Berteman dengan diri sendiri. Curhat dan mengungkapkan segala nya pada diri sendiri. Aku belum bisa menerima orang baru, banyak yang datang tapi hanya akan memberi luka~Hidden.
💚 Happy reading 💚
"Kenapa kau memberi piring bekas mu pada Ibu ku? Apakah Ibuku harus makan dari bekas dan sisa makanan mu?" Aku bertanya pada Nenek. Tatapan Nenek mengungkapkan keterkejutan dengan ucapan ku barusan.
"Kau berbicara dengan ku? Aku ini Nek_"
"Kau bukan Nenek ku. Kau jahat,kau iblis, kau_"
Plak...
plak...
Plak....
Sejak kecil aku sudah terbiasa dengan tamparan. Bibi menamparku dengan sangat keras, tanpa ampun.
Semua keluarga berkumpul mengelilingi kami. Tatapan mereka penuh kebencian padaku.
Plak...
Satu tamparan yang paling keras dari Paman Ku. Begitu juga Tante yang menjambak rambutku kasar. Ibu tak bisa berhenti menangis, menarik tangan ku dari siksaan Tante, Paman dan para Bibi ku.
"Pukul aku sekeras mungkin!!" Ucap ku keras tanpa melawan sedikitpun. Setetes air mata pun tidak berhasil lolos dari manik hitam terang itu.
Saat itu Ayah tidak ada disini. Aku heran, saat Ayah ku ada, mereka semua akan bersikap manis pada Ibuku tapi saat Ayah pergi mereka semua menyiksa Ibu ku secara pelan-pelan. Aku menyadari itu.
Aku tidak habis pikir, bagaimana jika Ayah ku pergi lama atau mungkin tidak kembali lagi, kurasa mereka semua akan menyiksa aku dan keluargaku lebih dari ini.
Aku membenci orang kaya ini, kuharap jika suatu hari nanti aku ada dalam posisi mereka aku tidak akan bertindak seburuk itu.
Paman mendorong ku hingga terjatuh, begitu juga Ibu, wanita itu dengan sigap membawa ku ke dalam pelukannya.
"Maafkan Putri ku" Lirih Ibu.
Sepupu-sepupu ku yang lain hanya menatap kami ketakutan. Kalian tau! Sejak kejadian itu mereka semua menjauh dariku begitu juga dengan Kakak ku yang mulai membenci ku.
Kami baru saja baikan setelah kami beranjak dewasa seperti ini. Waktu kecil bermain dengan ku saja mereka tidak Sudi. Tapi kutahu mereka masih menyimpan dendam pada ku, mereka tidak bisa berbohong,aku ahli bahkan dalam tatapan mata.
"Bagaimana kau membesarkannya hah?? Kau tidak pernah mengajarkan anak ini sopan santun!!"
"Bawa dia pergi dari rumah ku, dia tidak boleh datang ke sini lagi, aku tidak Sudi walau hanya menatap wajahnya lagi" Sergah Nenek marah
"Tanpa kau suruh pun aku akan pergi dari rumah mu ini" Aku bangkit dari pangkuan Ibuku yang masih menunduk nangis. "Diasha"Ibu menarik tangan ku lagi
"Tidak Bu,aku akan bicara dengan nya" Ucap ku melepaskan tangan Ibuku.
"Kau pikir aku Sudi di rumah mu ini? Kalau bukan karena Ayah dan Ibu ku,aku juga tidak Sudi menginjakkan kakiku walau sebatas pagar rumah mu itu!!"
"KAU__"
Nenek menghentikan ucapan nya. Memegangi dadanya yang terasa sesak.
Plak....
"Apa yang kau katakan,ka_"
"Tampar lagi Paman tampar!! Tamparan mu tidak berarti apa-apa untuk ku"
KAMU SEDANG MEMBACA
HIDDEN I (TAMAT)
Teen Fiction"Apa yang bisa dibanggakan darimu?" "Kau itu hanya anak pembawa sial. Kau itu hanya beban keluarga ini. Memangnya siapa yang mengharapkan kau lahir? Sejak dulu, kau selalu merusak kebahagiaan rumah ini." "Aku harap kau segera menghilang dari muka bu...