Aku merasa ada yang aneh dengan hutan ini. Tempat ini terlalu tenang.
Ngomong ngomong setelah aku selesai berganti pakaian, aku mengambil cermin persegi yang ada dalam kotak kayu itu.
Cermin itu memiliki panjang dan lebar hampir sama dengan panjang dan lebar kotak kayu itu.
"Apa ini.... AKU?"
Yang ku ingat sebelumnya aku memiliki rambut pendek berwarna hitam dengan mata hitam. Namun yang kulihat dalam cermin berbeda.
Sekarang aku memiliki rambut berwarna ungu gelap dengan poni yang menutupi sisi kanan wajahku.
Warna mataku juga berubah,berwarna ungu keputihan dengan bentuk pupil yang aneh. Garis oval dengan garis vertikal dan harizontal didalamnya.
"Ah sudahlah."
Aku memeriksa kotak kayu itu sekali lagi dan kali ini aku menemukan sebuah tas pinggang berbentuk seperti persegi panjang dengan sebuah syal hitam yang membungkus sesuatu.
Aku mengangkat syal itu dan membuka lilitannya. Setelah aku melepasnya, barulah kusadari bahwa syal itu sangat panjang, bahkan melebihi panjang tubuhku.
"Headphone?"
Itulah benda yang kutemukan dalam lilitan syal itu. Tanpa pikir panjang aku langsung memakai headphone tersebut di kepalaku.
"Apa-apaan ini!"
Saat aku memakai headphone itu dikepalaku, aku bisa mendengar segala sesuatu dalam radius satu kilometer dariku.
"Kurasa ini akan sangat membantu. Andai saja aku bisa melihat dengan radius yang lebih luas..."
Saat aku mengatakan itu, tiba-tiba sesuatu masuk dalam area pendengaranku. 700 meter dari tempatku berdiri.
Suara langkah kaki manusia, tidak, makhluk ini lebih besar dari manusia.
Dan saat ini makhluk itu berlari kearah dimana aku berdiri saat ini!
"Sialan! Aku harus pergi darisini secepatnya!"
Aku langsung mengambil tas dalam kotak itu dan memasukkan syal hitam panjang yang sedari tadi kupegang. Aku juga memasukkan perban yang kutemukan tadi kedalamnya.
Aku memakai tas pinggang yang sebesar buku paket pelajaranku di balik jubahku agar tidak terlihat dari luar.
"Sial! Dia lebih cepat dari dugaanku! Jaraknya tinggal 300 meter lagi sampai makhluk itu mencapaiku! Apa yang harus kulakukan!?"
Aku tau mustahil bagiku untuk lari darinya saat ini apalagi untuk melawannya.
Tiba-tiba sebuah ide muncul entah dari mana di kepalaku.
"Terbang!"
Tanpa pikir panjang aku mengepakkan sayapku dan terbang keatas dahan pohon didekatku.
Aku berjongkok di dahan pohon sambil mengamati daratan dibawahku.
Tak berselang lama seekor makhluk besar dengan tubuh mirip manusia dengan kepala banteng muncul dan berhenti ditempat ku berdiri tadi.
"Minotaur." Ucapku setengah berbisik.
Minotaur itu menengok ke kanan dan kiri, seperti sedang mencari sesuatu.
"Apa dia sedang mencariku? Ahh... itu tidak mungkin, ia tidak sempat melihatku. Itu.... benar-benar tidak mungkin kan?"
"ROAAAARR." Tiba-tiba minotaur itu berteriak dan menyeruduk pohon didepannya. Pohon tempatku berdiri sekarang.
"Ap-"
Aku sempat kehilangan keseimbangan tubuhku dan hampir saja jatuh, namun untungnya aku sempat meraih cabang pohon di depanku.
"Fiuh.... untung saja aku tidak jatuh."
Tepat setelah aku mengatakannya, minotaur itu kembali menyeruduk.
Kali ini cabang pohon yang kucengkram patah, aku benar-benar kehilangan keseimbanganku dan aku terjatuh kebelakang.
Aku tidak sempat membuka sayapku dan mendarat di semak belukar dengan posisi terduduk.
"Argh! Sialan!"
Minotaur itu meraih kapak yang ada di punggungnya dengan tangan kanannya.
Ia berlari ke arahku dan mengayunkan kapaknya untuk menyerangku.
Untuk menghindarinya aku berguling ke kiri dan segera melompat keluar dari semak.
Setelah itu aku melompat beberapa langkah kebelakang untuk menjaga jarak.
"Bagaimana caraku untuk membunuh makhluk jelek ini?"
Tanpa sadar aku meraih kedua dagger yang ada di pinggangku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Isekai no kuroi tenshi ni naru
FantasySemua baik-baik saja sampai suatu hari sekolah tempatku belajar di bom oleh teroris dan semua orang yang berada di lantai dua tewas, termasuk diriku. Aku kira hidupku berakhir disana. Namun kenyataanya kematianku disana adalah awal dari perjalananku...