💫 T h i r t y f i v e 💫

4.3K 564 14
                                    

Jika di tanya Karina itu tipe orang yang peka atau ngga peka, jawabannya yaitu dia peka ngga peka. Dia ngga peka kalau ngga nangkap signal dari orang yang ngasih dia kode dan dia bakal peka kalau orang yang suka sama dia tuh ngasih kode secara terang-terangan karena udah pasti Karina bisa nangkap signalnya. Yunseong misalnya.

Kalau Winter? Jangan di tanya, Karina saja masih tidak tau soal tetangganya itu. Kode-kode yang di berikan Winter itu terlalu umum jadi Karina ngga bisa nangkap signalnya.

"Rin! Ke papan pengumuman, ayo!" teriak Heejin dari pintu kelas.

Karina yang sedang melamun itu terkejut mendengar teriakan Heejin sambil mengusap-ngusap dadanya.

"Mau ngapain sih?"

"Loh, kan Sunwoo baru aja nempel pemberitahuan soal perkemahannya kelas 10," ucap Heejin.

Karina mengerutkan dahinya bingung. Lalu apa hubungannya sama dia? Yang kemah kan kelas 10?

"Please ya, Rin, lo tuh anggota osis juga!" tekan Heejin dengan raut malasnya. Mendengar itu Karina menepuk dahinya pelan lalu ikut menyusul Heejin.

Seperti dugaan, papan pengumumannya pasti akan di penuhi oleh murid-murid kelas 10. Karina menangkap sosok Winter yang sedang berdiri bersama keempat temannya.

"MINGGIR! MINGGIR!" teriak Seoyeon yang membuat adik-adik kelasnya membuka dan memberikan jalan.

Selain murid-murid kelas 10 ada anggota osis, anak PMR dan anak Pramuka juga yang ikut dalam perkemahan tahun ini. Tentu saja Karina dan teman-temannya ikut dalam perkemahan ini.

Karina, Nakyung, Jeno, Sunwoo dan Yeji itu anak Osis, Heejin, Lia, Yiren, Junkyu, Shuhua, Renjun, Seoyeon, Jaemin anak PMR sementara, Chaeyeon, Chaeyeong, Haechan, Felix, Hyunjin, Eric, Chaewon dan Yunseong anak Pramuka jadi hal wajib bagi mereka untuk ikut perkemahan juga.

"Gue bisa ngga ikut aja ngga sih? Males gue ikutan yang kayak gini! Tahun kemarin aja gue bolos ijin sakit," seru Chaeyoung

"Karma tuh, sakit bohongan biar ngga ikut kemah sekarang malah ikut kemah lagi," ejek Chaewon

Karina tidak memperdulikan ocehan teman-temannya dan terus memperhatikan barang-barang apa saja yang harus mereka bawa nanti. Jari-jarinya menelusuri kertas yang tertempel di papan pengumuman itu yang secara tidak sengaja bersentuhan dengan jari-jari murid di sebelahnya.

"Maaf..maaf ngga sengaja! Eh? Winter?" Keduanya sama-sama terbelalak kaget terutama Winter.

Jujur saja Winter belum bisa melupakan kejadian malam itu yang mana dia hampir saja kebablasan.

"Hehe...hai?"

"Win, udah belom? Laper nih gue!" sahut Ryujin dari arah belakang

"Iya Jin, bentar!" balas Winter "Aku duluan ya, Ryujin udah manggil." Karina mengangguk pelan tapi sedetik kemudian Karina menahan lengan Winter dengan refleks.

"Iya, kenapa?" tanya Winter

"Enghh, pulang nanti mau beli barang-barangnya bareng ngga?" ajak Karina yang terdengar sedikit ragu

"Emang nanti ngga bareng kak Yunseong?"

"Yunseong nanti bakal sibuk sama anak Pramuka yang lain," jelas Karina. "Kalau ngga mau juga ngga apa-apa kok,"

Winter mengangguk pelan, "Yaudah, nanti aku tunggu di depan gerbang sekolah."

"Oke." Karina tersenyum senang mendengar jawaban Winter sambil menatap punggungnya yang mulai menghilang dari kerumunan para murid lain.

"Win, selama ini kamu perhatian ke aku bukan karena ada maksud lain kan?" batin Karina

"Karina! Ayo ke kantin, keburu jam istrahat habis!" seru Heejin

Karina mengangguk lalu mengikuti teman-temannya yang berjalan lebih dulu darinya. Selama berada di kantin Karina terus memperhatikan Winter di meja seberang, ngomong-ngomong soal Winter Karina hanya berharap gadia itu tidak memiliki perasaan lebih padanya.

Bukan tidak boleh, tapi Karina sudah cukup nyaman dengan hubungan yang terjalin di antara mereka berdua yang saat ini, Karina tidak mau nanti jika ada di antara mereka yang memiliki perasaan lebih mereka akan merasa canggung.

"Kemarin kalau ngga salah Bomin nyamperin Winter terus makan siang bareng ya? Bomin juga nganterin Winter ke rumahnya," ujar Chaeyeon yang menyita pendengaran Karina.

"Kata Hyunjin sih gitu, gue sempet liat juga pas di parkiran Bomin boncengin Winter di motornya," timpal Yeji.

"Kenapa diam? Kayak orang lagi cemburu aja?" celetuk Nakyung sambil menyenggol lengan Karina.

"Cemburu apaan sih, Kyung? Emang siapa yang mau aku cemburuin? Yunseong kan ngga jalan sama cewek lain,"

"Emang dasar ngga peka lo jadi manusia." cibir Nakyung

"Rin, kalau Winter suka sama kamu gimana?" tanya Yiren dengan mode seriusnya

"Ya ngga mungkin lah, Ren." jawab Karina

"Mungkin lah!" timpal Lia

"Dia sukanya sama orang lain, bukan aku," dengus Karina

"Kok lo tau kalau dia suka sama orang lain?" heboh Shuhua. Memang sudah biasa temannya yang satu ini heboh terus bawaannya.

"Dia sendiri yang ngasih tau," balas Karina

"Lo ngga suka ya sama Winter? Lo nganggap dia apa sih? Penasaran gue, secara lo berdua kek deket banget hampir tiap hari berangkat sama pulang bareng," ujar Seoyeon

"Temen. Jujur aja dia agak mirip sama Giselle, jadi tiap sama Winter aku bawaannya nyaman terus." jelas Karina

"Karina, aku serius, kamu harus jawab pertanyaan aku yang satu ini!" Karina dan teman-temannya yang lain menatap Nakyung dengan serius.

Nakyung kalau udah ngomong pakai Aku-Kamu dan bukan Lo-Gue itu artinya dia bener-bener lagi serius.

"Jujur aja kamu ngelihat Winter itu sebagai dirinya sendiri atau malah sebagai Giselle?"

Oke, kalau sudah begini mereka yang lain akan memilih untuk diam dan tidak ikut campur.

Karina diam menatap Nakyung yang juga menatapnya dengan serius, tidak ada kata bercanda yang terlontar dari sorot mata temannya itu.

"Ngga tau," jawab Karina yang kemudian menundukkan kepalanya menatap makanan yang belum dia sentuh sejak tadi.

Jujur saja Karina juga bingung, dia melihat Winter itu sebagai dirinya sendiri atau malah sebagai Giselle, dia juga tidak tau alasan dia memilih untuk berbaikan dan berhenti bertengkar dengan Winter itu karena dia melihat sosok Giselle yang ada di dalam diri Winter atau karena itu adalah Winter sendiri.

Nakyung menghela nafasnya, sudah dia duga Karina pasti melihat Winter sebagai orang lain.

"Rin, kalau kamu nganggap dan ngelihat Winter bukan sebagai dirinya sendiri atau malah ngelihat dia sebagai Giselle, please tinggalin dia sendiri. Jangan lagi kamu ngasih harapan terus-terusan ke Winter," ucap Nakyung. "Winter anaknya baik, dia juga berhak buat bahagia dan please stop nyangkut pautin Giselle sama orang lain, mereka beda, Rin!"

"Kyung, ngomong apaan sih?" seru Chaeyoung yang tidak mengerti arah pembicaraan temannya ini, bukan hanya dia tapi teman-temannya yang lain juga tidak mengerti kecuali Lia.

"Chaeng, mending diem deh sebelum di amuk sama Nakyung." bisik Lia membuat gadis jakung itu bergidik ngeri.

Sementara Karina hanya diam dengan pikirannya sendiri, memikirkan berbagai pertanyaan yang belum dia dapatkan jawabannya dan juga memikirkan apa yang baru saja di ucapkan oleh Nakyung barusan.













〰️〰️〰️〰️

If It Is You[✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang