Ayana menunggu Adrian sambil keliling melihat - lihat rumah Adriyan. Lalu ia mendapati foto dua orang laki - laki yang masih kecil beserta seorang anak perempuan yang berada di tengahnya.
"Ih Adriyan kecilnya lucu banget, eh ini kak Keylan kakaknya Adriyan? Hmm beda banget sama yang di Instagram. Eh ini cewek siapa ya? Nana? Gw kaya ga asing sama nama itu" batin Ayana, ia membaca tulisan kecil di pojok bawah yang bertuliskan 'Adriyan–Nana–Keylan'.
Saat sedang asik - asik nya melihat - lihat, tiba - tiba saja bel rumah berbunyi.
"Waduh, gue mesti gimana nih? Bukain ga ya? Mana Adriyan lama banget lagi. Ah yaudahlah, gue bukain aja" batin Ayana, Ayana pun membukakan pintu.
"Adri__" ucapan seorang wanita terhenti kala melihat sosok yang membuka pintu adalah seorang remaja perempuan.
"Lohhh kok ada cewe," kagetnya.
"Adriyan ternyata gitu ya Mah, suka cari kesempatan pas mama ga ada di rumah," ucap sosok laki - laki disampingnya.
"Eh, eh, jan berpikir aneh - aneh dulu. Kenalin Tan, Kak, aku Ayana Dinda Maharani, panggil aja Ayana, aku temennya Adriyan, tadi ketemu Adriyan di halte, katanya gaada ongkos pulang akhirnya kita ngojek payung bareng. Terus baju ku basah, aku mau pinjem bajunya Adriyan, ini Adriyan nya lagi ganti baju di kamarnya, aku nungguin dia, baru aku yang ganti baju," jelas Ayana.
"Loh kamu Ayana?" ucap mama Adriyan, tanpa diduga ia malah memeluk Ayana.
"Oh iya, kemarin Mas candra bilang kalo Ayana masih lupa sama keluarga ini, dan Adriyan minta buat rahasiain dulu, aduhhh aku lupa lagi," batin mama Adriyan.
"Loh, kenapa Tan?" tanya Ayana kebingungan. Kini mama Adriyan melepas pelukannya.
"Eh, gapapa, ini untuk pertama kalinya Adriyan bawa cewek kerumah. Biasanya mah, liat cewek udah kaya liat serangga aja," ucap mama Adriyan yang entah mendapat ide darimana.
"Ohiya, kenalin Ayana, tante amanya Adriyan, nama tante Olivia Dinda Dahayu, panggil aja tante Oliv dan cowok ini kakaknya Adriyan Namanya Keylan Aldhizar Dirgantara." ucap Oliv.
"Kamu lanjutin nunggu Adriyan nya ya? Tante mau bantuin Keylan beberes dulu" lanjutnya.
"Iya Tan.." jawab Ayana sambil mengangguk.
Lima menit kemudian Adriyan turun dari lantai atas dan mendapati Ayana yg tengah duduk bersandar diatas sofa sambil memejamkan matanya.
"Eh, itu bocah kok mukanya pucet banget ya? Apa sakit?" batin Adriyan khawatir.
"Ay," panggilan Adriyan sukses membuat Ayana kaget dan spontan ia pun berdiri.
"Sana ganti baju, muka lo pucet banget, kamar gue ada di pojok kiri," suruh Adriyan.
"Iya," ucap Ayana tak bersemangat, Ayana pun berjalan menyusuri anak tangga dengan langkah lemas, Adriyan menatap punggung Ayana.
Keylan, abang Adriyan melihat Ayana berjalan lemas dan mukanya pucat. Saat ia berpapasan dengan Ayana di tangga, ia menanyakan keadaan Ayana, tetapi Ayana bilang ia baik - baik saja. Keylan pun berjalan menuju ruang keluarga, disitu ada Adriyan, ia duduk di sofa bekas Ayana tadi.
"Eh yan, itu Ayana temen kecil kita dulu kan? Yang pas SMP dianter jemput lo terus? Ke kantin juga selalu bareng? Siang malem pagi sore kalian bareng terus? Ya kan? Dia hilang ingatan habis kecelakaan itu? Dan setelah ketemu lo lagi ingatannya belum bail?" tanya keylan bertubi-tubi, tetapi sedikit berbisik.
"Hmm" ucap Adriyan singkat.
"Tambah gemoy astaga," gemas Keylan.
"Lo jangan bilang apa - apa tentang masa lalu! Biarin dia gitu aja, dia udh bahagia," peringat Adriyan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ADRIYAN AYANA (END)
Teen FictionSetelah 3 tahun berpisah, akhirnya Bandung kembali mempertemukan Adriyan dan Ayana. Dua insan yang dulunya sangat dekat namun tiba - tiba berjarak. Adriyan pergi, tak sanggup bila melihat orang yang dicintainya bersedih sebab kehilangan Bundanya. A...