya cerewet pun hanya diam saling menatap sambil tersenyum.

       Setelah dari kamar mandi, Ayana langsung beranjak ke lapangan karena siswa yg lain telah bersiap untuk upacara.

Bruk!!!

"Aww!" teriak Ayana saat tiba² ada seorang laki - lakian yg menabraknya  hingga jatuh di tengah - tengah siswa yang berlarian untuk segera berbaris di lapangan, karena pak Handoko sudah membunyikan peluit andalannya.

"Untung aja ga pada ngelihatin gue" batin Ayana belum berdiri.

"Sorry," lelaki itu buka suara, saat Ayana menatap matanya, orang itu  malah membuang muka lalu meninggalkan Ayana begitu saja.

"Gila, sebatas minta maaf? Ga bantuin gue bangun gitu? dasar cowok!!"  batin Ayana saat ia berdiri sambil menepuk-meluk rok nya yang terkena debu.

"Eh tunggu tunggu, gue kok kaya ga asing sama orang itu ya? Siapa sih tadi di name tag nya? Pokoknya ada Haikal - Haikal nya, sama kaya nama Ayah," guman Ayana pada diri sendiri saat ia berjalan menuju barisan yg seharusnya ia isi.

                                ~~~

"Bagi es teh nya woy!!" teriak seseorang, tetapi tak ada yang menanggapi. Ayana yang kasihan pun melemparkan sebotol air mineral dingin kepadanya.

"Weh, thanks dek. Eh, nama lo siapa? Kelas berapa?" ucap orang itu.

"Ayana, 10 MIPA 1," jawab Ayana singkat.

"Oh, lo yang katanya cewek dingin plus datar itu ya?" tanya orang tadi.

"Nanya apa ngehina?" tanya Ayana pedas.

"Wehh omongan lo pedes juga kaya Adriyan. Eh, lo tau gw siapa ga?" Ucap orang itu lagi.

"Ga," balas Ayana singkat. Semua yang berada di Ruang Osis sekuat tenaga menahan tawa melihat interaksi mereka, yang satu cerewet, tapi yang satunya malah menimpali dengan singkat plus pedas.

"Oke, lo kudet banget. Kenalin, gw Dimas Raka Erlangga, salah satu species Cogan di SMA ini, gw Youtuber sekaligus Selebgram," Ucap Raka sambil mengulurkan tangannya kepada Ayana.

Ayana menerima jabat tangan Raka, "Gw udah sebutin nama gw tadi." ucapnya. Raka mendelik, seumur - umur baru kali ini dia menghadapi cewek dengan species seperti ini.

"Oiya, satu lagi, cogan gaakan ngaku kalau dia cogan," sambung Ayana pedas, semua orang yang memperhatikan interaksi mereka berdua sudah tak kuasa menahan tawa.

"Hahahaha, dia sepupu gw yang gw ceritain Rak," ucap Zidan, yap!! Zidan dan Raka bersahabat.

Ayana mendelik.,"Lo ceritain apa aja?!" ucapnya ngegas.

"Ga banyak kok, gw cuma cerita punya sepupu yang datar and dinginnya minta ampun," ucap Zidan enteng, Ayana kembali mendelik.

"Weh, dinginnya melebihi ekspetasi gw selama ini dan, jangan dingin - dingin napa neng, gw tau lo aslinya humble banget, wajah lo wajah ramah soalnya," ucap Raka.

"Iya, gw usahain," ucap Ayana Akhirnya.

"Guys, jangan lupa minggu depan ada rapat buat nentuin jabatan kalian masing - masing, sama Paslon Ketos and Waketos," ucap Wawan. Semua orang mengangguk.

"Semoga kalian bisa kompak, untuk mengahrumkan nama SMA Garuda Nusantara ini, gw minta antara pengurus OSIS satu sama lain, jangan sampai ada konflik ya, kalo ada perbedaan pendapat, selesaikan baik - baik," ucap Wawan memberikan wejangan.

"Iya Kak." jawab yang lain.

"Kak Raka kak Raka, kakak kan crazy rich ya, tlaktir dong," ucap Zidan menggunakan nada seperti anak kecil.

"Ayok, mumpung gw lagi banyak endors," ucap Raka, yang lainnya bersorak gembira, lalu pergi menuju kantin.

ADRIYAN AYANA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang