Seminggu setelah meninggalnya Farhan, ketiga sahabat Claudy memutuskan untuk bersekolah kembali. Hampa, itulah yang mereka rasakan saat sekolah namun tak ada Claudy.
"Kapan ya Claudy sadar?" Candra enggan memakan nasi goreng yang ia beli tadi, ia tak napsu makan
"Doain aja semoga cepet sadar"
"Tapi gue udah kangen sama suara Claudy Vin" Candra menatap Kevin
"Eh liat arah jam 9 itu bukannya Bara?" Sedari tadi Andre terus memperhatikan cowok yang sedang dikerumuni oleh geng Angel
"Ngapain Angel, Syifa, sama Tissa ngerumunin Bara?" Kevin menyadari bahwa itu Bara, walaupun hanya punggung Bara yang terlihat
"Yakin lo itu Bara?" Andre masih tak percaya dengan ucapan Kevin
"Ho'oh itu Bara" sahut Candra yang juga mengenali tubuh tersebut
"Dih pake acara suap-suapan lagi" Kevin merasa geli saat melihat Angel sedang menyuapi Bara
"Oh jadi gitu kelakuan tuh anak pas lagi disekolah" Candra tak menyangka dengan apa yang Bara lakukan.
Andre yang merasa geram segara menghampiri meja Bara. Tangannya mengepal kuat, ia tak terima dengan apa yang Bara lakukan. Mengapa Bara terus-menerus menjenguk dan membawakan Claudy bunga jika disekolah Bara melakukan hal seperti ini.
Bughh
Andre memukul rahang Bara dengan kuat hingga dia terjungkal. Bara yang tiba-tiba dipukul pun kaget. Demi menjaga kehormatannya, Bara segera bangun dan menghampiri Andre.
"Maksud lo apa dateng-dateng maen pukul?"
"HARUSNYA GUE YANG TANYA APA MAKSUD LO MESRA-MESRAAN SAMA DIA!! HA?!" Andre mencengkeram kerah Bara
"Lo apa-apaan sih! Lepasin nggak!" Angel berusaha melepas cengkraman Andre pada kerah Bara
"Ndre udah Ndre" Kevin berusaha melerai Andre dengan Bara
Candra hanya menikmati pertengkaran Andre dengan Bara. Ia juga tak mau jika perasaan Claudy dimainkan oleh Bara. Cinta nggak sebercanda itu.
"LO GAUSAH IKUT CAMPUR! COWOK YANG LO BELA INI NGGAK LEBIH DARI SEORANG PECUNDANG!!"
Bughh
Satu bogeman mendarat di wajah Andre hingga hidungnya mengeluarkan darah. Bara tak terima jika dirinya dianggap pecundang oleh Andre.
"Maksud lo apaan sih?"
Andre merasakan sakit pada hidungnya setelah dipukul Bara.
Shit! Patah tulang hidung gue. Batin Andre
Andre segera mengubah ekspresinya menjadi dingin kembali.
"Kenapa lo terus-terusan jenguk dan bawain bunga buat Claudy kalo kelakuan lo disekolah cuma mesra-mesraan sama cewek lain! Hah?! Apa maksud lo!"
Bughh
Andre kembali memukul rahang Bara hingga sudut bibirnya berdarah. Bara mengusap pelan sudut bibirnya. Tak tinggal diam, Bara membalas Andre dengan memukul keras perutnya.
"ANJING LO BANGSAT!!"
Bughhh
Bughhh
Bughh
Andre terus memukuli Bara tanpa memberinya ampun. Angel, Tissa, dan juga Syifa kaget dengan apa yang sudah Andre lakukan pada Bara.
"Lo!"
Plaakkk
Angel menampar pipi Andre dengan keras. Sedangkan Tissa dan Syifa membantu Bara untuk berdiri dan membawanya ke UKS.
"Weh santai dong" Candra bangkit dari duduknya dan menghampiri kedua temannya
"Lo ajarin temen lo ini sopan santun! Biar nggak asal mukul orang!"
Setelah mengucapkan kalimat tersebut, Angel meninggalkan mereka dan menyusul teman-temannya yang sedang mengobati Bara di UKS. Andre menatap tajam ke arah Angel yang perlahan menjauh.
"Udah kenapa sih, biarin aja udah" Candra mencoba menenangkan Andre yang masih tersulut emosi
"Dia mau mainin perasaan Claudy Can! Gimana gue bisa diem aja!"
"Udahlah Ndre, Claudy juga nggak bakalan mau kok sama Bara. Masih banyak cowok cakep di luaran sana yang mau sama Claudy" sahut Kevin
Andre merasa sedikit tenang setelah mendengar ucapan Kevin. Untuk apa Claudy berpasangan dengan cowok brengsek seperti Bara. Lebih baik dengannya
"Eh Elang telpon gue nih" ucap Candra
"Angkat, siapa tau penting"
"Halo, kenapa Lang?"
"........"
"Beneran lo?"
"......."
"Nggak boong kan?"
"......."
"Oke gue ke rumah sakit sekarang"
Candra memutuskan telpon sepihak. Ia lalu meloncat-loncat kegirangan setelah mendengar kabar dari Elang
"Woy bocah priik! Kenapa?"
"Claudy sadar Vin, Claudy sadar Ndre!!"
"Yang bener lu?" Tanya Kevin masih tak percaya
"Iya beneran bego!"
Andre berlari menuju arah parkiran. Ia sangat bahagia mendengar kabar jika Claudy sudah sadar. Andre tak sabar melihat mata Claudy yang indah, dan juga suaranya yang bagaikan candu baginya.
"Buset cepet banget tuh anak larinya"
"Nggak ijin dulu nih?" Tanya Kevin
"Gausah lah, yuk cepet! Gue udah nggak sabar" Candra menyusul Andre ke parkiran
Mereka segera melajukan motornya menuju rumah sakit. Setelah sampai Andre, Candra, dan juga Kevin segera berlari menuju ruangan Claudy.
Tok tok tok
"Masuk" sahut Elang dari dalam ruangan
Mereka bertiga segera membuka pintu dan berlari menghampiri Claudy yang tersenyum manis melihatnya.
"Gue kangen banget sama senyum lo sumpah dah!" Candra memeluk erat tubuh Claudy, begitu juga dengan Andre dan Kevin
"Gue nggak bisa napas anjir" Mendengar suara Claudy mereka segera melepas pelukannya
"Ya abis lo nggak sadar-sadar sih" ucap Kevin
"Ho'oh, lama banget komanya" sahut Andre
"Hahahahaha, nanti suruh anggota The Devil kesini ya, gue juga kangen sama mereka" Claudy menatap Elang
Andre, Kevin, Candra, dan juga Elang saling bertatapan. Bagaimana jika nanti Claudy menanyakan keberadaan Farhan? Apa yang harus mereka katakan nanti?
"Boleh ya, please!" Claudy menunjukkan puppy eyes nya yang membuat Elang tak bisa menolak permintaan Claudy
"Iya" jawabnya dengan senyuman
.
.
.
.
.
.
.
Maaf baru upload, lagi nggak mood banget soalnya..
Jangan lupa tekan bintangnya untuk membuat author semangat buat lanjutin cerita ini😭Apapun yang terjadi, tetaplah bernapas.
-Jack Kahuna Laguna

KAMU SEDANG MEMBACA
LEADER GIRL THE DEVIL
Roman pour Adolescents"Gangster The Devil gue cinta sama leader Lo!" Ucap Bara dengan lantang saat berada di kerumunan anggota gangster the devil. Lalu semuanya menertawakan dirinya, dan Claudy pun hanya tersenyum remeh melihatnya. Rank 16 terluka 3 Januari 2021 Rank 16...