bagian 10_Waktu dan Aku

1.2K 118 1
                                    

Dunia terlalu sempurna untukku. Aku hanyalah butiran debu yang terlahir hanya sebagai pelengkap di dunia ini atau bahkan sebuah bahan candaan~Hidden

             💚  Happy reading 💚






Aku terbangun dari tidurku. Masih diposisi awal k.  Padahal ini masih jam 3 pagi, tidak biasanya aku terbangun jam-jam segini.

Aku bangkit dari dudukku menuju kasur. Membaluti selimut ke tubuhku,suhu udara pada musim ini terbilang sangat tidak bersahabat.

Aku berterima kasih kepada Tuhan kepalaku tidak sesakit tadi lagi. Aku tidak perlu memikirkan nasib ku lagi jika mengetahui aku sakit.

Aku memang membenci hidup ku tapi aku tidak mau sakit karena itu hanya akan menyiksa ku, tidak ada yang peduli padaku.

Ini yang kubenci. Saat mataku menolak untuk terpejam lagi,aku hanya akan mengingat kejadian-kejadian di dalam hidupku.

Andai saja kejadian dan kenangan dalam hidupku indah aku tidak akan seribet ini,Aku hanya perlu tersenyum dan bercerita pada dunia yang masih terlelap.

Kalian mau mendengarkan ku bercerita? Kisah sederhana sekitar 14 tahun yang lalu, kisah yang sampai sekarang masih ku ingat dan menolak untuk kulupakan.

Kamar ini adalah kenangan. Kenangan untuk ku dan seorang yang sangat kusayangi dulu,kakak.

Sejak aku kecil aku lebih nyaman tidur dengannya dan kamar ini adalah kamar kami berdua.

Walau kehidupan kami sekarang tidak sesusah dulu, tapi kisahnya tidak sehancur sekarang.

Aku dan kakak akan bermain sepanjang hari,dan di malam hari kami akan melanjutkan sebuah misi di kamar.

"Misi rumah peri" menjadikan selimut, bantal,dan  barang-barang yang ada di kamar sebagai bahan untuk rumah peri kami.

Kakak dan aku akan berkerja keras tanpa suara, karena jika Ibu mengetahui kalau kami belum juga tidur Ibu akan marah.

Kami akan begadang sepanjang malam,dan sulit di bangunkan di pagi hari, tapi hal itu sangat menyenangkan. Kalian tau? Kami bahkan tidak pernah ketahuan sama sekali dulu.

Tapi seiring berjalannya waktu, banyak yang berubah. Kakak tidak mau lagi membangun istana peri lagi dengan ku. Aku tidak tahu kenapa,intinya kakak berubah menjadi lebih dingin pada ku.

Aku akan membangun istana peri sendiri sejak itu. Sesekali aku melihat pada kakak tapi kakak sudah tertidur pulas.

Hingga pada akhirnya,aku berhenti dalam misi yang biasa aku lakukan sendiri. Aku mulai bosan dan bermain dengan diri ku sendiri.

Begitu juga dengan hubungan ku dan kakak. Kami semakin merenggang, dan bodoh nya aku dulu,aku hanya diam seakan tidak peduli.

Tidak mencari tau penyebab kakak menjauh dariku, atau bahkan untuk meminta maaf jika aku salah.

"Pergilah,menjauh dari ku!!" Ucapan dari kakak masih ku ingat jelas sampai sekarang.

Itu adalah kata-kata kebencian nya pada ku yang pertama kalinya. Dan sekarang,itu bahkan sangat biasa untuk Ku dan makanan sehari-hari yang bisa kudengar dari mulut nya.

Pada akhirnya kami pisah kamar. Rumah Ku yang dulu mempunyai dua kamar. Aku tidur sendiri dan kakak tidur bersama Ibu, kalau Ayah sudah biasa tidur di ruang tamu.

Lima tahun yang lalu, Ayah membangun rumah kami. Ayah mulai mendapat rejeki setelah kelahiran adik ku, hingga bisa membangun rumah kami menjadi lebih layak lagi.

HIDDEN I (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang