Bara POV
Hari ini gue bakalan bawa Claudy ke tempat abang gue. Semoga aja cewek yang selama ini gue cari bukan Claudy, karena ya kali cewek secantik Claudy jadi musuh terbesar abang gue kan?
Sekarang gue sama Claudy lagi di parkiran, dia bilang nunggu temennya pulang dulu baru kita berangkat. Gue nggak tau sih kenapa harus gitu, tapi gapapa, yang penting dia ikut gue.
Cukup lama sih nunggu temennya pulang. Mana mereka ngobrol dulu lagi. Beberapa lama setelah nunggu akhirnya mereka pulang juga. Gue liat Claudy lagi ngeluarin sesuatu dari tasnya. Dan pas gue lihat lagi ternyata itu jaket. Semacam jaket punya gangster-gangster yang serem gitu.
Tapi gue berusaha positif thinking. Mungkin aja itu punya saudaranya kan? Atau mungkin karena dia suka model-model kek gitu.
"Loh kamu bawa jaket Dy?" Pura-pura nanya aja dulu
"Iya nih, biar aku nggak masuk angin. Kan aku baru aja keluar dari rumah sakit" masuk akal sih jawabannya, mungkin aja bener.
"Bener juga sih, yaudah yuk kita berangkat"
Setelah itu gue sama Claudy berangkat ke basecamp Abang Nando. Pas udah sampe ternyata ada beberapa anak buah abang gue di sini. Semoga aja Claudy nggak curiga, mana pake item-item semua lagi.
Gue lihat Abang gue jalan kesini sambil nyengir-nyengir gak jelas. Tapi dia nggak lihat ke arah gue, lebih tepatnya ngeliatin Claudy yang juga lagi lihat Abang gue dengan tatapan yang nggak bisa gue artiin.
"Halo Bara! Sampai juga akhirnya" ni abang-abang kenapa jadi ramah sama gue
"Wah ada cewek cantik! Pasti pacar Bara ya? Aduh Baraa kenapa nggak dikenalin sama kakak?"
Nah kan, mulutnya asal ceplos. Malu banget gue sama Claudy, tapi seneng juga sih kalo gue jadi pacarnya Claudy.
"Eh Claudy kenalin ini kakak aku"
Gue berusaha buat suasana ini jadi nggak canggung
"Nando" aduh pake jabat tangan segala, mana tangan Claudy halus banget lagi. Kek pantat bayi.
"Claudy Gabriela, panggil aja Claudy. Oh atau nggak panggil aja GABRIL"
WTF? GABRIL? Gabril bukannya nama cewek yang selama ini gue cari? Bego banget sih lo Bara! Kenapa lo nggak pernah tau nama lengkap Claudy sih
Ya walaupun waktu itu Abang gue bilang kalo memang bener Claudy musuhnya, tapi seenggaknya kan gue punya presentase 30% kalo orangnya bukan Claudy.
Setelah mereka kenalan, bang Nando nyuruh kita buat ikutin dia. Claudy jalan lebih dulu dari gue. Dan pas gue lihat jaketnya, ternyata di bagian bawah ada tulisan warna merah dan tulisannya adalah LEADER THE DEVIL.
Gue kaget, tapi gue berusaha tenang dan tetep senyum waktu itu. Gue bakal cari tau tentang The Devil nanti malem. Saat beberapa langkah lagi kita sampai di ruangan abang gue, gue lihat anak buah abang gue lagi berusaha sembunyi.
Dia kaya nunjukin gelagat takut gitu. Dan pas gue lihat Claudy, ternyata dia senyum smirk dan itu bikin anak buah abang gue makin takut. Ada yang aneh diantara mereka, atau mungkin mereka ada hubungan?
Author POV
Sekarang mereka sudah berada di ruangan Nando yang penuh dengan koleksi pistolnya. Claudy kelihatan tenang-tenang saja dengan ruangan kakak Bara tersebut.
"Lo koleksi pistol juga?" Ia mencoba bertanya kepada Nando yang terus melihat gerak-geriknya
"Iya, gue sangat suka mengoleksi pistol. Dan beberapa dari pistol yang gue tempel di tembok ini ada yang pernah gue gunakan untuk menembak orang hingga tewas"
Claudy hanya mengangguk-anggukkan kepalanya. Nando dan Bara yang melihat respon dari Claudy pun kaget. Bagaimana bisa ia sangat tenang setelah mendengar ucapan Nando? Padahal beberapa orang yang pernah kesini tak berani kembali lagi.
"Gue juga punya beberapa pistol buatan Amerika" sahut Claudy yang semakin membuat Bara kaget, namun tidak dengan Nando.
"Oh iya? Apakah itu bagus?" Tanya Nando kepada Claudy
"Enggak, lebih bagus pistol peninggalan kakak gue" Claudy memberikan jawaban yang membuat Nando berubah ekspresi
"Emang kakak lo udah meninggal Dy?" Sahut Bara
"Kalo nggak dibunuh ya nggak meninggal"
Nando mencoba untuk menahan emosinya. Ia tidak boleh hilang kendali saat ini. Karena dia harus mengikuti alur rencana yang dia buat sendiri.
"Dibunuh? Siapa?" Nando kembali membuka suara
"Sama bajingan" jawabnya singkat
Nando benar-benar menahan emosi yang sudah membara ditubuhnya. Sedangkan Bara mencoba memberikan kode agar kakaknya tak hilang kendali dan merusak rencananya sendiri.
Claudy menyadari Nando yang sedang menahan emosi. Bukannya takut, Claudy malah senang berhasil membuat musuhnya emosi.
"Kenapa kakak kamu dibunuh?" Tanya Nando lagi
"Karena bajingan itu nggak terima kalo geng dia ada di peringkat jauh lebih rendah dari geng kakak gue"
"Tapi dia berhasil bunuh kakak kamu, berarti dia orang hebat dong?" Nando kembali bertanya lagi dan lagi
"Si bangsat itu lemah banget, dia nggak berani lawan kakak gue langsung. Makanya dia bayar salah satu anggota kakak gue biar masuk kejebakannya, terus kakak gue dikeroyok. Banci emang mainnya keroyokan doang. Anak TK juga bisa, iya nggak?"
Claudy kembali berhasil membuat emosi Nando bertambah. Ia sangat senang bisa mengejek orang dihadapannya langsung. Tapi Claudy belum puas kalau belum melihat musuhnya tersiksa. Dan cepat atau lambat, kedua orang dihadapannya ini akan merasakan apa yang dulu kakaknya rasakan.
.
.
.
.
.
.
.
.
Upload!!!!
Jangan lupa tekan bintang untuk membuat author semangat lanjutin cerita ini 😭Luuvv kalian❤️

KAMU SEDANG MEMBACA
LEADER GIRL THE DEVIL
Teen Fiction"Gangster The Devil gue cinta sama leader Lo!" Ucap Bara dengan lantang saat berada di kerumunan anggota gangster the devil. Lalu semuanya menertawakan dirinya, dan Claudy pun hanya tersenyum remeh melihatnya. Rank 16 terluka 3 Januari 2021 Rank 16...