Semakin hari semakin banyak yang kembali kepada sang pencipta,jika hari esok adalah giliran ku, maafkan aku~Hidden
⚰️Happy reading ⚰️
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Untuk pangeran kecilku...
Kakak kedua, Diasha^_^
Adik ku sayang....hari terakhir kita memang tidak seindah yang kita harapkan. Sebelum kakak mengatakan segala nya, Frey terlebih dahulu mengetahui segalanya.
Kakak ga mau ngomong panjang lebar,kakak cuman mau bilang semua itu ga benar sayang=_=
Saat pertama kali Frey menjauhi kakak, kakak sudah yakin ada sesuatu yang tidak beres. Ternyata batin kakak benar,Frey menjauhi kakak karena sebuah kesalahpahaman.
Frey tahu,kakak sedih banget. Yang sayang sama kakak cuman Frey dan Mama, tapi akhirnya Frey sama kayak mereka.
Tapi kakak tahu, itu bukan keinginan Frey kan? Kakak tahu Frey itu sayang banget sama kakak.
Kehadiran Frey adalah Anugerah. Tidak sedikitpun terlintas dibenak Kakak, untuk benci sama Frey.
Jujur, dulu kakak pernah berpikir setelah kehadiran Frey pasti kakak semakin di benci oleh keluarga. Tapi akhirnya kakak sadar, tanpa kehadiran Frey pun mereka sudah terlebih dahulu ga suka sama kakak:)
Tapi janji ga akan nakal ya:) jangan pernah lakuin hal yang sering kakak lakuin, itu ga baik sayang.
Frey harus tetap menjadi anak yang baik, dan hormat pada orang tua.
Frey harus raih cita-cita Frey setinggi langit. Frey harus jadi anak yang bisa di banggain sama Mama Papa.
Ikutin jejak kaki ChaCha, menjadi seorang anak yang bisa mengangkat derajat kedua orang tuanya. Janji ya sama kakak:)
Soalnya waktu kakak ga lama lagi. Apalagi jika surat ini udah sampai di tangan Frey.
Nanti di atas meja kakak ada sesuatu untuk Frey. Jangan lihat dari harga nya ya:) itu adalah hasil kerja keras kakak sendiri
hehe....;)
Cukup sekian aja,kakak ga mau ngomong lebih panjang lagi. Kakak capek, intinya Frey harus sukses.
Jaga Mama sama Papa ya, jangan buat mereka bersedih. Mereka adalah Malaikat untuk keluarga kita.
Selamat tinggal sayang.....
Kakak pamit
Love Frey (:)
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~Setelah membaca surat dari Diasha untuk nya,anak laki-laki itu hanya bisa diam tidak berkutik. Hatinya bagaikan langit yang mendung sekarang. Menghabiskan waktu lebih lama di kamar,dan keluar jika perlu saja.
Keadaan mulai normal, antara Ayah dan Ibu keduanya mulai bertegur sapa dalam pembicaraan yang singkat. Tapi hal itu sudah lebih cukup untuk kedua anak itu.
Piala dan piagam penghargaan yang disimpan di dalam laci oleh Diasha, sudah di pajang. Mereka hanya bisa tersenyum getir, tak kuasa menahan air mata.
Diasha adalah gadis hebat.
Ekspresi Ayah yang tidak dapat di gambarkan lagi. Pria yang pertama kali melihat piala itu,menangis dalam diam.
Gadis yang selalu ia sakiti telah mencapai suatu hal yang sangat berharga. Gadis itu hebat, tapi Tuhan lebih sayang padanya, sebelum bisa meraih lebih dari yang dia raih sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
HIDDEN I (TAMAT)
Teen Fiction"Apa yang bisa dibanggakan darimu?" "Kau itu hanya anak pembawa sial. Kau itu hanya beban keluarga ini. Memangnya siapa yang mengharapkan kau lahir? Sejak dulu, kau selalu merusak kebahagiaan rumah ini." "Aku harap kau segera menghilang dari muka bu...