💫 T h i r t y 💫

5K 618 25
                                    

Pagi ini seperti tiga hari kemarin, Winter selalu berangkat ke sekolah lebih dulu, jika biasanya dia menunggu Karina keluar dari rumahnya kali ini beda lagi. Winter tau Karina pasti di antar jemput oleh Yunseong.

Winter berdiri sembari menunggu taxi yang lewat, sesekali mengecek arloji di tangannya untuk memastikan dirinya tidak telat.

"Kok ngga nunggu aku di depan rumah?" sahutan dari suara yang cukup dikenalnya itu membuat Winter spontan menoleh ke belakang.

Benar saja, itu Karina.

"A..aku kan mikirnya kamu bakal di jemput kak Yunseong," balas Winter

"Beneran mikirnya kayak gitu atau emang sengaja biar ngga ketemu?"

Oh Tuhan, tolong selamatkan Winter dari situasi yang tidak tepat ini.

"Taxi! Aku duluan ya, lagi buru-buru soalnya!" Belum sempat Winter menutup kembali pintu taxi-nya Karina langsung menahannya.

"Aku juga lagi buru-buru jadi ayo berangkat bareng," ucap Karina lalu ikut masuk ke dalam taxi.

Cobaan macam apa lagi ini.

Selama dalam perjalanan Winter terus diam dan memperhatikan jalanan di depannya padahal biasanya dia akan menanyakan hal ini itu pada Karina. Tentu saja Karina tau pasti ada sesuatu yang sedang di sembunyikan Winter darinya.

"Kenapa ngehindar terus tiga hari belakangan ini?" Winter yang semula fokus menatap jalanan otomatis langsung menoleh ke arah Karina tanpa berniat untuk menjawab

"Aku ada salah ya? Kalau ada jangan di diemin dong, kasih tau." Winter masih tetap diam dan tidak menjawab.

"Win--"

"Rin!" potong Winter, dengan susah payah dia mengumpulkan keberaniannya sebelum kembali bersuara. "Untuk sementara waktu ini bisa ngga kamu jaga jarak sama aku?"

Karina menatap Winter dengan intens berusaha mencari kebohongan dari ucapannya yang barusan.

"Ngga. Ngga bisa!" tekas Karina "Kamu masih ada hutang janji ke aku. Kamu kenapa sih?"

"Kalau kamu ngga bisa biar aku aja yang jaga jarak," ujar Winter

"Winter!"

"Udah sampe dek." celetuk sopir taxi

"Makasih pak, ini uangnya!" seru Winter yang segera membayar dan keluar dengan cepat dari dalam mobil.

"Win--"

"Dek, ongkosnya?"

Karina buru-buru mengeluarkan uang selembar dengan pecahan 100 ribu lalu langsung turun dan berusaha menyusul Winter tapi anak itu sudah menghilang entah kemana membuat Karina merengut kesal.

🍁

Dalam seminggu ada satu hari dimana mereka memiliki jam bebas yang mana di mulai dari pagi sampai jam pulang sekolah nanti mereka bebas dan tidak ada proses KBM pada hari itu. Biasanya hari itu mereka gunakan untuk sekedar nongkrong, main basket, futsal, tenis lapangan dan kegiatan-kegiatan di dalam club masing-masing.

Minggu ini club musik akan mengadakan tes untuk anggota-anggota clubnya yang baru, tes yang di lakukan biasanya semua anggota club yang baru di minta untuk menampilkan kebolehan apa saja yang mereka miliki dalam musik. Akan ada anggota club musik yang dari kelas 3 serta beberapa alumni yang akan menyaksikannya serta beberapa murid sekolah yang ingin melihat.

Winter dan Ryujin menatap kosong ke arah panggung pentas yang di mana beberapa anggota club musik dari kelas 1 sedang bersiap untuk penampilan singkat mereka nanti.

If It Is You[✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang