Hilang,pergi lupakan. Ah!! Hidupku masih terus saja berjalan dengan tidak berarti. Menunggu, menangis dan termenung. Fase itu akan selalu terulang entah sampai kapan berakhirnya,aku sangat lelah~Hidden
💚 Happy reading 💚
Aku mengambil Hoodie hitam favorit ku kemudian memakai nya. Cuaca malam ini sangat dingin,eh ralat! lebih tepatnya ini masih sore menjelang malam.
Senja di atas sana memancarkan sinar orange yang indah bahkan sampai masuk melewati celah-celah jendela kamar ku. Aku membuka jendela kamar lebar-lebar.
Gerimis di luar sana dengan bau khas yang keluar saat tetes demi tetesan menyentuh tanah, sungguh sangat enak untuk di hirup oleh hidung.
Aku menatap ke atas sana,warna orange di langit yang awalnya biru membuat ku tersenyum tipis sangat tipis.
Ternyata bukan cuman hujan deras dengan terpaan angin malam yang bisa membuat ku merasakan perasaan aneh ini, tetapi sore ini juga sama,sama rasanya dengan menatap senja yang hampir redup itu.
Burung-burung terbang di atas sana sembari berkicau ria untuk kembali ke sangkar nya masing-masing.
Kicauan kebahagiaan untuk kembali ke rumah, andai aku bisa menjadi salah satu dari mereka. Tampak bebas tanpa pergumulan.
Seekor burung kecil yang terpisah dengan teman-temannya berterbangan tak tantu arah, tanpa kicauan, sendiri dengan langit yang hampir gelap.
Kupikir burung itu adalah aku di kehidupan nyata.
Dikelilingi oleh banyak orang-orang tapi aku selalu saja merasa sendiri.
Aku tersesat dengan jalan ku sendiri tanpa arah, dari hal itu aku tidak pernah belajar. Aku tahu itu menyakitkan tapi aku selalu saja mengulanginya.
Aku mengelus rambut pendek ku. Rasanya ada yang berbeda,semakin tipis dan lemah.
Bahkan kamar ini penuh dengan rambut yang tidak bisa bertahan dari akarnya. Aku tidak tahu sampai kapan ini akan berakhir,aku melakukan banyak cara tapi sama saja.
Hal yang bisa kulakukan hanya mengumpulkan setiap helaian dan menyimpannya di dalam kotak kecil.
Hingga tiba waktunya aku akan mengubur setiap helaian itu agar bertumbuh dengan baik lagi, begitu mitos yang ku dengar.
Aku meneguk segelas air hangat. Mendudukkan tubuh ku di atas kursi kayu yang sudah tua dan kusam.
Mengeluarkan semua isi dari laci meja belajar ku. Aku tersenyum tipis menatap tiga buku tua bersampul biru muda yang sudah terisi penuh dengan tulisan-tulisan indah dari seorang gadis yang tidak pernah bisa menjadi seperti yang di inginkan.
Tiga buku tebal itu sudah mulai kusam, sudah sepantasnya karena memang sudah sangat lama, kira-kira delapan tahun yang lalu.
Tahun pertama aku memulainya dan sekarang sudah buku yang ke empat, juga hampir penuh.
Wajar saja, aku menulis dan mengeluh setiap saat jadi aku akan menulis nya di sini.
Aku tidak pernah bercerita dengan siapapun,jika pernah itu pasti dengan diriku sendiri.
Membersihkan debu-debu di buku tua itu dan membuka setiap lembaran. Tidak ada yang berubah semuanya masih tentang luka, hanya sebuah ukiran dan tulisan tangan yang hampir sempurna hanya itu saja,tidak ada yang lain.
29 Juni 2013~Diasha
Aku mencintai keluarga ku, tapi itu dulu sekarang aku membenci mereka....
KAMU SEDANG MEMBACA
HIDDEN I (TAMAT)
Teen Fiction"Apa yang bisa dibanggakan darimu?" "Kau itu hanya anak pembawa sial. Kau itu hanya beban keluarga ini. Memangnya siapa yang mengharapkan kau lahir? Sejak dulu, kau selalu merusak kebahagiaan rumah ini." "Aku harap kau segera menghilang dari muka bu...