3. Pertemuan dengan Panther bersaudara

1.5K 157 5
                                    

Tanpa kusadari sebelumnya, aku telah memasang posisi menyerang dengan kaki kananku dibelakang dan kaki kiriku didepan.

Minotaur itu menerjang ke arahku lagi, namun kali ini aku telah siap, tidak panik seperti sebelumnya.

Monster itu mengangkat kapaknya keatas, lalu mengayunkannya ke arahku.

Aku menghindari serangannya dengan melompat kebelakang.

Segera setelah itu aku melihat sebuah kesempatan untuk menyerangnya, yaitu sesaat setelah dia menyerang.

Minotaur itupun berteriak, mungkin dia marah karena tidak bisa melukaiku sama sekali sampai saat ini.

Dia menerjangku lagi, namun kali ini dia berusaha untuk menangkapku menggunakan tangan kirinya.

Aku menunduk menhindari tangan besarnya itu.

Aku berhasil menghindari serangannya dan segera melompat kedepan.

Aku mendarat di kepala banteng itu dan mendorongnya kedepan sekuat tenaga.

Minotaur itu terdorong kebelakang oleh kakiku sementara aku masih melayang ditempat.

Dengan segera minotaur itu mendapatkan keseimbangannya yang hilang dan berteriak marah sekali lagi.

Tepat pada saat itu tiba-tiba muncul lingkaran sihir beberapa meter dari kami dan dari lingkaran sihir itu muncullah dua orang diatasnya (lebih tepat untuk menyebut mereka terjatuh).

"Cepat menyingkir dariku! Kau berat"

"Hidoi! Mengatai kakakmu sendiri berat!"

Untuk sesaat aku lengah saat aku melihat mereka berdua bertengkar.

"Hei kau! Awas!"

Saat mereka meneriaki ku, aku langsung tersadar dan kembali melihat kedepan.

"Shimatta!"

Sebuah batang pohon melayang tepat kearah ku.

Aku tidak bisa menghindar dan batang pohon itu menghantam tubuhku.

"Kahk!"

Aku menghantam pohon dibelakang ku dengan keras. Aku jatuh terduduk sambil menatap tajam ke arah minotaur itu.

"Pasti akan kubunuh kau"

Saat aku berpikir untuk berada dibelakang tubuh minotaur itu, secara tiba tiba aku telah berpindah dari tempatku ke belakang punggung minotaur itu.

Aku menyilangkan kedua dagger milikku di depan lehernya dan menarik mereka lagi sambil memotong urat nadi di leher minotaur itu.

Minotaur itu jatuh menghantam tanah dengan suara yang keras.

Aku tau seharusnya aku merasa mual melihat pemandangan ini karena ini kali pertama aku membunuh seekor monster, tapi entah mengapa rasanya seperti aku sudah pernah melakukannya bahkan rasanya aku telah terbiasa.

Aku menebas udara untuk menghilangkan darah yang ada pada dagger ku lalu aku memasukkan keduanya kembali ke dalam sarungnya.

"Matilah dan jangan bangkit lagi." Ucapku dengan dingin.

"Wow! Kau hebat sekali! Jarang jarang ada satu orang yang bisa membunuh seekor minotaur sendirian." Kata salah seorang dari mereka yang memiliki surai berwarna putih, atau perak? Entahlah, yang pasti dia memiliki mata merah dengan pupil hitam.

Mereka berjalan mendekati ku.

"Kenalkan, aku Shirota Panther, panggil saja aku Shiro." Ucapnya sambil mengulurkan tangannya padaku.

Awalnya aku sempat ragu untuk berjabat tangan dengannya, namun pada akhirnya aku memilih untuk menjabat tangannya.

"Kalau dia namanya Kurona Panther, dia kakak keduaku." Ucap Shiro sambil menatap gadis bersurai biru kehitaman di sebelah kanannya.

"Namaku Ravael Noah." Ucapku singkat.

Aku selesai berjabat tangan dengan Shiro dan kini dengan Kurona.

"Panggil saja aku Kurona."

"Baiklah Shiro, Kurona, kenapa kalian berdua disini?" Tanyaku pada mereka setelah melepas tanganku dari Kurona.

"Kami kemari untuk memastikan apakah benar bahwa malaikat hitam yang jahat telah kembali. Namun sepertinya kami salah." Jelas Kurona.

"Malaikat hitam?" Tanyaku tak mengerti sambil memiringkan kepalaku ke kanan.

"Itu adalah sebutan untuk ras mu Ravael." Jawab Shiro tertawa tak percaya. "Apa kau benar benar tidak tahu?"

===========================

Yo Author disini nya~!

Maaf kalo gaya bahasanya kadang kadang berubah... maklum autor masih newbie...

Dan maaf kalo selama ini ceritanya pendek... itu karena author sering kehabisan ide ditengah jalan...

Gomenasai nya~...

Selain itu...

Selamat menunaikan ibadah puasa buat yang menjalankan.

Author disini juga puasa jadi author tau penderitaan kalian...
(Info gak penting)

Jaa mattane nya~!

Isekai no kuroi tenshi ni naruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang