💫 F i v e 💫

5K 696 22
                                    

Siang ini entah kenapa Karina rasanya ingin keluar jalan-jalan, tapi rasa malasnya masih mendominasi di tambah matahari bersinar terang di luar sana, akhirnya Karina ikut duduk bersama kakaknya menonton tv.

"Aduh..aduh! Anak gadis jam segini malah asik nonton!" sahut Ibunya.

"Ya dari pada kakak bakar dapur kan mending nonton tv," balas Jeongyeon

"Aku juga lagi bosan di kamar, nanti makin di ejek beruang hibernasi sama anak sebelah," Ibunya menggeleng melihat kedua putri kesayangannya ini.

Di pikir-pikir sudah lama juga perang antara keluarganya dan keluarga sebelah berlangsung, bahkan anak-anak mereka pun sama saja.

"Mama liat-liat kamu sama Winter makin sering berantem belakangan ini. Tahun kemarin kan udah jarang, mama pikir udah baikan," Karina menoleh dan menatap Ibunya dengan intens.

"Mana ada baikan. Itu karna tahun kemarin kan gak satu sekolah," ujar Karina

"Anak nyebelin kayak dia mana mau aku baikan," lanjut Karina

"Kakaknya juga tuh! Beuh songongnya minta ampun, pengen kakak jorokin ke selokan rasanya!" seru Jeongyeon

"Heh! Kalian tuh kenapa makin hari makin sering berantemnya sih?"

"Lah, kan mama sama papa sama aja. Berantemnya dari masih muda sampai sekarang, lebih lama siapa coba?" ungkap Karina

"I-itu sih cerita lama, sekarang kan udah engga," ucap Ibunya dengan volume kecil, tapi yang namanya Karina mau sekecil apapun suaranya pasti masih kedengeran.

"Sekarang udah ngga? Mama udah baikan sama Mama nya Winter?"

"Eehh? Kok gitu?" celetuk Jeongyeon

"Gitu apanya? Mama kan emang udah ngga berantem lagi sama Mama nya Nayeon, Winter!"

"Ih Ma! Aku kan gak mau, kok di paksa sih?"

"Udah, ikut aja kenapa sih!"

Mendengar suara berisik dari depan Jengyeon dan Ibunya langsung menuju ke depan, sementara Karina masih berusaha memproses satu suara yang sangat dia kenal itu.

"Yang bener aja, ish!" Karina berlari mengikuti kakak dan ibunya. Benar saja, tebakannya memang tepat.

"Eh, Jes! Udah siap ya?"

"Jadi kan kita belanjanya hari ini?"

"Jadi kok, ya kali engga!"

Jeongyeon, Karina dan Winter menatap heran Ibu mereka, bagaimana bisa musuh bebuyutan ini mengobrol dengan santainya? Seolah-olah tidak ada yang terjadi pada mereka.

"Karina, cepat ganti baju kamu! Temenin mama belanja,"

"Ngga mau!"

"Karina," tegur Tiffany

"Ya masa aku harus ikut terus ada anak ini?" keluh Karina sambil menunjuk Winter

"Emangnya kamu kira aku juga mau ikut kalau ada kamu?" semprot Winter

"Winter, kok ngomel?"

"Ma, ajak kak Nayeon aja deh! Kenapa harus aku sih?"

"Kakak kamu sibuk,"

"Karina sayang ayo cepet ganti baju kamu,"

"Aku ngga mau ikut!"

"Aku juga ngga mau!"

"Kalau gitu ngga ada uang jajan selama sebulan!"

"Kok gitu sih?!" protes kedua remaja ini

Jeongyeon yang berdiri tidak jauh dari situ perlahan-lahan mundur ke belakang dan kembali menonton tv, dia tidak mau kalau uang jajannya ikut gak di kasih juga.

Suka ngga suka, mau ngga mau akhirnya kedua gadis remaja ini mengikuti Ibunya berbelanja kebutuhan rumah. Yah walaupun kadang mereka berdua masih sering bertengkar kecil.

"Bisa-bisanya mama baikan sama tante Jess, emang dasar ibu-ibu!" gumam Karina menatap punggung Ibunya yang asik bercanda dengan Ibu dari enemy nya.

"Kalian satu sekolah tapi kok Mama ngga pernah liat kamu berangkat bareng Winter?"

"Ya kali Ma aku berangkatnya bareng anak ini? Mama mau sampai sekolah seragam aku jadi kotor?" sahut Karina

"Mama ngga usah ikutan ngomong yang aneh-aneh, aku tinggalin sendirian kalau berani ngomong yang aneh-aneh," timpal Winter melihat Ibunya sudah ancang-ancang mengeluarkan kalimatnya.

"Dasar anak muda! Kamu cari bahan yang lain, Mama sama tante Fany mau ke tempat ayam dulu,"

"Ini aku di tinggalin sama beruang hibernasi ini? Ma?" teriak Winter

"Ngga usah teriak! Berisik tau!" omel Karina.

"Ck, tau gini aku ke rumah Ryujin aja tadi," gumam Winter yang mengikuti Karina dari belakang.

Keduanya sama-sama sibuk mengambil bahan-bahan masak dengan berbekal kertas yang di tinggalkan oleh Ibu mereka.

"Timun? Timun yang mana ya?" gumam Karina "Mama sih, udah tau aku buta kalau yang kayak ginian masih aja di ajak!"

Karena tidak tau timun yang seperti apa Karina asal mengambil, yang dia tau adalah timun itu biasanya warna hijau dan berbentuk lonjong panjang.

"Itu bukan timun! Gimana sih," celetuk Winter mengambil kembali apa yang di masukkan Karina ke dalam keranjang belanjaannya.

"Ngga usah ngomel juga, lagian sama aja kok. Sama-sama hijau, sama-sama lonjong juga,"

"Bodoh banget kenapa sih? Ini tuh namanya lobak, mana ada timun segede ini? Pernah masak ngga sih?" celoteh Winter lalu meraih timun yang asli dan memasukkannya ke dalam keranjang belanjaan Karina. "Yang ini baru namanya timun!"

Winter menggelengkan kepalanya saat melihat reaksi Karina.

"Ngga pernah masak sih ini,"

"Suka-suka aku lah pernah masak atau ngga, kenapa malah kamu yang sewot?"

"Siniin daftar belanjaanya,"

"Hah?"

"Daftar belanjaannya siniin! Kalau kamu yang belanja bisa stres Mama kamu liat belanjaannya yang salah semua," ucap Winter "Sekalian juga belajar biar ngga salah kalau di ajak belanja lagi,"

Pada akhirnya Winter yang memilih-milih semua bahan yang ada di daftar belanjaan miliknya dan juga milik Karina. Sementara dari belakang Karina memperhatikan satu per satu bahan yang di masukkan Winter ke dalam keranjangnya.

"Yang ini namanya bawang bombay, bukan bawang merah apalagi bawang putih! Nah yang ini baru namanya bawang merah," jelas Winter

"Kenapa namanya bawang merah padahal warnanya itu ungu? Kenapa ngga bawang ungu aja?" tanya Karina yang membuat Winter menganga mendengarnya

"Ngga usah nambah-nambahin beban pikiran orang deh, cari tau aja sendiri!" dengus Winter lalu melanjutkan kegiatannya.

"Orang cuman nanya doang kok malah ngomel-ngomel," dumel Karina

"Ck, pake di tanya segala lagi! Kan jadi kepikiran juga kenapa namanya malah bawang merah padahal warnanya warna ungu," gumam Winter
























Hiks gaje banget emang part yang satu ini🤧 gara-gara Karina aku juga jadi ikut mikir kenapa namanya bawang merah padahal warnanya tuh warna ungu😪
️〰️〰️〰️

If It Is You[✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang