Disaat aku mendapatkan nya aku kembali kehilangan...
Disaat aku menginginkan nya aku kembali tersungkur seolah hal itu bukan milik ku.....
Kenapa.....? kenapa dunia tidak bisa memberi ku bahagia tanpa harus merasakan tekanan~Hidden
💚Happy reading💚
"Ma..Pa... Shasha pulang......" Untuk pertama kalinya setelah aku kehilangan kata itu, untuk pertama kalinya lagi aku mengucap kata itu lagi.
Setelah aku berjanji akan melupakan hal itu, aku kembali melupakannya dengan mengucapkan kata itu lagi.
"Shasha pulang Ma...Pa" Teriak gadis kecil berumur tiga tahunan dengan Boneka panda yang sudah sedikit lusuh di tangan nya.
"Shasha.... Putri Papa udah pulang main nya? Ngapain aja dari tadi huh? Lupa pulang ke rumah?" Pria paruh baya itu membawa gadis itu ke dalam gendongannya.
"Shasha laper..... Shasha pulang deh" Gadis itu memeluk erat seorang yang sangat dia sayangi.
"Lain kali ga boleh pulang lama ya. Shasha kan baru sembuh, nanti kalau Shasha sakit Papa sama Mama jadi sedih"
"Maafin aku ya Pa" Senyum tipis gadis itu tak kunjung luntur.
"Janji sama Papa ya" Pria itu menjulurkan jari kelingkingnya. "Janji" Jawab gadis itu semangat.
Namun sekuat apapun aku berteriak tidak ada yang memberi jawaban. Rumah ini hampa bagai tak berpenghuni.
"Ma..Mama..."
"Papa..."
"Frey..."
"Kakak..."
"Kalian semua dimana? Kenapa lampu ga di nyalain? kan jadi gelap gini"
"Mama......" Teriakku terakhir kalinya namun tetap saja, tampaknya rumah ini memang tidak ada orang.
Kemana semua orang pergi? Padahal tadi pagi sebelum berangkat ke sekolah rumah ini masih sangat ramai. Mereka masih tidur pulas saat aku mulai mengayuh sepeda ku menjauhi pekarangan rumah.
Aku menarik nafas dalam-dalam berusaha menenangkan diri ku. Mungkin saja Mama dan Papa masih belum pulang dari ladang mengingat sebentar lagi musim panen akan segera tiba.
ChaCha? Ah mungkin saja dia sudah pulang lagi bersama dengan Bibi dan Tante tadi. Dan Frey? Biasanya anak itu sudah ada di teras rumah sembari menunggu ku.
Sepertinya aku kembali amnesia. Frey ku sudah berubah, Freyku tidak pernah lagi menunggu kedatangan ku.
Aku berjalan menuju saklar lampu, rumah yang gelap kembali terang benderang tanpa berpenghuni.
1 jam lamanya aku menunggu, langit sudah utuh menjadi gelap. Apa mereka semua meninggal ku? Kenapa mereka belum datang juga?
Untuk pertama kalinya aku menunggu kehadiran mereka, mencari mereka yang menghilang tapi aku tidak menemukannya.
Dan disaat aku bahkan tidak menginginkan mereka, mereka selalu saja datang.
Bolak-balik keluar rumah berharap mereka akan segera datang, tapi nihil. Entah kenapa aku menjadi sesedih ini, air mataku mengalir begitu saja.
"Ma..." Lirih ku kecil.
Kalian semua kemana? Kalian meninggalkanku?
Beberapa menit aku menunggu, aku lelah. Satu hal yang dapat ku pastikan, aku sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
HIDDEN I (TAMAT)
Teen Fiction"Apa yang bisa dibanggakan darimu?" "Kau itu hanya anak pembawa sial. Kau itu hanya beban keluarga ini. Memangnya siapa yang mengharapkan kau lahir? Sejak dulu, kau selalu merusak kebahagiaan rumah ini." "Aku harap kau segera menghilang dari muka bu...