Aku mencintainya, itu sederhana. Tapi satu yang membuatnya rumit, aku terlalu takut untuk menerima hal yang berakhir dengan sakit hati. Pun aku terlalu ragu dan justru berjalan mundur memberi peluang. Memberi kesempatan orang lain untuk ikut memilihnya juga, dan orang lain itu adalah dia, seseorang yang bahkan juga bingung akan pilihannya. Tapi satu yang harus kalian tahu, terkadang tanpa kita berterus terang mengenai sebuah pilihan, hati bahkan sudah menentukan pilihannya sendiri. Lebih cepat sebelum logika menyadarinya. Dan sejak saat itu kurasa aku sudah mulai jatuh cinta. Maka kuputuskan meski sepertinya telah terlambat, aku memilihmu. Aku memilihmu ~Cell Aku memilihnya ~Zza