💫 S i x 💫

5K 676 29
                                    

"Ma, aku berangkat duluan aja deh. Nungguin kak Nayeon aku bisa telat, hari ini piket aku soalnya," sahut Winter

"Ngga mau sarapan dulu, sayang?" tanya Ayahnya

"Ngga deh Pa, sekalian aja pas di sekolah nanti,"

"Terus kamu mau naik apa ke sekolah?" tanya Nayeon

"Kan ada sepeda, lagian bel-nya kan bunyi 7.30 sekarang aja masih 6.30,"

"Yaudah hati-hati naik sepedanya, jangan ngebut,"

"Iya Ma!" Winter langsung berlari menuju garasi rumahnya setelah berpamitan.

Pagi yang indah untuk memulai segala aktivitas hari ini. Dengan semangat dan senyum yang menghiasi wajahnya Winter sesekali menyapa para tetangganya yang dia lewati.

"Pagi Jiheon, Yujin!" sapa Winter

"Pagi kak! Awas jatoh loh!" balas Yujin yang di balas kekehan oleh Jiheon

Winter menghentikan kayuhan sepedanya saat melihat seseorang di depannya memakai seragam yang sama dengan miliknya.

"Tumben gak naik mobil," gumam Winter lalu melanjutkan kayuhannya.

"Kak Jeongyeon kemana? Kok tumben gak di anterin?" seru Winter

"Ish! Salam dulu kek, ngagetin tau ngga!" omel Karina sembari mengusap dadanya karena kaget

"Emang kalau aku salam atau nyapa bakal kamu balas gitu? Kayak mau aja," sindir Winter

"Ck, kalau kesini cuman mau ngejekin mending pergi aja gih!"

"Ngomel mulu kenapa sih? Soft dikit kek,"

"Berisik!"

Winter tertawa kecil melihat raut wajah Karina yang kesal. Kalau di ingat-ingat mereka berdua ngga selalu bertengkar kok, ada masanya dimana mereka juga adem. Tapi yah tentu saja itu sangat jarang terjadi.

"Ayo naik,"

"Hah?"

"Buruan naik! Hari ini piket juga kan?"

"Tau dari mana aku piket hari ini?" tanya Karina

"Kalau ngga piket ya ngga mungkin berangkat ke sekolah jam segini, kamu kan bangunnya suka telat,"

"Ngejekin apa gimana sih?"

"Udah buruan naik, emang mau jalan sampai depan gerbang kompleks? Itupun juga kalau udah sampai sana langsung ada taksi, kalau ngga gimana?" ujar Winter

Karina diam tampak memikirkan tawaran Winter.

"Ayo buruan, sebelum aku berubah pikiran nih,"

"Jangan ngebut kayak kemarin tapi, aku masih mau hidup!"

"Haha, takut banget kenapa sih! Engga, ayo buruan."

"Awas aja ya kalau ngebut," ucap Karina lalu duduk di tempat boncengan belakang.

"Ya kalau udah gak ada waktu harus ngebut dong," ujar Winter yang setelah itu langsung mengayuh sepedanya dengan cepat.

"KIM MINJEONG!" teriak Karina




Winter tertawa terbahak-bahak setelah sampai tempat parkir sekolahnya. Winter tertawa karena di sepanjang jalan Karina terus mengumpat dan berteriak ketakutan, bahkan jas sekolahnya jadi kusut karena di genggam erat oleh Karina.

"Ketawa aja terus! Seneng banget liat penderitaan orang kayaknya," omel Karina

"Seneng dong, apalagi tadi di jalan ngumpat terus. Kira-kira kalau aku kasih tau tante Fany gimana ya?"

If It Is You[✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang