CHAP 21 : Pesona Kim Taehyung

2.9K 323 53
                                    

Psychopath vs Sociopath
When love is against everything







Sudah seminggu Taehyung kembali tinggal di Mansion Keluarganya dan tidak tinggal di apartement bersama Jimin lagi. Sejak tinggal di Mansion, Ayahnya juga memperhatikan Taehyung seperti awal saat Taehyung belum mengalami gangguan mental. Ayahnya selalu menanyakan hari-harinya di sekolah dan hal itu tentu saja membuat Taehyung sangat senang. Ibunya juga sudah pulang dari Rumah Sakit namun masih harus duduk di kursi roda akibat kakinya yang masih di gips.

Imbasnya, setiap di sekolah Taehyung selalu nampak ceria dan bersinar-sinar. Hal itu tentu saja membuat Jimin senang bahkan saat Jimin menceritakan hal ini pada Yoongi pun awalnya kekasihnya itu juga tak percaya namun akhirnya Yoongi percaya saat bertemu Taehyung secara langsung dan tentu Yoongi juga merasa sangat senang karna akhirnya Taehyung dapat kembali ceria.

Lain halnya dengan Jungkook. Jungkook senang karna Ayah kekasihnya itu sudah mulai menyayangi kekasihnya lagi setelah mendapat pencerahan dari Ayahnya. Tapi, wajah Taehyung yang bersinar-sinar setiap berangkat sekolah agaknya membuat Jungkook terganggu.

Jungkook terganggu karna kini pandangan siswa/i di sekolah seakan memuja akan kecantikan Taehyung saat tersenyum. Jungkook hanya tak ingin murid yang lain tau akan pesona tersembunyi yang dimiliki Taehyung. Dan sepertinya, kini para murid di sekolah elite tersebut sudah tak lagi takut pada kekasihnya sejak aura gelap kekasihnya menghilang.

Seperti saat ini, Jungkook, Taehyung dan Jimin tengah memainkan ponselnya dikelas karna tak ada guru yang mengajar. Saat asik bermain game bersama, seorang siswa tiba-tiba meletakkan sekotak susu strawberry dan roti strawberry dimeja pemilik marga Kim itu.

“T-taehyung-ah, aku membelikan ini untukmu. Semoga kau menyukainya.”

Seorang namja tampan bernama Woojin yang memberikan Taehyung camilan itu.

Taehyung awalnya hanya diam namun karna teringat oleh perkataan Kakaknya dan juga Yoongi yang mengatakan bahwa dia harus mulai bersosialisasi lagi agar trauma dan gangguan mentalnya bisa sembuh, akhirnya Taehyung mencoba untuk tersenyum dan menerima roti dan susu itu.

“Terimakasih. Aku akan memakannya nanti.”

Lee Woojin yang mendapat senyuman dari Taehyung tentu saja merasa senang dan jantungnya berdetak makin kencang. Dia masih menatap wajah Taehyung dengan sorot mata penuh kekaguman hingga akhirnya suara Jungkook membuyarkan lamunannya.

“Ekhem. Bukankah tidak sopan memandangi kekasih orang selama itu, Woojin-ssi? Terimakasih karna sudah begitu baik pada kekasihku hingga membelikannya roti dan susu. Aku menghargai itu. Dan sepertinya urusanmu sudah selesai, bukan? Jadi bisakah kau kembali ke bangkumu karna aku dan kekasihku akan melanjutkan permainan kami.”

Jungkook memang tidak membentak bahkan nada bicaranya pun sangat lembut. Tapi entah kenapa Woojin merasa bahwa sorot mata Jungkook berkata lain. Tatapan matanya seolah tajam dan bisa menusuknya kapan saja. Jadi sebelum menimbulkan masalah lebih, Woojin pun akhirnya kembali ke bangkunya yang terletak paling depan.

Jimin hanya terkekeh saat melihat tatapan Jungkook yang terus mengikuti salah satu teman kelasnya itu.

“Kau bisa melubangi punggungnya jika terus menatapnya seperti itu, Jeon.” Ledek Jimin.

PSYCHOPATH VS SOCIOPATH (KOOKV)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang