32. Cursed Child

65 12 1
                                    


"Tentu. Kami mengizinkan."

Sialan. Aku benci ini. Ini tidak akan berakhir tanpa menarik perhatian. Banyak perhatian.

[[Alfaro P.O.V]]

Setelah mengajukan usulan itu, Estora melanjutkan langkahnya dan mengulurkan tangannya ke kristal dan seketika kristal transparan itu membeku. Semua orang terkejut dan sebagian iri.

"Kalian semua terkejut hanya karena kristalnya beku? Itu tidak seberapa." Noah yang sedari awal diam angkat bicara, membuat beberapa orang terkejut. "Kalian belum melihat apa yang ada dipanel itu."

Apa yang dia maksud adalah panel disamping bola kristal yang memiliki fungsi menunjukkan status tambahan ataupun status negatif yang dimiliki seseorang. Panel itu awalnya digunakan untuk mencegah kecurangan dimana partisipan menggunakan item atau sihir penguat (enchanted items or enchantment magic), namun sepertinya panel itu mendapat fungsi baru sekarang.

Mendengar ucapan Noah, para pengawas mengalihkan perhatian mereka dari kristal ke Noah lalu ke panel. Dan benar saja, setelah mereka melihat panel itu, satu orang dari mereka yang kuyakin wanita itu adalah black magician, wajahnya berubah pucat.

"Tidak mungkin..." Dia berdiri dari kursinya dan menatap mata Estora, yang menatap panel didepannya dengan ekspresi gelap.

"Ada apa?" Seorang pengawas yang nampaknya seorang ksatria terlihat tidak mengerti.

"Di-dia ... Dia dikutuk... Anak ini dikutuk sejak dia masih berusia sembilan tahun... Dan itu kutukan yang mustahil untuk dihilangkan."

"Dikutuk? Jadi bukankah lebih baik kalau kita menggagalkan dia saja bukan? Lebih baik daripada berurusan dengan anak terkutuk." Pengawas ksatria itu melihat kearah Estora dengan ekspresi sombong. Namun sebelum dia sempat berbicara lebih banyak, aku memotong.

"Heh, tak kusangka ada orang yang lebih bodoh dari orang yang tak bisa berhitung dengan benar disini."

"Apa katamu! Hei aku pengawas disini, aku berhak untuk menggagalkan mu disini."

"Aku mengatakan itu karena kau bodoh. Apa kau tidak membaca apa yang tertera disana? Itu [Curse of Oblivion], tidak memberi efek negatif kepada siapapun selain sang pemegang.

Dan juga, tidak mungkin bagimu untuk menggagalkan ku dalam ujian ini." Kali ini giliran aku yang memasang ekspresi sombong.

"Kau tau kenapa?" Aku berjalan ke sisi Estora Sementara dia menarik tangannya dari kristal dan mengambil beberapa langkah mundur.

"Ini adalah test bakat sihir, dan ksatria yang tidak bisa menggunakan sihir tingkat menengah sepertimu tidak seharusnya disini. Oh! Aku tahu! Kau pasti menggunakan koneksi pribadi milik mu, ya kan? Kalau tidak mana mungkin orang tanpa bakat sepertimu memiliki posisi yang cukup tinggi di akademi ini." Yup, yes, I got on his nerves.

"Apa?!!"

"Dan selain itu..." Aku menggantung kata-kataku beberapa detik. Saat itulah aku memutuskan bahwa menyamar menjadi manusia itu sia-sia. Aku membiarkan telinga dan ekorku muncul.

"Karena kami terlalu berharga untuk dibuang begitu saja." Aku mengulurkan tanganku ke kristal didepanku, menyeringai sementara kristal itu menunjukkan bahwa aku memiliki bakat sihir tanah dan cahaya.

Aku menarik tanganku dan mundur beberapa langkah. Aku bisa melihat wajah ksatria itu memerah kesal sementara pengawas lainnya terkejut.

"Bagaimana..." "Ras serigala..." "Serigala perak!" "Dia punya sihir cahaya..." "Ini pertama kalinya...!"

I could hear their loud whispering under their breath.

Yah, memang langka sih ras serigala memiliki sihir cahaya, apalagi ras serigala perak. Bahkan ada yang percaya bahwa mustahil bagi serigala perak itu mustahil memiliki sihir cahaya. Dan melihat satu muncul tepat didepan mata memang sebuah kejutan.

Tapi yang kumiliki ini tak sebanding dengan yang dimiliki Noah.

"Oh, kalian terkejut hanya karena sihir cahaya milik Allen?" "Hey!"

Estora menempatkan tangan kanannya disisi atas kepalanya, dimana telinga atasnya seharusnya berada.

"Rave, could you?" Estora melirik dari bahunya. Aku kembali ke persona milikku.

"Oh! Noah! Tunjukkan pada mereka betapa naifnya orang ini!" Aku menunjuk ksatria dibelakang itu dari bahuku.

"*Sigh* Sudah berapa kali kubilang jangan memanggilku dengan nama belakangku." Noah menjawab dengan tenang.

Dia berjalan kearah kami. Dan berbeda dari Estora yang memiliki aura yang terkesan dingin dan tidak dapat diraih ataupun aura milikku yang terkesan bebas dan percaya diri, Noah memiliki aura elegan dan tenang.

Namun itu hanya dipermukaan dan apa yang kami berikan. Mereka tidak perlu tahu apa yang tersembunyi dibalik permukaan sungai besar terdapat arus deras dibawahnya...

Yup. I'm thinking too much.

Kembali ke Noah.

Dia berhenti didepan meja dimana kristal itu ditempatkan. Mengambil nafas panjang (yang aku tahu dari pergerakan bahunya, kurasa untuk menenangkan dirinya), sebelum mengulurkan tangannya.

Kristal itu awalnya mengeluarkan cahaya hijau, sebelum mengeluarkan cahaya putih. Dan jika itu saja sudah membuat mereka terkejut, maka yang selanjutnya terjadi adalah shock.

Cahaya berwarna ungu gelap muncul, yang menandakan potensi akan sihir hitam (Black Magic) ataupun sihir gelap (Dark Magic).

Dan akhirnya ekspresi takut terlukis diwajah ksatria sombong itu. Yah, meskipun aku yakin kami sudah membuat semua juri trauma.

Wajar sih, melihat hal yang mustahil terjadi malah terjadi tepat didepan mata itu sebuah pengalaman. Tidak mungkin bagi seseorang yang memiliki sihir cahaya bisa memiliki/mempelajari sihir hitam.

Kedua sihir itu merupakan sihir istimewa yang saling bertolak belakang.

Namun itu untuk orang pada umumnya.

Dan Noah?

Hmph, itu tidak berlaku!

"Siapa kau? Bagaimana..." Salah seorang pengawas mengatakan sesuatu, namun segera dipotong oleh Estora.

"Bagaimana kalau sekarang kami menunjukkan sihir kami? Aku tidak memiliki waktu seharian untuk berada disini." Saat Estora mengatakan itu, dia terlihat seperti seseorang yang berhati dingin.

"Aku juga."

"Bagaimana kalau sekalian latih tanding?" (Noah)

"Itu ide bagus Rave, tapi juga buruk mengingat bagaimana kondisi tempat terakhir kali kita melakukannya berakhir." (Estora)

"Ugh... Tidak ada latih tanding. Aku tidak ingin kalian berdua merusak tempat ini dengan sihir destruktif kalian."

"Aku hanya menggunakan sihir proyektil terakhir kali. Shiro lah yang membekukan tempat itu."  (Noah)

"Dan aku akan membekukan tempat ini juga." Estora mengatakannya seolah-olah dia akan benar-benar melakukannya, membuat orang-orang pucat.

""Oi!/Hei!""

"Okay, okay. Aku tidak akan membekukan tempat ini. Jadi, bagaimana?"

"Sihir proyektil?" Noah mengusulkan.

"Tentu. Sihir dasar saja." Aku mengatakan itu sambil menatap serius mereka berdua. So they won't use a multiple advanced magic.

The two of them just had a large mana pool and almost zero concern.

Tanpa mempedulikan para pengawas, kami berbalik menghadap target dan menembakkan sihir kami.

"[Wind Bullet]"
"[Ice Shards]"
"[Light Ball]"

Dan begitulah bagaimana tiga target yang terbuat dari sihir tanah yang dilapisi sihir penguat bisa hampir memiliki lubang ditengahnya.

____________

Published 8 OCT 2022


I forgot about this

Isekai no kuroi tenshi ni naruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang