bagian 42_The end

5.4K 189 58
                                    

Kini kisah ini berakhir. Terimakasih untuk segalanya, terimakasih untuk lukanya dan terimakasih untuk yang selalu ada. Anak kedua yang kian sengsara itu sudah berpulang dan berakhir bahagia, jadi berbahagia lah. Selamat tinggal~Hidden

               💚 Happy reading 💚



Lelaki dengan balutan jaket kulit yang sangat tebal, menghela nafas panjang. Mendudukkan tubuhnya di bawah pohon rindang favoritnya dulu,atau lebih tepatnya favorit gadis yang baru saja selesai ia kunjungi tadi.

Tidak.....
Dia tidak pergi begitu saja. Andai saja bisa mengulur waktu, dia Tidak ingin berada dalam posisi ini. Semuanya hanya sebuah kesalahan pahaman. Tapi apa yang bisa dia lakukan sekarang? Tidak ada lagi. Semua sudah selesai.

Jujur,dia juga sangat sedih. Niatnya untuk pamit yang sebenarnya sudah didahului oleh gadis yang ingin dia temui. Sebelum ada kata pamit dari nya, ternyata pamit sudah terlebih dahulu diberikan padanya.

Setelah membaca surat itu, bukan hanya sedih yang menimpa nya sekarang, tapi juga rasa bersalah, kehilangan dan hancur,semua bercampur aduk.

Sedikitpun tidak pernah terbayangkan olehnya, intinya sekarang dia telah pergi untuk selamanya.

"Kita harus segera berangkat sayang" Ucap seorang wanita yang masih sibuk dengan ponselnya.

Merasa wanita itu berbicara padanya ia binggung sekali.  Menghentikan kegiatannya dari menulis dan membolak-balik halaman buku tebal itu.

"Kenapa Ma? Bukan nya kita berangkat  bulan depan?" Tanya nya tidak percaya

"Waktunya di percepat sayang, kita ga punya waktu lagi, apalagi pendaftaran Universit__"

"Ma!!" Potong cowok itu sambil bangkit dari duduknya. Sang Mama sontak terkejut menatap nya sejenak, mengakhiri telepon nya dari seseorang di sebrang sana.

"Kamu kenapa huh? Bukan nya kamu senang Kita akan pindah ke Kanada? Kamu juga udah dapat Universitas impian kamu? Apalagi kita akan sege__"

"Yaudah! Mama sama Papa berangkat aja besok. Joy nyusul" Putus nya cepat

"Kamu ngomong apa huh?"

"Ma!! Joy belum ada persiapan sama sekali, dan ini.... ..Ahk!!" Ia sangat frustasi.

"Apa yang mau kamu persiapkan lagi huh? Barang-barang kamu sudah di susun sama Bibi, berkas-berkas juga sudah lengkap. Kita hanya perlu berangkat saja. Pokoknya Mama ga mau tahu, besok pagi kamu udah stay dan ki__"

"Terserah" Ucap nya kesal lalu pergi begitu saja. Menelusuri anak tangga menuju lantai dua meninggalkan Mama nya.

Sekarang dia menyesal, padahal hari ini dia mempunyai waktu luang tapi sepertinya sia-sia,tak akan sempat lagi jika ia memutuskan untuk bertemu dengan gadis itu.

Matahari sudah mulai terbenam.

Flashback......

Mendengar kabar kematian Diasha membuat Joy hancur. Semalam dia baru saja pulang dari Kanada sendirian. Rasa bersalah selalu menghantui nya.

Andai saja Diasha mempunyai ponsel mungkin dia bisa berbicara lebih banyak pada gadis itu dan menjelaskan segalanya.

Kalau dia tidak bisa lagi datang menemuinya. Gadis itu pasti akan berpikir bahwa dia seorang cowok pembohong yang membuat janji tetapi pergi begitu saja tanpa kabar.

Untung saja Ayahnya mengizinkan nya kembali ke Indonesia. Kesempatan itu tidak dia sia-siakan lagi. Tetapi sampai di Indonesia bukan ini yang dia inginkan.

HIDDEN I (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang