Mahyra segera berlari, untungnya ia tak pergi jauh. Ia masuk ke dalam gedung, melewati koridor. Sial, kelasnya berada di lantai tiga. Ia menunggu dengan gelisah di depan lift, sampai lift terbuka ia segera masuk dan menekan tombol nomor 3. Ia panik, waktunya semakin berjalan, Tinnn Bunyi lift terbuka dengan cepat ia keluar, dan berbelok ke arah kanan menuju kelas paling ujung namun naas kembali menimpa dirinya. Ia menabrak sesuatu lebih tepatnya menambrak punggung seseorang yang membuatnya harus terjatuh tertimpa buku yang di bawah oleh orang tersebut. Orang itupun ikut terjatuh. "Shit, heh lo ngapain sih!" Mahyra tak memperdulikan apa yang dikatakan oleh orang tersebut. Ia masih mengusap bokongnya sekaligus kepalanya yang sakit karena terjatuh dan tertimpah buku. Kembali melirik jam, gawat dia terlambat setengah jam. Bisa mampus dirinya jika ketahuan mamanya. Ia berdiri, tanpa mengucapkan apapun, menghiraukan pria yang sudah mengumpat hebat kepadanya. Namun ia tak peduli, ia kembali berjalan dengan cepat sebab tak mampu berlari. "Cewek sinting" pria itu berteriak, pria yang tak bisa menghilangkan kekesalannya, akan memastikan ketika bertemu dengannya kembali, pria itu akan memberikan pelajaran untuknya . . "Semua pasti punya masalah bukan?". Kalau gak ada masalah dan hidup baik-baik saja, maka itu namanya bukan kehidupan. Begitupun hidup Mahyra, bagaimana dihadapkan dengan keluarga, pertemanan, cinta, bahkan sampai dirinya dengan TuhanNya. "Apakah Ia mampu melewati semuanya, atau malah menyerah?".
36 parts