Minggu siang ini yang harusnya jadi waktu Winter buat istrahat harus pupus karena orang tuanya baru saja balik dari perjalanan bisnisnya. Pergi cuman bawa 2 koper pulangnya bawa 2 koper plus dengan beberapa tas belanjaan.
"Kakak kamu ngga ada di rumah?" tanya Ibunya
"Nginap di rumah temennya, tapi bentar lagi balik soalnya udah aku chat kalau mama sama papa baru aja pulang,"
"Karina gimana? Tidur sendiri di rumahnya?"
"Ada kakaknya di rumah, tapi tadi pagi sih keluar ngga tau kemana,"
"Panggilin gih, mama bawain dia juga oleh-oleh." Winter mengangguk lalu meletakan barang-barangnya di ruang tengah dan segera menuju ke rumah Karina.
"Rin, di panggil mama!" seru Winter melihat Karina yang sedang menonton sambil mengunyah apel.
"Oh? Mama kamu udah pulang?"
"Baru aja. Udah ayo buruan,"
"Sabar dikit ih!" omel Karina yang hanya di tertawai oleh Winter.
Setelah mencuci tangannya Karina mengikuti Winter dari belakang menuju ke rumahnya.
"Ma! Nih Karina-nya udah ada,"
"Bentar sayang!"
"Duduk dulu, aku mau ke dapur." Karina mengangguk.
Karina menatap tas-tas belanjaan yang terletak di meja dan sofa. Sebenarnya hari ini dia berniat menjadi 'Tak terlihat' setelah insiden dirinya yang menangis di depan Winter tempo hari. Walaupun sedikit canggung tapi Karina akuin kalau dia sedikit lega sekarang.
"Hai sayang, lama ya nunggunya?" sahut Jessica
"Engga kok, tan," balas Karina
"Kemarin mama kamu nelfon kalau mereka bakal nambah seminggu lagi di jepang, tante lupa ngasih tau kamu,"
"Udah di kasih tau Winter kemarin di sekolah kok, tan,"
"Oh iya, tante beliin kamu sesuatu juga pas ke Bandung! Tante ngga tau kamu suka atau ngga tapi semoga aja kamu suka,"
Karina menatap isi tas belanjaan yang di berikan oleh Jessica, ada beberapa mini dress dan juga sebuah kotak berukuran sedang di atasnya.
"Ini kebanyakan, tan. Aku jadi ngga enak,"
"Yaudah sini buat aku aja!" sahut Winter dengan piring buah di tangan kanannya.
"Punya kamu udah ada, jangan ngambil punya orang!" omel Ibunya
"Bercanda ma!"
"Udah ngga apa-apa, itu emang buat kamu semua," balas Jessica "Kamu temenin Karina, mama ke atas dulu mau beresin barang-barang,"
Sepeninggalan Jessica keduanya hanya diam dengan pikiran masing-masing.
"Kamu nanti tampil solo dance di acara pensi ultah sekolah?" tanya Winter
"Ngga, duet bareng Yunseong. Grup juga bareng Chaeyeon dan yang lain," jawab Karina "Kamu?"
"Double duet sama Beomgyu, Yuri, Chenle. Kamu ngga mau request lagu? Kali aja bisa aku sama yang lain nyanyiin nanti,"
Karina menggeleng, "Aku ngga tau banyak soal lagu,"
"Jangan ngurung dalam kamar terus makannya!"
"Ngga ada hubungannya ya tolong," dengus Karina
"Udah makan belum? Kalau belum tadi aku baru aja masak udang balado, mau ngga?"
"Engga deh, masih kenyang juga," tolak Karina
"Emang kapan terakhir makan?"
"Pagi tadi,"
"Itu kan breakfast, lunch belum kan? Ayo, nanti kena asam lambung bahaya tau ngga!" seru Winter lalu menarik Karina menuju dapur. "Duduk aja aku ambilin makanannya,"
Winter meletakan piring yang sudah ada nasi dan sendok di meja makan, tidak lupa juga dia meletakan udang balado yang di masak tadi.
"Kok cuman satu aja? Kamu ngga ikut makan?" tanya Karina
"Udah makan tadi sebelum mau tidur. Makan aja, aku temenin sampai selesai,"
Karina merasa makin hari Winter makin terlihat perhatian padanya padahal dulu tiada hari mereka tanpa bertengkar. Seminggu belakangan ini mereka memang sudah jarang bertengkar.
"Aneh ngga sih kalau aku tiba-tiba jadi orang yang perhatian?" sahut Winter
"Hah?"
"Engga, itu kemarin Sungchan ngomong kalau aku orangnya jadi lebih perhatian ke orang lain. Katanya juga aku jadi perhatian ke kamu, emang bener ya?"
Yaaah ternyata anaknya ngga sadar.
"Maybe?" balas Karina
"Kok maybe?"
"Ya mungkin karna kita udah hampir ngga pernah berantem lagi mau itu di sekolah atau di rumah,"
Winter mengangguk lalu melanjutkan kegiatannya bermain dengan handphone-nya. Sesekali Winter tertawa kecil melihat foto-foto di galeri handphone-nya.
"Lagi liatin apaan sih?"
"Hah? Oh, ini lagi liatin foto-foto pas masih kecil," balas Winter.
Karina ngga tau aja kalau dari tadi Winter terus memotretnya. Niatnya sih ingin menjadikannya sebagai aib, tapi setiap foto Karina yang di ambil hampir tidak ada kata aib.
"Cantik," gumam Winter sambil tersenyum kecil yang tanpa di sadari terdengar oleh Karina. Tapi yah karna Karina taunya Winter melihat-lihat foto masa kecil dirinya sendiri jadi Karina hanya menggelengkan kepalanya dan melanjutkan makan.
〰️〰️〰️〰️
KAMU SEDANG MEMBACA
If It Is You[✔]
Fiksi PenggemarApa jadinya jika kamu jatuh cinta pada anak dari musuh bebuyutan orang tuamu sejak dulu? Yang tadinya juga sering berseteru dan saling pamer kehebatan untuk saling memanas-manasi tapi tiba-tiba saja malah jatuh cinta? Present! Karina aespa Winter ae...