Ayana dan Wawan kini sudah berada di sekolah, mereka berjalan beriringan di sepanjang koridor sekolah, saat Ayana bertemu Adriyan, ia menyapanya, namun entah kenapa aura dingin Adriyan kembali keluar.
"Adriyan!!" Ayana mengejar Adriyan yang melaluinya begitu saja saat ia sapa tadi.
"Astagfirullah lo tu kenapa sih?! Dipanggil tu nyaut woy! Kemarin aja lo baik banget, masa sekarang udah kumat aja," Adriyan tiba² berhenti melangkah setelah Ayana mengatakan itu, alhasil Ayana menabrak punggung Adriyan.
"Aduh, idung gw tambah mancung ke dalem dah ini," gerutu Ayana sembari memegangi hidungnya.
Adriyan masih menampakkan wajah dinginnya "Lo yang kebangetan!! Gaada terimakasih - terimakasih nya jadi orang, main kabur - kabur aja!!" kesal Adriyan.
"Oh, jadi lo ngambek nih, yaudah gue ngalah. Gue minta maaf ya, gue takut tante Oliv ga ngizinin gue sekolah, nanti ada rapat OSIS yg penting soalnya. Tapi tenang aja, lo gausah khawatir, tadi pagi gue sarapan kok bubur Ayam kok, jadi gue pasti gaakan pingsan lagu," ucap Ayana sembari menyengir.
Adriyan memberikan sebuah paper bag kecil berisi obat kepada Ayana dengan kasar,"Percuma lo sarapan kalo lo ga minum obat," ucapannya dengan nada ketus lalu ia pergi begitu saja.
"Lucu ya kalo lo ngambek gitu, meskipun lo ngomongnya kasar gitu, tapi yang lo ucapin buat gue seneng yan, penuh perhatian banget. Ya meskipun lo nyampeinnya dengan cara lo sendiri. Aha!! Gue kerjain dia ah, nanti kan gue ke kelas dia, gue pura - pura marah aja sama dia," batin Ayana jahil.
Ayana lalu melangkah ke ruang OSIS. Hari ini dan sebulan ke depan para anggota OSIS sibuk mengurusi acara HUT SMA Garuda Nusantara, enak? Ya enggak lah, mereka harus tertinggal materi dan harus siap pula mengejar ketertinggalan mereka.
"Ayana!! Sumpah lo sama Adriyan kemarin bener - bener buat gue baper tau gaaaa. Akhirnya perjuangan lo membuahkan hasil juga ya," heboh Ara saat Ayana memasuki ruang OSIS.
"Iya," ucap Ayana lalu ia tertawa.
"Lo masuk trending topic Garuda Nusantara juga Ay," ucap Ayunda.
"Wihhh otomatis followers lo nambah, tambah ngalir juga endors-an lo dongggg, jangan lupa bagi - bagi rejeki Ay" ucap Zidan semangat.
"Yeee, lo mah bisanya minta uang ke gw doang," ejek Ayana.
10 menit kemudian rapat di mulai.
"Oke, jadi masalah bazar udh di tentuin semua, kita tinggal bagi hari ini siapa aja yang mau dateng ke penyewaan stand dan siapa yg mau ngedatengin kelas - kelas nih," ucap Ayunda.
"Ayana lo di sekolah aja, kalo lo pingsan lagi berabe, bisa ditabokin nyokap deh gua," Keylan tiba - tiba nyosor, ia tau kejadian semalam dari Oliv yang menceritakannya saat sarapan tadi.
"Bang Keylan, ini di sekolah, jadi kita sok - sok an ga kenal aja ya," ucap Ayana yg kesal dengan Keylan. Keylan hanya menatap tajam Ayana dan Ayana juga balas menatap tajam Keylan.
"Eh, stand nya nyewanya berapa sih?" tanya Reihan penasaran.
"1 jurusan ada 5 kelas, jurusannya ada 3, berarti 1 angkatan 15, terus dikali tiga berarti 45, tambah satu buat para OSIS yang nerima sebagian keuntungan, berarti 46," ucap Boby sambil menghitung.
"Tugas khusus buat lo Zidan, pertama buat denah stand, dibagi tuh, kelas ini disini, kelas itu di situ, terserah lo dah nentuinnya, denah yang ini biasa aja buatnya. Terus dikopi biar jadi 45, abistu dibagiin per kelas, jadi mereka tau stand mereka dimana. Yang, kedua nanti kalo yang bertugas udah dapet apa yang mau di jual sama kelas itu, nah lo buat dah desain denah yang bagus dan kreatif, nanti ditambahin apa aja yang mau di jual sama kelas itu dan kita cetak jadi spanduk gede, nanti kita tempelin di tembok deket lapangan basket, jadi pengunjung bakalan tau apa aja yang dijual dan mana letak stand nya," perintah Keylan di angguki Zidan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ADRIYAN AYANA (END)
Teen FictionSetelah 3 tahun berpisah, akhirnya Bandung kembali mempertemukan Adriyan dan Ayana. Dua insan yang dulunya sangat dekat namun tiba - tiba berjarak. Adriyan pergi, tak sanggup bila melihat orang yang dicintainya bersedih sebab kehilangan Bundanya. A...