[#10]

701 60 2
                                    

       Ayana berangkat sekolah dengan menggunakan jas Almamater OSIS kebanggaannya. Jangan lupakan bando yang sekarang ini menjadi ciri khas Ayana, entah kenapa Ayana sekarang senang sekali mengenakan bando.

"Yah, Ayana hari ini kampanye loh, Ayah keduluan Ayana, hahaha," cerita Ayana pada sang ayah yang hari ini mengantarnya berangkat sekolah.

       Ya, pada akhirnya Ayana mau di jadikan sebagai calon Waketos kadidat 2, mendampingi Ayunda.

"Oiya? Kamu kok ga pernah cerita jadi kadidat ketos sih?" sahut Haikal.

"Bukan ketos yah, tapi waketos, lagian Ayah ga pernah di rumah, gimana Ayana bisa cerita?" ucap Ayana sambil memajukan bibirnya.

"Hahaha, iya iya, Ayah minta maaf, jangan cemberut gitu dong, nanti cantiknya ilang," hibur Haikal.

Mereka pun sampai di depan gerbang SMA Garuda Nusantara.

"Semangat nanti pidatonya!! Jangan gugup!!" ucap Haikal menyemangati.

"Iya yah, Ayana minta do'a nya ya, Assalamualaikum," pamit Ayana lalu mencium punggung tangan Haikal.

"Ayah selalu mendo'a kan kamu nak, Waalaikumsalam," ucap Haikal lalu mencium puncak kepala Ayana.

       Ayana pun turun dari mobil. Baru selangkah memasuki gerbang sekolah, ia sudah di sambut dengan para pendukungnya. Juga mukanya dan muka Ayunda tertera di poster yang di tempel di sepanjang koridor sekolah. Yel yel paslon nomor 2 pun terdengar di nyanyikan.

"Yel yel buatan Zidan boleh juga." batin Ayana.

        Para anggota pengurus OSIS memang di bangi menjadi 2 untuk menjadi tim sukses tiap kadidat. Kemarin adalah jadwal tim sukses menyiapkan hal - hal yang di perlukan saat kampanye, seperti poster, yel - yel, juga video - video kampanye. Setiap paslon juga sudah menentukan Visi Misi mereka.

"Ay!!!" teriak Ara lalu menghampiri Ayana.

"Yuk langsung ke Ruang OSIS," ajaknya,Ayana mengangguk.

"Gimana udah siap dobel Ay?" tanya Wawan pada Ayunda dan Ayana.

"Siap dong!!! Gw udah heboh gini," ucap Ayunda bersemangat, Ayana hanya mengangguk.

       Karena tim sukses dan paslon sudah berkumpul, merekapun keliling sekolah sambil menyanyikan yel yel mereka juga diiringi dengan musik dari ember dan galon serta tutup panci. Mereka semua tak henti - hentinya tertawa karena kegilaan mereka sendiri. Hari ini dan besok sengaja dibuat freeclass untuk menyambut pesta demokrasi SMA GN.

"Eh Ay, gebetan lo tuh," ucap Ayunda saat mereka melewati kelas 12 MIPA 2.

Ayana menghampiri Adriyan. "Jangan lupa pilih paslon nomor 2!!! Ga papa deh lo ga milih gue jadi pendamping hidup lo!!" ucap Ayana sambil memberikan satu selebaran berisi Visi Misi pada Adriyan, Adriyan yang amsih setia diam pun menerimanya.

"Santuy Ay!! Sama gue aja ga papa!!" teriak Reyhan.

"Mantull!! Jodoh mah urusan terakhir!! Yang penting pilih paslon nomor 2!!" teriak Boby.

Ayana tersenyum, lalu mengacungkan jempol pada para tim suksesnya.

"Duluan ya, dah.." pamit Ayana, Adriyan mengangguk. Para tim sukses pun kembali keliling sekolah.

"Kalau tuhan ngizinin gue juga bakal pilih lo jadi pendamping hidup gue Ay," batin Adriyan sambil menatap kepergian Ayana dan yang lainnya.

"Huh, baru sadar sekolah kita gede juga ternyata," ucap Boby. Saat ini mereka sudah duduk di depan panggung sekolah yang terletak di lapangan utama, panggung ini bersifat permanen karena terbuat dari semen dan bahan bangunan lainnya. Panggung ini biasa dipakai jika ada acara di sekolah.

ADRIYAN AYANA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang