Setelah setengah jam berjalan, akhirnya kami sampai di kota. Dan ketika kami kembali ke guild, kami langsung diminta untuk menemui guild master di ruangannya.
Saat pertama kali memasuki ruangan, kesan pertamaku adalah ruangan ini begitu rapi. Dengan rak buku sisi kiri dan kanan serta sebuah meja kerja ditengah sisi yang lain yang berada lurus didepan pintu masuk.
"Pertama-tama aku ucapkan selamat telah lulus ujian dan mendapatkan rank D. Ini pertama kalinya ada dua kelompok yang mendapat rank D ditempat pertama."
Guild master, seorang pria Elf dengan rambut sepinggang, berdiri dibalik meja kerjanya, menyambut kami dan mempersilahkan kami duduk di sofa yang ditata melingkari sebuah meja yang tak jauh dari meja kerjanya.
"Apa sebelumnya ada kelompok yang mendapat rank D di ujian masuk?" Ketua kelompok keenam itu bergumam, dan guild master mendengarnya.
"Daripada menyebut mereka kelompok, lebih tepat untuk menyebut mereka duo. Mereka berdua adalah orang pertama yang mendapat rank D saat ujian masuk, dan kalian adalah yang kedua." Saat mengatakan itu, guild master membuat ekspresi nostalgia dengan satu tangan di dagunya.
"Ano... Guild master..."
"Ah, ya, aku sampai lupa memperkenalkan diri. Namaku Falandar Whitelock, Ketua dari guild kota Verda. Dan alasanku sampai memanggil kalian kemari adalah karena aku tertarik dengan kelompok kalian, 'Pahlawan Dunia Lain'."
"Lalu apa hubungannya dengan kami?" Pertanyaan itu meluncur begitu saja dari mulutku. Saat itu aku sadar akan sesuatu. Dia tau tentang kami, lebih dari orang lain.
"Tentu saja ada, jika bicara tentang dunia lain, itu termasuk 'Returner' sepertimu."
—————
??? POV
Returner, aku pernah mendengar hal itu sebelumnya dari sensei ku, lebih tepatnya sensei dipanggil dengan sebutan itu.
"Bagaimana anda tau soal itu?" Anak yang memperkenalkan diri sebagai Raven itu terlihat terkejut. "Padahal aku baru mengetahuinya beberapa hari yang lalu..."
"Tentu saja aku tau, itu jelas-jelas tertulis didalam kolom title yang terdapat didalam kolom statusmu."
"Apa..." Dia, Raven kehabisan kata-kata.
Returner, itu adalah istilah untuk orang dunia ini yang pernah bereinkarnasi atau pergi ke dunia lain dan berhasil kembali ke dunia ini. (Intinya berhasil pulang setelah melintasi dunia lain).
"Skill [Analyze] kah? Dan itu pastinya lebih tinggi dari rank B..."
"Kau ternyata punya mata yang tajam ya, Tuan Putri. Tapi kau salah akan satu hal, yang memiliki skill langka itu bukankah aku, melainkan adikku."
Aku tak paham kenapa guild master memanggil Kuro-san dengan sebutan Tuan Putri, dan aku tak berpikir untuk mencari tau.
Saat guild master, Falandar-sama bilang bahwa yang memiliki skill itu adalah adiknya, terdengar suara pintu dibelakang kami terbuka.
"Jeez, kau masih saja melakukan hobi buruk mu mem-bully para petualang baru." Seorang Elf yang agak mirip dengan guild master masuk ke ruangan.
"Aku tak membully mereka!."
"Percuma saja kau mengelak, karena buktinya jelas terlihat didepan mata." Dia melihat kearah kelompok Kuro-san yang sedang dalam mode siaga (keempat empatnya) dan menghela nafas sebelum melanjutkan ucapannya.
"Hah... Bisakah kau berhenti melakukan hal kekanak-kanakanmu itu. Kau selalu saja membuatku menyelesaikan kekacauan yang kau buat. Itu sangat merepotkan, kakak tau."
Mendengar omelan pria yang baru masuk (tanpa izin) ini, guild master hanya memasang ekspresi bermasalah tanpa terlihat tanda-tanda akan berhenti.
"Kau... Bukannya kau pemimpin kelompok keempat yang mengikuti ujian bersama kami?" (Shiro)
"Ah, kau ternyata mengenaliku ya." Pria itu berjalan ke sisi guild master.
"Perkenalkan sekali lagi, aku adalah petualang yang disewa oleh guild untuk mendampingi (mengawasi) jalannya ujian. Petualang Rank A, Rolander Whitelock."
"Baiklah, bagaimana kalau kita hentikan basa-basi ini dan menuju ke inti dari pertemuan ini?"
Bukankah kau sendiri yang memulai basa-basi ini! Atau protes yang semacam itulah yang terpancar dari mata Rolander-san. Falandar-sama memasang ekspresi serius dan mulai berbicara kepada (kelompok) kami.
"Kemarin, kami barusaja menerima pesan dari Pangeran Ian untuk kalian. Ia menyampaikan pesan bahwa dalam satu bulan kedepan kalian berenam dan anak-anak lain yang ikut dalam pemanggilan pahlawan akan menghadiri sebuah akademi untuk melatih seni bertarung kalian.
Disana selain seni bertarung dan pengetahuan tentang dunia ini, kalian juga bisa mendapat pelatihan sihir yang lebih baik daripada yang diajarkan para ksatria."
Pembicaraan serius berlangsung beberapa saat. Dan saat itu selesai, suasana tenang kembali dan kelompok kami undur diri dari ruangan. Namun kelompok Kuro-san masih tinggal.
"Tunggu, Hero-sama." Sebelum kami keluar ruangan, Raven-san memanggil ketua kami.
"Bolehkah aku mengetahui namamu?"
"Aku Alda, Aldanoah Rama. Bisakah aku tau namamu juga?"
Rama memperkenalkan diri. Aku tak tau mengapa ia memperkenalkan diri sebagai Alda, biasanya dia tak suka memanggil dirinya dengan nama depannya.
"Namaku Ravenell, sebuah kehormatan bagiku untuk dikenal oleh Hero-sama" Dia membungkuk layaknya seorang bangsawan dalam manga ketika dia memperkenalkan dirinya.
Kukira awalnya namanya itu berasal dari bahasa Inggris dari burung berbulu hitam, gagak. Ternyata aku salah.
"Hei Keito, ada apa?"
"Ah, tidak. Bukan apa-apa." Mendengar Alda memanggil namaku, aku langsung tersadar dari lamunanku dan menyimpannya disudut pikiranku.
Ah! Aku lupa untuk memeriksa status mereka menggunakan skill [Analyze] ku! Ya sudahlah, lain kali saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Isekai no kuroi tenshi ni naru
FantasySemua baik-baik saja sampai suatu hari sekolah tempatku belajar di bom oleh teroris dan semua orang yang berada di lantai dua tewas, termasuk diriku. Aku kira hidupku berakhir disana. Namun kenyataanya kematianku disana adalah awal dari perjalananku...