"Apa..."Saat mereka melihat Kurona, ekspresi mereka langsung berubah pucat. Karena mereka baru saja sadar bahwa mereka membuat masalah dengan orang yang salah.
"Hah... Apa kalian tau hal yang paling kubenci setelah serangga? Itu adalah alkohol. Kenapa? Karena itu mudah terbakar dan menyebabkan aku sulit untuk menggunakan apiku."
Kurona mengangkat wajahnya dan menyamakan pandangannya dengan mereka, yang membuat kelima orang itu terkejut dan tanpa sadar mengambil satu langkah kebelakang.
"Dan juga karena tempat ini tidak cukup luas bagiku untuk menggunakan pedangku, aku hanya bisa menggunakan pisau disini."
Kurona mengangkat tangan kanannya yang memegang pisau lipat kedepan dadanya.
"Dan karena kalian sudah menghalangi jalan kami, sebaiknya kalian terima hukuman dariku."
"Hiiiii!" Sementara tiga orang lainnya masih membeku ditempat karena terkejut, dua lainnya mencoba untuk melarikan diri karena saking takutnya mereka menghadapi aura membunuh Kurona.
Namun naas, mereka....
"Tora, bekukan mereka berdua." Dengan nada dingin, Kurona memberi perintah pada Tora.
"Maaf, ini adalah perintah yang tak bisa kutolak. [Ice Binding]."
Sembari meminta maaf (palsu), Tora mengulurkan tangannya kedepan dan mengaktifkan sihir es miliknya. Seketika kaki kedua orang itu terjebak dalam bongkahan es.
"Apa! Sihir es!"
Aku menutup telingaku saat orang-orang yang didalam guild berteriak terkejut melihat sihir es milik Tora. Yah, sihir es memang langka, tapi perlukah kalian seberisik ini hanya karena ini?
"Kau! Beraninya kau!"
Melihat dua orang temannya yang dilakukan kakinya oleh Tora, dua orang lainnya tidak terima dan dengan terbawa amarah, mereka berusaha untuk menyerang Kurona.
"Kalian pikir kalian bisa mengalahkan ku hanya dengan kekuatan fisik murni?"
Kurona melangkah kesamping, menghindari satu orang yang menyerangnya menggunakan tangan kosong, lalu menendang orang itu di punggung (atau di tengkuknya, aku tidak terlalu memperhatikan). Karena hilang keseimbangan, orang itu jatuh, kearah kami bertiga.
"Wha-?!"
Melihat orang itu terlempar kearah kami, aku dan Tora melangkah kesamping untuk menghindarinya, namun Al yang dibelakang tidak sempat menghindar dan malah memukul dagu orang itu keatas menggunakan telapak tangannya. Menyebabkan orang itu kehilangan kesadaran dan jatuh terlentang kebelakang.
"Hei! Kalian berdua! Kenapa kalian tidak bilang kalau ada orang yang terlempar ke arahku!"
"Bukannya kau bisa melihatnya sendiri?" Aku menjawabnya dengan jawaban bodoh dengan wajah tanpa ekspresi.
"Mana bisa bodoh! Kalian menghalangi pandanganku! Terutama kau Tora!"
"Hah?!"
"Ah... Mereka berdua mulai lagi.... Aku akan sedikit menyingkir saja."
""Jangan bersikap ini seolah-olah tidak ada hubungannya denganmu Raven!!""
Melihat diriku yang menghela nafas sambil membuat ekspresi bosan, mereka berdua berteriak kesal. Entah kenapa melihat ekspresi kesal mereka malah membuatku sedikit terhibur.
Aku aku mengalihkan mukaku untuk menyembunyikan senyumku, dan melirik kearah Kurona yang saat itu juga melirik kearah kami.
Tak menyia-nyiakan momen itu, dua orang yang tersisa melemparkan pisau kearah kami.
![](https://img.wattpad.com/cover/184283235-288-k201157.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Isekai no kuroi tenshi ni naru
FantasySemua baik-baik saja sampai suatu hari sekolah tempatku belajar di bom oleh teroris dan semua orang yang berada di lantai dua tewas, termasuk diriku. Aku kira hidupku berakhir disana. Namun kenyataanya kematianku disana adalah awal dari perjalananku...