"Gue itung 5 mundur kalo lo semua nggak lepas tu senjata, kita bakal tembak lo semua!"
Ah sial! Kita kurang cepet masuknya. Mana gue belum sempet ngisi peluru lagi, semoga aja ada anggota gue yang dateng ke sini.
Doooorrr
Dooorrr
Dooorrr
Author POV
Anggota Sam datang di waktu yang tepat, dengan cepat mereka menembak tiga orang yang mengancam Sam, Marsel, Hito, Jaka, dan juga Erdin. Sam bernapas lega, ia segera memerintahkan keempat anggotanya itu untuk mengisi pistol mereka dengan peluru."Lo dapet senjata dari mana Ji?" Tanya Sam kepada Panji
"Gue sama Bintang dapet ini dari anggota Nando yang tumbang" jawabnya
"Rata semua emang?" Tanya Erdin
"Ho'oh, cupu bet mereka, nggak ada 8 menit udah pada tumbang" Jawab Bintang dengan bangga
"Kok dari tadi gue nggak lihat Nando?"
"Kita semua juga nggak lihat Nando bos, apa mungkin kebetulan dia lagi nggak dateng ke sini?" Panji menjawab
"Dy? Lo masih bisa denger gue kan?" Ucap Sam
"Ini yang gue mau, memang hari ini Nando lagi ada di luar kota. Acak-acak aja tempat mereka. Jangan lupa ambil kotak besi warna hitam di ruangan khusus"
Sam yang mendengarnya perintah Claudy segera melakukannya. Ia menggeser perlahan rak buku yang pernah Claudy sebut. Dan benar saja, dibalik rak buku itu terdapat ruangan cukup luas. Saat Sam ingin memasuki ruangan tersebut, tiba-tiba Claudy menghentikan langkahnya.
"Jangan langsung masuk, di sana ada sensor gerak. Kalian bisa tertembak jika tidak mematikan sensor itu terlebih dahulu"
"Terus gimana?"
"Injak lantai warna coklat disebelah kiri lo" perintah Claudy
Sam menginjak lantai warna coklat yang berada tepat di sebelah kirinya. Kemudian muncul garis warna merah lalu perlahan menghilang. Terdengar juga suara semacam robot di sana.
"Sensor telah dimatikan"
Setelah mendengar suara tersebut, senjata-senjata yang tertempel di ruangan tersembunyi itupun masuk kedalam tempatnya masing-masing. Anggota Sam yang melihat kejadian itu dibuat terpukau. Ruangan tersebut memang difasilitasi beberapa robot modern yang bisa mendeteksi gerakan atau gelagat aneh dari setiap orang yang masuk.
"Jalan ke brankas itu Sam" sahut Claudy
Sam melangkahkan kakinya menuju brankas tersebut. Namun ia tak bisa membukanya karena tidak tahu berapa saja angka-angka yang di pasang untuk kunci (pin).
"Putar ke angka 26 lalu 48 dan yang terakhir 31"
Sam mengikuti arahan dari Claudy, ia memutarnya ke arah nomor-nomor yang telah disebutkan. Dan benar saja brankas tersebut terbuka dan terlihat kotak besi warna hitam di dalam sana. Sam langsung mengambilnya dan melangkah keluar meninggalkan ruangan tersebut.
Ia memerintahkan para anggotanya untuk kembali ke basecamp. Beberapa menit kemudian mereka telah sampai. Claudy sangat puas melihat hasil dari rencananya tersebut. Sam, J, dan Liana tak mengetahui apa isi dari kotak tersebut.
"Makasih banget Sam, lo udah bantuin gue sempurnain rencana ini. Dan Liana, J, kalian semua, gue juga berterima kasih banget" Ucap Claudy kepada mereka semua
"Sama-sama Dy, kita bakal terus bantuin lo. Tujuan kita semua sama, ngehancurin Nando. Iya kan?" Jawab Sam
"Betul kata Sam, kita juga bertujuan buat ngehancurin Nando" Sahut Liana
J terus memandangi Claudy yang tersenyum manis. Mungkin ini akan menjadi hobi baru J. Iya, melihat dan menikmati setiap ukiran-ukiran senyuman di wajah cantik Claudy.
.
.
.
.
.
.
.
.
Yuk tekan bintangnya agar author semangat lanjutin cerita ini 😭Informasi!!!!
Jadi guys, karena part 38 yang awal hilang...aku tulis lagi di part Aksi Teror yang pertama. Alurnya masih sama, tapi cuma ada beberapa yang sedikit berbeda dengan part yang hilang itu.Tetap baca cerita ini ya😭
Luuvvv kalian💕

KAMU SEDANG MEMBACA
LEADER GIRL THE DEVIL
Novela Juvenil"Gangster The Devil gue cinta sama leader Lo!" Ucap Bara dengan lantang saat berada di kerumunan anggota gangster the devil. Lalu semuanya menertawakan dirinya, dan Claudy pun hanya tersenyum remeh melihatnya. Rank 16 terluka 3 Januari 2021 Rank 16...