Setelah mengetahui apa yang tim Claudy lakukan saat uji nyali, mari kita pindah ke tim Elang.
"Sepi amat kek hati gua" ucap Farhan
"Gelap banget ya Allah" Edward melihat sekelilingnya yang hanya dipenuhi pohon-pohon tinggi dan juga besar. Karena hanya dengan penerangan satu obor yang dibawa oleh Elang, maka keadaan di belakang menjadi gelap.
"Mak mau pulangg" ucap Candra ketakutan
"Kan elu yang nyuruh kita main ini bego" Elang tampak kesal dengan Candra yang takut, padahal Candra sendiri yang menyarankan ide permainan uji nyali ini.
Seperti anggota timnya, Elang juga takut dengan kegelapan. Namun ia berusaha tampak berani demi harga dirinya.
Kruusssuukkk
KruusssuukkkTerdengar suara berisik dari arah semak-semak yang berada di samping kiri Elang dan teman-temannya
"Apaan tuh Lang" Candra memeluk lengan Elang karena ia kaget mendengar suara dari semak-semak tersebut
"Jangan meluk gue juga dong, geli gue" Elang berusaha melepaskan pelukan erat Candra
"Bentar gue cek dulu" hanya Reno yang paling berani diantara mereka semua. Sejak keberangkatan sampai saat ini, Reno lah yang tak merasa ketakutan. Justru raut wajahnya hanya datar.
Perlahan-lahan Reno melangkahkan kakinya kearah semak-semak tadi. Satu langkah, dua langkah, tiga langkah, dan hap. Hanya ada seekor tikus di sana.
"Tikus" ucapnya singkat padat dan jelas
"Alhamdulillah" Candra melepaskan pelukannya pada lengan Elang dan kembali berjalan di belakang Elang.
"Udah ayo jalan lagi" ucap Elang
Semua anggota timnya menuruti apa yang Elang perintahkan. Perlahan mereka mulai melangkahkan kakinya mengikuti Elang.
Beberapa menit kemudian tim Elang sampai di tempat api unggun. Bukan, bukan tim Elang yang menang. Tapi tim Claudy. Saat mereka datang, tim Claudy sudah berada di tempat. Dengan raut wajah yang bermacam-macam.
Claudy? ia tampak datar, Andre? Sedikit raut ketakutan, Kevin? Kini ia sudah makan marshmellow lagi. Sebentar, mereka melihat teman-temannya menertawakan Edo.
Saat dilihat lebih dekat lagi, ternyata celana Edo basah. Dan tim Elang yang baru datang pun tertawa terbahak-bahak melihatnya.
"Lu ngompol Do?" Tanya Edward
Edo hanya menganggukkan kepalanya. Yang menandakan jika ia memang benar mengompol.
"Goblok banget ahahahahahah" Candra menertawakan Edo
"Jangan sok lo, tadi juga meluk lengan Elang pas takut, padahal cuma tikus yang disemak-semak" ucap Farhan kepada Candra
"Hahahahahahahha" semua tertawa mendengar apa yang baru saja Farhan ucapkan. Kecuali Claudy dan Reno, mereka tampak biasa-biasa saja. Ekspresi mereka tetap datar.
Claudy POV
Gue seneng banget bisa lihat mereka semua ketawa. Lihat kekompakan mereka. Dan gue juga seneng bisa buat mereka bahagia.Gue nggak tau persis masalah apa yang lagi mereka alami. Tapi gue bahagia kalo ngelihat mereka bahagia juga. Mereka udah gue anggap keluarga gue sendiri. Ya karena memang pada nyatanya hanya mereka yang gue punya.
The Devil dengan orang-orangnya yang mampu menerima kekurangan gue dengan senang hati. The Devil dengan orang-orangnya yang mampu mengajarkan gue apa artinya solidaritas.
Dan The Devil yang selalu mau menemani gue disaat susah maupun senang. Gue nggak tahu gimana nasib gue kalo nggak ada The Devil dan ketiga sahabat koplak gue.
Gue tau, betapa bahayanya resiko yang gue ambil ketika gue mengajak dua gangster untuk kerja sama. Mungkin kalo mereka tau, mereka bakal nggak ngebolehin gue untuk menjalin kerja sama dengan kedua gangster tersebut.
Tapi ini semua gue lakuin demi terbalaskannya dendam yang selama ini gue pendam. Pembunuh harus dibunuh. Walaupun membunuh pembunuh nggak mengurangi angka pembunuh satu pun. Karena ketika gue membunuh pembunuh, gue menggantikan posisi pembunuh tersebut.
Mereka udah menjauhkan gue dari kak Stefano. Bahkan amat sangat jauh, dan nyokap gue sendiri juga udah ngebunuh bokap gue dengan egonya. Dia lebih milih menjalin hubungan dengan lelaki lain dan menceraikan bokap gue. Sampai pada akhirnya bokap gue kena serangan jantung dan meninggal.
Gak masalah jika nanti gue terbunuh juga dengan strategi gue sendiri. Karena nanti gue bakal ketemu lagi sama kakak dan ayah. Gue bisa bersama mereka lagi. Walau harus meninggalkan dunia beserta The Devil dan ketiga sahabat gue.
.
.
.
.
.
.
Maaf ya kemarin ga bisa upload. Jangan lupa tekan bintang ya!Jangan lupa bahagia✨

KAMU SEDANG MEMBACA
LEADER GIRL THE DEVIL
Roman pour Adolescents"Gangster The Devil gue cinta sama leader Lo!" Ucap Bara dengan lantang saat berada di kerumunan anggota gangster the devil. Lalu semuanya menertawakan dirinya, dan Claudy pun hanya tersenyum remeh melihatnya. Rank 16 terluka 3 Januari 2021 Rank 16...