Bagian 1_ 10 Tahun yang lalu

7.8K 331 15
                                    

Saat mereka memilih untuk membenci  kehadiran ku, telah ku putuskan bahwa aku juga akan membenci mereka jauh lebih besar dari rasa benci mereka terhadapku~Hidden







Masa lalu____

"Bayar utang-utang mu!"

"Cih!!"Desis nya. "Bagaimana bisa kau menyekolahkan anak-anak mu dengan pekerjaan mu itu!! BAHKAN untuk makan saja keluarga mu masih kesulitan."

Aku menghentikan langkahku di balik pintu rumah yang terbuat dari kayu kala itu. Gadis tujuh tahun seakan mengerti dengan perbicangan mereka dan ia memilih untuk mendengar lebih banyak.

"Kau hanya bisa memorotin uang Ibu saja. Kurasa kau berhak mendapatkan ini. Sejak dulu kau malas bersekolah dan sangat pembangkang. Lihatlah sekarang,hidup mu benar-benar menyedihkan,kupikir anak-anak mu juga akan menyesal punya Ayah yang tidak tahu mencari nafkah seperti mu" Ia berucap dengan amat lantang.

Kupeluk erat boneka Teddy bear yang sudah sedikit lusuh. Entah kenapa aku menangis mendengar penuturan pedas dari mulut seorang wanita yang berstatus sebagai kakak kandung dari Ayah.

Mereka datang seakan menghakimi kehidupan kami.

Bahkan mendudukkan tubuhnya di tikar pandan rumah ku saja mereka tidak sudi. Mereka tetap berdiri di lantai yang berlapiskan tanah itu dengan sepatu yang bahkan tidak dilepas.

Kupikir sebagai orang dewasa tindakan itu tidak benar adanya.

Walau rumah ku memang beralaskan tanah,tapi kupikir tindakan itu tidak baik, apa salahnya menghargai? 

Keangkuhan tertanam di wajah mereka, mulai saat itu aku mulai mengerti.

"Harusnya kau bangun rumahmu sendiri bukan menumpang di rumah ini seperti ini!!" Runtuhnya kesal.

"Apa kau tidak malu? Tempat yang kau tinggali ini hanyalah gudang untuk persediaan beras jika hasil panen tiba." Tambah nya,ia menatap sekeliling lalu meludah.

"Tapi karena kau, Kami harus membangun gudang lagi" Suaranya semakin mengeras.

"Tidak apa kak, SETIDAKNYA gudang yang baru kita bangun untuk Ibu masih lebih baik dari tempat ini" Sambung seseorang yang ku tahu adalah kakak kedua dari Ayah.

Dua manusia yang paling merasa sempurna. Nada jengkel nan jumawa,bagi mereka mungkin sangat indah. Indahnya merendahkan hidup orang lain.

Papa memiliki lima kakak perempuan,satu adik perempuan dan satu Abang laki-laki. Papa merupakan anak laki-laki paling bungsu.

Nenek juga termasuk orang terpandang di kampung ini. Memiliki banyak harta yang berlipat ganda, tentu saja Nenek disegani banyak orang. Keluarga mereka termasuk keluarga besar yang di kagumi banyak orang.

Kakak-kakak dari Papa semuanya sukses dengan Pekerjaan yang mapan.

Mereka tinggal di kota dan jika libur panjang mereka akan pulang kampung.  Hal yang akan mengundang perkumpulan keluarga, satu hal yang sangat ku benci.

Suami-suami mereka juga termasuk orang yang berada. Pedoman bagi mereka untuk merendahkan hidup keluarganya yang miskin.

Tidak seperti Ayah ku. Seperti yang mereka katakan, Ayah itu orang yang sangat menyedihkan.

Dari semua saudara-saudara nya, hanya Ayahlah satu-satunya seorang Petani miskin yang hidup serba kekurangan.

Bahkan untuk rumah saja kami masih menumpang di gudang Nenek, seperti yang mereka bilang ini gudang.

"Jika kalian datang hanya untuk menghinaku lebih baik kalian pergi!" Suara Ayah membesar. Mengusir kedua kakak perempuannya yang semakin menjadi-jadi.

HIDDEN I (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang