Dua hari berlalu setelah Ravael menerima surat dari Derry si rubah biru, dan selama itu hanya terjadi beberapa serangan kecil terhadap rombongan pedagang itu.Tidak ada satupun penyerangan yang dilakukan oleh manusia (bandit).
"Entah mengapa aku merasa ada yang tidak benar disini."
"Apa maksudmu nee-san?" Shiro bertanya mendengar apa yang diungkapkan Kurona.
"Tora, kau tau kan tentang rumor tentang adanya kelompok bandit yang muncul di rute ini? Kali ini tidak ada satupun penyerangan terhadap kita."
"Bukankah itu wajar jika mereka takut pada kelompok ini? Mengingat kita memiliki banyak petualang disini, bahkan ada satu petualang rank B."
Kurona menjawab pertanyaan Shiro, namun nampaknya Shiro belum paham tentang apa yang dimaksud Kurona.
"Kurona-san benar. Itu tidak wajar. Kita tidak menemukan satupun disepanjang perjalanan ini. Bahkan aku dengan kemampuan [Sharp Hearing] milikku tidak menemukan satupun tanda keberadaan mereka."
Ravael yang sedang duduk di batang pohon tumbang disamping mereka berdua ikut menanggapi, mengikuti obrolan mereka.
"Mungkin mereka sudah pergi? Karena mereka tahu rumor tentang mereka sudah menyebar luas?"
"Itu mungkin saja, namun sulit bagiku membayangkan mereka meninggalkan rute yang begitu menguntungkan bagi mereka ini."
"Rael benar. Namun ada kemungkinan lain yang terjadi pada mereka."
"Kemungkinan apa nee-san?"
"Mereka telah dibantai."
"Benar..."
Saat ketiga orang itu terdiam setelah mendengar kemungkinan yang diutarakan oleh Kurona, anggota mereka yang lain muncul setelah pergi entah dari mana.
"Kenapa kalian murung begitu?"
"Bukan apa-apa Silver."
"Kami hanya sedang membahas tentang bandit."
"Apakah ada bandit yang menyerang selama aku pergi?!" Mendengar kata bandit, ekspresi Alfaro berubah.
"Tidak, tidak, tidak. Nee-san hanya merasa aneh karena tidak ada satupun bandit yang muncul dan menyerang."
"Ya. Bahkan aku tidak menangkap satupun suara dari pergerakan yang mencurigakan."
Mendengar itu, sekali lagi Al terkejut, namun dengan alasan yang sama sekali berbeda dari sebelumnya.
"M-mungkin mereka sudah dibantai habis oleh seseorang atau orang bayaran?"
Al mengatakan itu dengan ekspresi canggung diwajahnya, namun tak satupun temannya yang menyadari alasan kenapa dia begitu.
"Aku baru saja mengatakannya. Tapi aku tidak memikirkan tentang kemungkinan bahwa ada seseorang yang mungkin menghancurkan sekelompok besar orang sendirian. Darimana kau mendapatkan pemikiran seperti itu Al?"
"Ah? Ahahaha... Itu hanya terlintas begitu saja di kepalaku. Ahaha..." Al menjawab pertanyaan Kurona sambil tertawa canggung beberapa kali.
Semua orang yang disana tidak tahu, bahwa pada malam itu, Alfaro baru saja melihat bagaimana kelompok bandit dengan anggota 100 orang dihancurkan.
Mereka diserang oleh dua - atau lebih tepatnya satu - orang di persembunyian mereka dan Alfaro melihat keseluruhan adegan dimana mereka dibantai.
Dimulai dari bagian dimana orang itu menampakkan diri dan menantang mereka, adegan dimana para anggota kelompok itu kehilangan kepala mereka, dan diakhiri dengan ketua kelompok yang disiksa sampai mati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Isekai no kuroi tenshi ni naru
FantasiSemua baik-baik saja sampai suatu hari sekolah tempatku belajar di bom oleh teroris dan semua orang yang berada di lantai dua tewas, termasuk diriku. Aku kira hidupku berakhir disana. Namun kenyataanya kematianku disana adalah awal dari perjalananku...