Shiro's POV"Jangan tanya aku, aku tak tau." Rave menjawab acuh tak acuh.
Yah aku kesal dibuatnya.
Aku melihat Alfaro berjalan kearah kami dari balik pundak Rave, tapi sepertinya dia tidak sadar.
Aku tetap diam meski aku tau pikiran Rave sedang tidak hadir dan Al tidak sadar bahwa Rave tidak menyadari kehadirannya.
Aku hanya tersenyum membayangkan apa yang akan terjadi segera.
"Apa yang kalian bicarakan?"
"⍙⊑⏃⏁ ⏁⊑⟒ ⎎⎍☊☍-! Al!!!"
"Pffft-"
Dengan Al yang tiba-tiba berbicara tepat dibelakang telinganya, Rave spontan berbalik. Aku menahan tawa melihatn sayap Rave yang mengembang dalam mode defensif.
Dia seperti kucing yang terkejut melihat timun yang tiba-tiba muncul dibelakangnya.
"Huh?! Apa salahku?"
Aku mencoba agar tidak tertawa, namun melihat Al dengan ekspresi bodohnya membuatku hilang kontrol.
"Hahahaha!"
"☍⏃⎍ ⋔⟒⋏☌⟒⟊⎍⏁☍⏃⋏☍⎍, ⎅⏃⌇⏃⍀ ⏚⍜⎅⍜⊑! ⋔⟒⋔⏃⋏☌ ☍⟒⋏⏃⌿⏃ ⌰⏃☌⟟?!"
Ah, Rave lupa bahasa umum manusia lagi. Aku tidak tau apa yang dia katakan, tapi matanya menatap Al seperti mengatainya bodoh.
"Hei, Rave?"
"Ugh, ⏃⎅⏃ ⏃⌿⏃?
"Kami tidak mengerti apa yang kau katakan."
Mendengar apa yang kukatakan, Rave berhenti berbicara sejenak. Menyadari bahwa dia tidak menggunakan bahasa universal, dia memalingkan muka dari kami.
"Ehm, lupakan."
Aku bisa melihat telinganya agak memerah. He's embarrassed. Aku menahan tawa melihat tingkahnya yang terlalu lucu untuk usianya.
"Nah... Al, darimana saja kau?" Aku memutuskan untuk menanyai Al.
"Aku melihat hasil ujian kita. Kau tau, kau dan Noah mendapat posisi kedua dan ketiga teratas di ujian tulis dengan perbedaan dua poin dari pemegang posisi pertama."
"Bagus, aku bukan yang pertama."
Aku mendengar bisikan Rave pada dirinya sendiri. Dan aku mengabaikannya.
"Bagaimana denganmu?"
"Aku posisi kesepuluh tentu saja. Aku bukan kalian." Heh, kesepuluh dari dua ratus siswa itu bagus juga.
"Hasil akhirnya?" Rave bertanya sambil masih memalingkan muka.
"Kita bertiga lulus dan diterima. Meski aku mendengar beberapa rumor sebelumnya."
Melihat aku dan Rave tertarik, Al melanjutkan kata-katanya.
"Sepertinya orang itu berusaha menggagalkan bukan hanya kau Tora, tapi kita bertiga sekaligus dengan alasan kita tidak menghadiri ujian yang dipegangnya, namun usahanya gagal."
"Tunggu, kita bertiga? Bukankah Rave tidak memiliki masalah dengannya?"
Aku tau kesatria korup itu berusaha menggagalkan ku sejak hari pertama. Dan melihat Al yang membelaku, itu juga wajar baginya untuk menargetkan Al. Tapi Rave? Dia tidak melakukan apapun yang berlawanan dengannya.
"Soal itu sepertinya orang itu menganggap eksistensi Noah itu tidak wajar dan tidak seharusnya ada, namun usahanya sia-sia. Kepala sekolah menolak usulannya untuk menggagalkan Noah dan menunjukkannya hasil ujian tulisnya yang kesemuanya memiliki nilai 98%."
"Omong kosong."
Aku dan Al melihat kearah Rave yang memiliki ekspresi gelap.
"Tidak seharusnya ada? Memang benar eksistensi ku tidak wajar, tapi bukan berarti Dark Angel tidak seharusnya ada. Malahan eksistensinya lah yang seharusnya tidak ada."
"Apa maksudmu Rave?" Aku tidak paham kemana arah bicaranya.
Rave mengangkat wajahnya dan melihat kearah Alfa.
"Al, aku yakin sekarang kau sudah tau tentang 'White Demon' kan?"
Aku melihat Al mengangguk. Ekspresinya datar, berbeda dengan sebelumnya (biasanya) yang ekspresif.
"Well, that demon memberitahu ku bahwa manusia itu memiliki aura berbeda dari manusia lainnya. Hell, dia tidak seperti makhluk apapun yang secara natural muncul."
"Maksudmu Rave? Dia bukan manusia?"
Aku tidak tau apa atau siapa 'White Demon' yang mereka bicarakan. Aku ingin menanyainya, namun aku memilih menahan diri. Aku merasa ini bukan saat yang tepat.
"Dia manusia, Shiro. Namun disaat yang sama dia juga bukan.
Dia bukan berasal dari dunia lain, dia bukan eksistensi asing namun disaat yang sama asing.
Dan kami Angels, yang bisa dibilang salah satu eksistensi tertua di dunia ini, dibuat bingung atas keberadaannya."
Ravael terlihat kesal saat menjelaskan orang itu, terlihat dari dia yang menggigit kuku jari tangan kanannya.
Dan siapa yang dimaksudnya 'kami'?
"Dia manusia hasil modifikasi. Chimera versi manusia."
=============================
Jika kalian mau tau apa yang diucapkan Raven, translate sendiri yah.
And please, don't kill me.
16.2.2023
KAMU SEDANG MEMBACA
Isekai no kuroi tenshi ni naru
FantasySemua baik-baik saja sampai suatu hari sekolah tempatku belajar di bom oleh teroris dan semua orang yang berada di lantai dua tewas, termasuk diriku. Aku kira hidupku berakhir disana. Namun kenyataanya kematianku disana adalah awal dari perjalananku...